Latest update January 23rd, 2025 11:12 AM
Mar 30, 2020 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on IQIF Merilis “Burn Me Down”
Berkecimpung di industri musik sejak tahun 2008 bersama sang kakak dan membentuk band tersebut, Iqif juga aktif sebagai Songwriter dan menjadi Drummer untuk beberapa band lainnya.
Lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang musik, IQIF sejak kecil sudah diperkenalkan genre musik Classic Rock oleh sang ayah, yang memberinya influence terbesar dalam bermusik.
Terbiasa melihat ayahnya yang juga seorang drummer tampil di panggung, Iqif tumbuh menjadi seorang yang sangat mencintai musik dan memilih berkarier di jalur musik.
Tahun 2020 ini, IQIF mengeluarkan proyek solo pertamanya dengan merilis album yang diberi judul “No.1“. Tak tanggung-tanggung, 2 single dirilisnya secara berturut-turut yaitu “Before It’s Too Late” dan “Burn Me Down”.
Dalam penggarapan album “No.1” ini, IQIF dibantu oleh seorang musisi berbakat, Adityar Andra, yang pernah memproduseri Neonomora,Kenny Gabriel, Sita Marino dan lain-lain.
“Di proyek solo gue ini, rencananya akan berisi 10 lagu dan gue dibantu oleh Neonomora sebagai Art Director di album ini secara keseluruhan, baik dari logo, look gue, video klip dan lain-lain”, ucap IQIF.
Lagu yang pertama dirilis yaitu “Before It’s Too Late”, sebuah lagu pendek tanpa lirik yang dirilis IQIF dengan format video narasi/Short Movie di akun Youtube-nya pada tangal 23 Maret 2020 lalu. Video ini semacam Track Intro untuk album perdananya tersebut, dimana lagu ini disampaikannya sebagai terapi diri dan juga pengingat bagi semua pendengar, untuk tidak pernah berhenti mengejar impian mereka bahkan ketika menemui titik atau kegagalan yang paling sulit sekalipun.
“Dari awal gue sudah kepikiran buat lagu ini sebagai penanda dimulainya album gue yang secara musik mempresentasikan album gue secara keseluruhan baik dari sisi karakter musik, sound, mood dan lain-lain. Lagu ini memang di bikin tanpa lirik yang bisa dinyanyikan, sebenarnya bukan tanpa lirik juga sih karena gue mengajak ShotgunDre, seorang Rapper Indonesia yang keren untuk membantu gue menyampaikan pesan dari lagu ini, melalui kata-kata yang diucapkan secara emosional. Dimana lagu ini membahas tentang setiap orang pasti punya masa dimana dia pikir hidupnya berakhir disitu, ketika mengalami kesulitan hidup. Namun sebenarnya dia masih bisa mencoba segala sesuatunya sebelum semuanya benar-benar terlambat. Ini Reminder untuk selalu optimis dalam mengejar mimpi loe,” jelas IQIF tentang lagu ini.
“Burn Me Down” dipilih menjadi single utama di album solo perdananya ini. Lagu yang dibuat oleh IQIF pada 2019 ini terinspirasi dari sebuah film yang pernah ditontonnya. Bersama sahabatnya yang adalah seorang Copywriter, Reisha Sinulingga, IQIF menuangkan ide di kepalanya dan mempercayakan sahabatnya sebagai penulis lirik di lagu ini.
Hadir dengan nuansa Indie Rock dengan rhythm yang kencang dan distorsi gitar yang memompa adrenalin, lagu ini bercerita tentang pertempuran pribadi IQIF beberapa tahun terakhir di mana ia menggunakan kata-kata dan musik sebagai terapi diri bagi dirinya ataupun bagi penikmat musiknya untuk selalu memiliki energi positif dalam hidup.
“Lagu ini sebenarnya adalah potongan cerita dari curhatan hidup gue. Bahwa di setiap fase kehidupan manusia akan selalu ada tantangan dan dinamikanya. Gue pengen meng-encourage orang untuk jangan pernah menyerah, There’s nothing that can burn you down. Mungkin masalah itu datang dari eksternal atau mungkin sebenarnya datang dari diri loe sendiri, atau jangan-jangan semua itu hanya ada di kepala loe doang. Makanya gue mengajak untuk selalu memiliki energi positif namun gue sampaikan dengan cara eksplosif makanya musik di lagu ini kencang. Dan di liriknya ada teriakan ‘Come, Burn Me Down’, seperti seruan untuk men-challenge diri loe balik untuk bisa lewatin semua masalah itu,” ucap IQIF.
IQIF mengatakan bahwa dalam pengerjaan album ini dirinya mengekplorasi berbagai genre musik. Berusaha membuat karya yang mengalir dari hati dan kreatifitasnya, tanpa batasan dan tanpa paksaan.
“Mayoritas lagu gue di album ini berbahasa Inggris. Dan sekarang ini gue lagi suka untuk menggabungkan beberapa genre musik. Yang menurut gue nyaman, itu yang gue lakuin. Baik itu pemilihan liriknya, sound, notasi ataupun lainnya. Gue memasukkan sesuatu yang apa adanya aja, yang gue banget. Gue juga pengen yang mendengarkan album gue ini juga seperti itu, merasa nyaman dan punya interpretasi sendiri akan album ini”, tutur IQIF tentang albumnya.
Album “No. 1” sendiri akan dirilis pada pertengahan tahun 2020 ini dan berada dibawah naungan label rekaman VURPLAY. Lagu “Before It’s Too Late” dan “Burn Me Down” pun sudah bisa di akses di semua digital music platform pada tanggal 27 Maret 2020.
Untuk perilisan lagu “Burn Me Down” akan diikuti dengan rilisnya Video Lirik dan Video Klip. IQIF juga mengungkapkan bahwa video klip lagu ini akan berkolaborasi dengan TED’s SQUAD, yaitu rumah produksi milik penyanyi/penulis lagu, Teddy Adhitya. Video ini akan menggunakan konsep Rock & Roll dengan sentuhan artistik yang kuat dan video ini rencananya akan ada di saluran Youtube IQIF di bulan Mei 2020.
“Gue ingin agar pesan di album ini tersampaikan kepada siapapun yang nanti akan mendengarkannya. Bahwa there’s so many negativity in this world, dan gue akan sangat happy bisa jadi bagian yang ‘Spread the positivity’ karena gue pernah mengalami sendiri, kadang-kadang hal seperti itu mesti diingatkan. Jadi gue berharap lewat lagu-lagu gue, semoga semua orang menjadi teringat kembali. Gue juga berharap banyak yang suka lagu gue dan mungkin bisa menjadi anthem buat kehidupan mereka”, tutup IQIF.
Jan 22, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jan 21, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jan 21, 2025 0
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...