Latest update December 5th, 2024 4:44 PM
Oct 06, 2016 broadcastmagz Profile Comments Off on Syafrullah Direktur Teknik TVRI
Semua yang berada di wilayah Indonesia adalah anak bangsa yang memiliki kewajiban untuk bersama-sama memajukan bangsa ini, dan itu termasuk para pemilik TV Swasta dan TV Lokal yang berada di wilayah Indonesia. Dan TVRI sebagai media yang dimiliki oleh negara bisa dikatakan sebagai “ibu” dari mereka yang akan bersama-sama membangun negara ini menjadi lebih baik.
Hal itulah yang ditekankan oleh Syafrullah Direktur Teknik TVRI ketika ditemui di ruang kerjanya di TVRI Pusat Senayan. Selanjutnya, pria ramah yang dikenal dengan ciri khas topi ini bercerita tentang perjalanan karir dan pandangannya.
“Saat itu, pada tahun 1993, saya pertama bergabung dengan TVRI sebagai staf prasarana dan pengadaan perlengkapan gedung. Sebelumnya, selama lima tahun saya bergabung di perusahaan konstruksi sebagai senior engeneering. Setelah dua tahun bergelut di bidang prasana, saya menghadap Kasubdit dan bilang ke beliau kalau saya ini adalah broadcaster dan bukan ahli gedung. Intinya, saya mengajukan diri pindah lah. Awalnya, beliau kaget karena jarang orang yang mau pindah dari prasarana. Kebetulan saat itu, kepala bagian teknik, Handi Bato agak maksa untuk menyuruh saya pindah. Akhirnya, saya pindah ke bagian produksi. Dan setelah itu saya baru tahu, jika saat itu ada bantuan dari Jepang untuk TVRI yang harus segera diselesaikan dari sisi administrasi hingga pelaksanaannya. Sehingga secara tidak langsung, saya bergerak lagi di bidang manajemen bisnis, dan bukan lagi teknik. Dan jika diurut, maka selama di TVRI, saya bukan tercetak sebagai seorang engeneering, tapi sebagai seorang generalis.,” ungkap Syafrullah Direktur Teknik TVRI membuka wawancara. “Kemudian saya juga turut serta dalam implementasi bantuan dari Jepang tersebut mulai tahun 1998 hingga 2000 di studio 5, 6, 7, 8, dan 9 Jakarta serta pengurusan pemindahan perangkat dari Ambon ke Manado. Sehingga sejak saat itu, saya berkonsentrasi dalam kerjasama teknik dengan negara-negara lain. Setelah tahun 2000, saat Departemen Penerangan ditiadakan dan digabung dengan Departemen Dalam Negeri, saya dipercaya menjadi Project Officer yang menangani bantuan pengadaan dari luar negeri dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Internasional,” tambahnya. Tak lama, Syafrullah pun mengungkapkan beragam pandangannya seperti yang terpapar dalam petikan wawancara di bawah ini.
Sejak pertama Anda bergabung dengan TVRI pada tahun 1993 hingga sekarang 2016, perubahan apa yang Anda lihat dari TVRI?
Dulu itu, TVRI sebagai satu-satunya media yang ada di Indonesia, bukan hanya sebagai media Pemerintah, tapi juga media masyarakat Indonesia. Pada saat itu, dana ada, teknologi ada dan orangnya juga banyak. Namun, banyak dari kami yang agak terjebak dalam situasi tersebut. Hingga akhirnya muncul TV Swasta yang “membangunkan” kesadaran kami. Sehingga kami harus menyesuaikan banyak hal. Kalau dari segi kreatif, orang-orang TVRI itu kreatif loh, buktinya banyak program-program TVRI yang dulu berjaya, sekarang banyak digunakan oleh TV-TV Swasta, tapi dengan konsep yang berbeda.
Menurut Anda, apakah ada perbedaan karakter TVRI di setiap daerah?
Menurut saya, tidak ada perbedaan, tapi kalau masalah memang ada. Dan dalam kondisi yang memang harus survive, maka kebijakan-kebijakan yang diambil juga pastinya berbeda. Karena terkadang, keadaan yang dialami oleh TVRI Pusat berbeda dengan TVRI Daerah, dan masing-masing bergelut sendiri-sendiri. Meskipun begitu, kami selalu koordinasi dengan satu sama lain. Tapi menurut saya, yang paling penting itu adalah mind set yang selama ini ada di TVRI.
Bagaimana dengan kesiapan TVRI dalam menyambut era digital?
Oh tentu saja, TVRI sudah siap dengan hal itu. Jika dilihat saat ini, siaran TVRI sudah menggunakan sistem digital, meskipun analog masih digunakan. Hal ini tertu saja terkait dengan biaya yang harus dikeluarkan dan yang terutama adalah kesiapan masyarakat dalam menikmati tayangan digital ini. karena seperti kita tahu, siaran digital baru bisa dinikmati jika perangkat TV sudah mendukung hal tersebut.
Bagaimana TVRI melakukan sosialisasi siaran TV Digital ke Masyarakat?
Yang pertama kami lakukan adalah dengan membagikan Set Top Box yang merupakan bantuan dari Kemenkominfo kepada masyarakat dan pemirsa TVRI di 29 daerah. Kemudian, kita membuat pameran-pameran untuk menginformasikan siaran digital dan setelah itu kita mengikutsertakan publik ke dalam program-program kita. Karena di siaran digital, TVRI memiliki banyak sekali spot untuk bersiaran. Jadi, masyarakat juga merasa memiliki TVRI ini. Misalnya, pemirsa TVRI di daerah, mereka lebih suka menonton siaran daerah mereka dibanding dengan informasi pusat atau ibu kota.
Apa Harapan Anda untuk TVRI?
TVRI harus tetap menjadi jendela informasi yang juga berisi edukasi. Kami selalu mengedepankan hal tersebut, tinggal bagaimana informasi dan edukasi tersebut dikemas dalam sebuah program yang menarik sehingga pemirsa tidak jenuh ketika melihat itu. Menurut saya, TVRI harus fokus sebagai tuntunan, karena jika sudah menjadi tutunan, pemirsa akan tetap membutuhkannya. Meskipun misalnya beralih ke Swasta tapi itu hanya sebentar lalu kemudian kembali lagi ke TVRI. Dengan itu, akan membedakan TVRI dengan TV Swasta. Dan jalur informasi apapun yang kami persembahkan kepada pemirsa, yang paling utama harus diingat adalah media TVRI sebagai media pemersatu bangsa dan ini milik bangsa sehingga semua masyarakat turut bertanggung jawab dan ikut serta dalam memajukan TVRI. Jadi, tagline TVRI Jendela Dunia Untuk Indonesia itu bisa tercipta.
Biodata
Nama : Ir. Syafrullah
Tempat/Tanggal Lahir: Martapura, 6 Maret 1959
Pengalaman Kerja :
Nov 08, 2024 Comments Off on Direktur Teknik LPP TVRI menjadi Pembicara Panel dalam the 29th Asia Pacific Conference on Communications (APCC) 2024
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...