Latest update April 28th, 2025 12:09 PM
May 15, 2018 broadcastmagz Profile Comments Off on Mochamad Riyanto, S.H, M.Si, Pengabdian Tanpa Henti Di Dunia Penyiaran
Walaupun bidang hukum dan dunia pendidikan menjadi latar dan karir awal Mochamad Riyanto, S.H, M.Si selepas menyelesaikan bangku kuliah di fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) Semarang dan pendidikan S2 dengan Program Studi Ketahanan Nasional di Universitas Gadjah Mada, Yogjakarta, toh eksistensi diri dan karirnya lebih dikenal di dunia penyiaran sejak ia memasuki dunia penyiaran melalui KPID Jawa Tengah pada tahun 2004 dengan menjadi komisioner sekaligus ketua KPID Jawa Tengah. Usai menyelesaikan masa abdi selama satu periode, Mochamad Riyanto, S.H, M.Si menguatkan jejak karirnya di dunia penyiaran dengan mengajukan diri sebagai komisioner KPI Pusat. Setelah melalui serangkaian tes dan fit and proper tes oleh DPR, khususnya Komisi 1, Mochamad Riyanto, S.H, M.Si bersama Prof. Dr. Sasa Djuarsa Sendjaja, Fetty Fajriati Miftach, M.A., Prof. Dr. S. Sinansari Ecip, Drs. Yazirwan Uyun, M. Izzul Muslimin, S.Ip. , Dr. Amar Achmad, M.Si, Bimo Sekundatmo Nugroho, M.Si , dan Drs. Selamun Yoanes Bosko pun terpilih dan ditetapkan menjadi komisioner KPI periode kedua dengan masa bakti 2007-2010. Hal ini berlanjut sampai periode berikutnya tatkala Mochamad Riyanto, S.H, M.Si kembali menjadi komisioner sekaligus ketua KPI Pusat dengan masa pengabdian yang berakhir pada tahun 2013. Tentunya, banyak hal yang telah ia torehkan selama dua periode menjalankan amanah di KPI Pusat. Diantaranya, perhatiannya terhadap eksistensi dunia penyiaran Indonesia di daerah perbatasan yang ia tuangkan dalam buku bertajuk “Profil dan Dinamika Penyiaran di Daerah Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Selain itu, ia turut aktif mendorong terbentuknya sebuah Forum Masyarakat Peduli Media
Selepas menunaikan masa pengabdian di KPI Pusat tahun 2013, Mochamad Riyanto, S.H, M.Si berkiprah menjadi konsultan di bidang penyiaran dan dia bergabung dengan Kompas TV sebagai konsultan sejak tahun 2013. “Saya memberikan dukungan ke Kompas TV yang dilatarbelakangi sebuah harapan ideal bahwa Kompas TV itu asset bangsa berkaitan dengan dunia pertelevisian, karena Kompas TV didirikan oleh pemiliik dan tokoh yang yang dedikasi dan intergritas terhadap rakyat, bangsa dan negara Indonesia melalui dunia pers. Dan tentunya saya mempunyai keyakinan bahwa Kompas TV menjunjung tinggi komitmen Televisi dengan format program TV News yang Independen dan Terpercaya, yang bermanfaat dan berguna bagi Masyarakat dan Bangsa, ” terang Riyanto, sapaan akrab Mochamad Riyanto, S.H, M.Si.
Kiprahnya sebagai konsultan yang merupakan bagian dari praktisi dengan latarnya sebagai regulator atau pengawas tentunya memberi Riyanto sebuah ruang untuk belajar. “Banyak hal yang kita tidak ketahui sebagai regulator terkait dengan proses, bisnis, dan manajemen pertelevisian. Hal ini terkait dengan konten program. Jadi, saya merasa bersyukur. Saya bisa banyak belajar soal itu. Tadinya hanya melihat semua dari luar dan memahami sebuah regulasi, tetapi tenyata di dalamnya ada perlu kita pahami dengan baik bahwa televisi itu tidak lah mudah. Televisi sangat complicated. Contohnya, pilihan program yang akan disajikan memerlukan kajian-kajian. Kajian yang terkait kepentingan bisnis, market share, pemasang iklan. Apalagi seperti tv news, bukan sekedar membuat program, tapi juga melakukan pertimbangan mendalam berkaitan dengan kepentingan masyarakat,” papar Riyanto.
Masyarakat sebagai penonton memang tak hanya menjadi perhatian Kompas TV, tetapi juga semua TV. Untuk itu, program TV yang sehat dan berkualitas senantiasa digaungkan para pengelola. Sisi lain, masyarakat pun memiliki pandangan tersendiri terkait program TV yang sehat dan berkualitas. “Ya, masyarakat secara sosial terbagi ke beberapa generasi yang berhubungan erat dengan perkembangan teknologi, kreativitas, dan bagaimana mengemas informasi. Artinya, masyarakat sudah terpolarisasi dan TV harus bisa membaca itu. TV harus menjadikan segmentasi masyarakat sebagai bagian dari kepentingan sebuah program. Nah, itulah yang sebenarnya yang dibutuhkan masyarakat. Ada yang berkaitan dengan gaya hidup, edukasi, informasi faktual,” papar Riyanto yang mengakui saat ini sudah terjadi pergeseran kebiasaan menonton. “Saat ini dengan total populasi penduduk Indonesia sekitar 262 juta, menurut We Are Social, pengguna internet mencapai 132,7 juta dengan waktu yang dihabiskan berinternet 8 jam 44 menit via desktop atau laptop serta 3 jam 55 menit via mobile phone, dan 100 juta, diantaranya aktif di social media serta 92 juta menggunakan mobile phone saat bersosial media. Kondisi itu berefek kepada kebiasaan menonton TV secara konvensional yang hanya 2 jam 22 menit per hari. Artinya, industri TV harus merespon kebiasaan menonton yang berubah dan mengembangkan program yang diterima dalam platform new era media digital. Trend konvergensi atau multi platform menjadi sebuah model bisnis industri itu ke depan yang tidak dapat dihindari termasuk oleh Kompas TV. Kualitas, ketersediaan, kreatifitas konten dan teknologi distribusi menjadi kebutuhan dan bergerak cepat. Kini, tidak ada limitasi antara dunia broadcast dengan digital. Bahkan, keduanya bisa bersinergi seperti tayangan TV yang ditampilkan di media sosial,” tambah pria ramah yang pernah bersama almarhum Prof. Dr. Sasa Djuarsa dan Amir Efendi Siregar diminta menjadi Tim Ahli Pendamping Komisi I DPR RI untuk pembahasan awal draft perubahan UU Penyiaran pada tahun berikutnya 2013.
“Namun, ada hal yang perlu dipahami. Ke depan, akan terjadi efisiensi. TV mungkin akan menggunakan in house luar dan TV bisa lebih fokus terhadap infrastruktur. Ini bisa menjadi serapan kreator-kreator muda karena kebutuhan konten akan sangat massif dan TV akan lebih efisien dari sisi SDM. Terlebih lagi media digital semakin banyak dan mereka menyediakan konten, ” tambahnya mengingatkan.
Harapan
Dengan segenap kiprah yang telah dan akan dijalani pria yang pernah aktif di beberapa lembaga swadaya masyarakat dan pernah dipercaya sebagai wakil ketua Bidang Organisasi Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI), Sekretaris Jendral Ikatan Motor Indonesi (IMI) dan sekarang sebagai Direktur Organisasi Ikatan Motor Indonesi (IMI), Pembina Student Media Watch (SMW), ini menyampaikan harapannya. Untuk dunia penyiaran Indonesia, pria kelahiran 2 Januari 1962 yang pernah menulis buku “Kekerasan di Layar Kaca” (penerbit buku Kompas) dan menghasilkan tulisan, antara lain “Regulasi Radio Swasta” [2005]; “Siaran Bencana Dan Trauma Korban” [2005]; RSPD dalam Perspektif UU Penyiaran” [2006] ini mengharapkan UU Penyiaran terbaru bisa memasukkan materi terkait konvergensi atau bahkan melahirkan UU Konvergensi yang bisa menjangkau new era media seperti media sosial yang saat ini juga sudah banyak yang memproduksi dan mendistribusikan konten, mendatangkan konten, dan tidak ada regulasinya. Adapun, untuk Kompas TV, Riyanto menyampaikan, “Kompas TV mengalami perkembangan dari wilayah layanan sampai kualitas konten. Sebagai TV news diharapkan akan berkembang terus dengan selalu merespon terhadap dinamika kebutuhan masyarakat ke depan. Dengan tagline, Independen Terpercaya, Kompas TV diharapkan bisa menjaga terus konsistensinya,” tutupnya .
Apr 28, 2025 0
Apr 28, 2025 0
Apr 24, 2025 0
Apr 23, 2025 0
Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jakarta, Broadcastmagz – Paulina, begitu...Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Feb 24, 2025 Comments Off on Dreame Technology Luncurkan X50 Ultra dan H13 FlexReach
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...