Latest update January 21st, 2021 10:32 PM
May 17, 2017 broadcastmagz Tips & Trick Comments Off on Live remote interview
Menurut Charles Coates dalam bukunya yang bertajuk Professional’s TV News Handbook (Chicago, Bonus Books Inc, 1994), Dalam dunia penyiaran umumnya ada empat cara yang dapat diterapkan untuk melakukan wawancara. Salah satunya adalah Live remote interview
Wawancara ini dilakukan secara langsung, namun pewawancara maupun narasumber tidak bertatapan muka secara langsung. Hal ini sering dilakukan dalam siaran televisi, paling tidak banyak kita saksikan dalam program tanya jawab dengan satu atau lebih narasumber yang berada di satu atau beberapa lokasi di luar studio. Misalnya, pewawancara berada di studio, di Jakarta, sedangkan narasumber berada di Surabaya, Hongkong, dan bahkan boleh jadi di kamar kerjanya. Sewaktu wawancara berlangsung si pewawancara dapat melihat yang diwawancarai secara visual melalui pesawat televisi (monitor) di studio induk. Yang diwawancarai pun dapat melihat si pewawancara secara visual melalui monitor yang dipersiapkan di lokasi tempat live remote interview diadakan. Dalam wawancara seperti ini, si interviewer dan si tokoh atau narasumber seakan-akan berhadap-hadapan secara fisik, padahal satu sama lain hanyalah melihat visualnya saja melalui monitor dan mendengar suara melalui jaringan satelit atau jaringan teresterial yang telah dipasang untuk menghubungkan dua atau beberapa narasumber yang berada di tempat berbeda. Pelaksanaan wawancara dengan cara live remote jauh lebih sukar dan berisiko dibandingkan dengan wawancara di studio, sebab untuk menyelenggarakannya diperlukan kesiapan teknis yang matang. Live remote interview sangat tergantung pada baik tidaknya kualitas satelit serta sarana komunikasi yang digunakan. Adapun yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan live remote interview di antaranya hal-hal menyangkut :
Selain itu, wajib pula diperhatikan hal-hal berikut:
khususnya akibat adanya perubahan cuaca dan posisi satelit. Kunci sukses siaran langsung wawancara ini terletak dalam kepiawaian pewawancara atau reporter dan kamerawan mengolah gambar dan suara. Oleh karena itu, kerja sama keduanya haruslah prima. Bagi pewawancara atau presenter siaran langsung, ada dua hal pokok yang harus dimiliki agar sukses membawakan acara. Pertama adalah rasa percaya diri yang tinggi, dan kedua adalah catatan.
Perlu disadari, tidak semua orang dilahirkan dengan rasa percaya diri yang tinggi. Banyak orang yang harus membangun secara terus menerus kepercayaan dirinya dari waktu ke waktu. Salah satu cara membangun kepercayaan diri adalah dengan terus menerus berlatih dan mempersiapkan diri untuk tampil dalam siaran langsung. Hal itu perlu dilakukan, sebab siaran langsung merupakan siaran berisiko tinggi yang menabukan kesalahan. Setiap pewawancara atau presenter siaran langsung harus memiliki dan mencatat pokok-pokok pembicaraan atau narasi yang akan diujarkannya. Tidak ada salahnya sebelum siaran langsung dilaksanakan, pewawancara, reporter atau presenter melatih diri terlebih dahulu dalam hal penyampaian pokok-pokok masalah atau peristiwa yang akan disajikannya.
Adakalanya live remote interview dilakukan hanya dengan hubungan audio (suara) saja. Hal ini lazim dilakukan apabila kedua lokasi tempat interviewer-interviewer berada tidak memiliki hubungan visual. Interview seperti ini biasanya dilakukan secara callin show atau interactive by phone dengan narasumber yang berada di tempat-tempat tertentu.
Dalam wawancara seperti ini, kualitas suara yang dihasilkan harus prima, agar penonton tidak terganggu dan mudah memahami ulasan atau komentar narasumber yang diwawancarai melalui saluran telepon tersebut.
Perlengkapan visual untuk menunjang live remote interview by phone biasanya adalah foto si reporter, foto interviewee atau foto peristiwa yang diperbincangkan. Pada setiap foto yang ditampilkan di layar, di bawahnya harus dituliskan nama wartawan, narasumber ataupun nama tempat peristiwa berlangsung, sehingga penonton mengetahui dengan pasti foto apa yang diketengahkan di layar televisi. Foto-foto semacam itu disebut stills.
Jan 21, 2021 0
Jan 21, 2021 0
Jan 20, 2021 0
Jan 20, 2021 0
Jan 14, 2021 0
Jun 18, 2019 Comments Off on Mengembangkan Voice Vlogging Anda
Jun 13, 2019 Comments Off on Bagaimana Anda memilih Kamera Video 360 Derajat?
Jun 04, 2019 Comments Off on Software Editing Video Pilihan untuk Pemula dan Profesional
Dec 30, 2020 Comments Off on Jagad Ariani Merilis ‘Ingin Menjerit’
Eksistensi Jagad Ariani di blantika musik dangdut...Dec 07, 2020 Comments Off on Ervina, Pendatang Baru Dunia Model
Ervina belum lama memulai kiprah di dunia model. Namun,...Oct 22, 2020 Comments Off on Laila Vitria Ingin Menjadi Bintang Berkualitas
Suka akting sejak kecil dan pernah bermain drama anak di...Oct 21, 2020 Comments Off on Christine Natalia Malonda, Menikmati Dunia Akting, Model, dan Bisnis Online
Christine Natalia Malonda saat ini dikenal sebagai model...Oct 14, 2020 Comments Off on Elza Agustine Menikmati Seni Peran, Model, dan Bisnis
Elza Agustine yang saat ini dikenal sebagai model sudah...Nov 23, 2020 Comments Off on Digital Penyiaran Harus Mewujudkan Keragaman Lokal
Sep 28, 2020 Comments Off on Urgensi Pembaruan Hukum Penyiaran di Tengah Berkembangnya Media Baru
Sep 28, 2020 Comments Off on Peran Penting RRI dan Perlakuan Adil untuk Semua Media
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...