Latest update October 5th, 2024 10:58 PM
Feb 24, 2018 broadcastmagz Profile Comments Off on Apni Jaya Putra Direktur Program dan Berita LPP TVRI
Dunia televisi bukan hal baru bagi Apni Jaya Putra. Dunia ini telah ia geluti sejak tahun 1996 saat pertama kali ia masuk SCTV sebagai reporter angkatan pertama program berita Liputan 6 SCTV. “Saya angkatan pertama Liputan 6. Dua puluh orang pertama di Liputan6 tuh, salah satunya adalah saya,” kenang Apni. Sejak itu pula, dunia televisi senantiasa menjadi bagian dari kehidupan dan karir Apni Jaya Putra hingga sekarang.
Di SCTV, Apni Jaya Putra yang memulai karir sebagai jurnalis di PT Jawa Pos National Network (JPNN) pada Januari 1991 hingga Januari 1994 dengan posisi terakhir Redaktur Pelaksana Harian Semarak, berkiprah hampir sembilan tahun yakni sejak Februari 1996 hingga Agustus 2004. Sepanjang karirnya di SCTV, beragam posisi pun ia tempati. Selain pernah menjadi reporter, Apni pun menempati posisi Executive Producer untuk beragam program unggulan SCTV saat itu seperti Derap Hukum, Liputan 6, Buser, dan Sigi. Belum genap sembilan tahun di SCTV, Apni Jaya Putra pindah ke RCTI pada Agustus 2004. “Saya diminta pak Harry Tanoe ke RCTI dan saya mendirikan Departemen feature, infotainment,” tambah Apni.
Di RCTI, Apni Jaya Putra didampuk menjadi Senior Manager untuk program Documentary, Current Affair, dan Infotainment, hingga Januari 2009. Ya, kurang lebih empat tahun enam bulan, ia melakoni pekerjaan tersebut. Selanjutnya, Apni Jaya Putra berkiprah di MNC Media dari Januari 2009 hingga Februari 2011. Di MNC Media, Apni Jaya Putra menduduki posisi GM Production dan Editor in Chief SUNTV Network dan MNC Business Channel.
Awal 2011, tepatnya Februari 2011, Apni Jaya Putra pindah ke Kompas TV. Di Kompas TV, Apni Jaya Putra menempati posisi GM Network Operation sekaligus juga GM of Programming and Documentary Productions. Ia menekuni karirnya di sini sekitar empat tahun hingga Februari 2015.
Pengalaman yang merentang lumayan panjang di dunia TV membuat Apni Jaya Putra pun menyisihkan waktunya di sela-sela pekerjaan rutinnya di TV untuk berbagi ilmu dan pengalamannya dengan menjadi dosen di London School of Public Relations. Dia mengajar di lembaga pendidikan tersebut sejak Januari 2004 hingga Januari 2011. Kegiatan mengajar dihentikan sejak dirinya bergabung dengan Kompas TV. Pengalaman yang merentang lumayan panjang di dunia TV pula yang akhirnya membuat Apni Jaya Putra “merantau” ke Kuala Lumpur, Malaysia, dan bergabung dengan perusahaan Broadcast Resource Indonesia sebagai CEO pada Januari 2015 dan menjadi konsultan di sebuah lembaga penyiaran publik di Malaysia, BERNAMA, sejak April 2015. Selain sebagai konsultan, lewat Broadcast Resource Indonesia, Apni pun menjadi agensi distribusi konten untuk RTM dan TV Al Hijrah Malaysia.
Pada tahun 2017, saat berlibur di Indonesia hingga Agustus, Apni Jaya Putra melamar menjadi salah satu direksi LPP TVRI pada bulan Juli. Setelah mengikuti serangkaian tes, dirinya dinyatakan lolos dan dianggap telah memenuhi kriteria kepemimpinan, integritas, keberagaman, visi internasional, program prioritas. Kemudian jejaring, pemikiran strategis, kualitas konsep dan program kerja, terobosan dan inovasi serta keberanian melakukan perubahan. Pada 24 November 2017, Apni Jaya Putra ditetapkan sebagai Direktur Program dan Berita untuk periode 2017-2022 yang kemudian dilantik secara resmi pada Rabu 29 November 2017.
Bagi Apni, ketertarikannya terhadap TVRI tak lepas dari posisi TVRI sebagai LPP (lembaga Penyiaran Publik) atau TV publik. “Dulu, saya bekerja di Kompas TV. Desain kami (saat itu) tentang TV publik justru dari Kompas TV awal-awalnya. Pikiran saya, (TVRI bisa menjadi) TV publik yang penuh dengan acara- acara yang mendidik, menghibur dengan tidak melupakan konsep yang “packaging” yang layak sebagaimana NHK TV, BBC. Ini mimpi saya dan mimpi kami semua (direksi), dan kami (coba) wujudkan. Kami punya kesempatan bekerja lima tahun dan kami diamanahkan oleh negara untuk memimpin lima tahun. Insya Allah ini bisa dilakukan,” ungkapnya optimis.
Lebih lanjut sekitar sebulan pasca-pelantikan, Broacastmagz pun berkesempatan untuk mewawancarai sosok sederhana dan enerjik di sela-sela persiapan TVRI merayakan malam Tahun Baru dengan kemasan yang berbeda. Berikut petikan wawancaranya.
Setelah Anda bergabung dengan TVRI, apa saja kendala khususnya dari sisi program yang Anda temukan?
Di TVRI, (kendala) bukan hanya program, SDM-nya juga. Padahal dulu kita (TV Swasta-red) belajar dengan TVRI. Saya belajar di TVRI saat awal-awal Liputan 6 (SCTV) berdiri. Semua staf TV nasional dididik orang-orang TVRI. Semua TV nasional belajar di TVRI. Artinya, ada orang- orang hebat (di TVRI). Lalu kenapa mereka seperti tidur selama ini? Ya, intinya ada banyak cerita lagi. Ada proses-proses yang kita tidak tahu apa yang terjadi, tetapi intinya bahwa share holder, ekosistem, industri broadcast, terutama share holder TVRI meminta bahwa ayo sekarang berubah. Gak ada cerita lagi. Jadi, ini media dimana masyarakat dan harapan publik bisa tertuang semua dalam banyak konsep. Banyak program yang punya kriteria sebagai TV publik tadi.
(Terkait program), prime time saya bukan sinetron. Prime time saya, kuis sama documentary. Porsi informasi akan memakan 40% dari keseluruhan program kita. Porsi program edukasi itu 30%. Porsi hiburan 30%. Jadi, kami menamakannya “balanced line up program” yang memberikan keseimbangan dari seluruh model layaknya sebuah TV publik yaitu menghibur, mengedukasi, dan memberikan informasi.
Kendala atau tantangan apa yang Anda lihat saat ini?
TVRI mengalami “penuaan” teknologi. Jadi, kami (TVRI-red) ini kalau disebut aging. Aging ada empat. Aging TV-nya, SDM-nya, penontonnya, teknologinya. Tantangan buat saya, teknologinya aging. Jadi, penonton kita tua sekali, 50+indeksnya tinggi sekali di atas 100. Jadi, tantangannya bagaimana kami masuk ke usia-usia lebih muda. Bagaimana kami harus mengganti (dengan) teknologi-teknologi yang terbaru. Kita sudah punya plan mengganti semua peralatan, membenahi studio-studio. Studio kita ini yang dibangun pada tahun 80-an dari gedung pusat produksi kita, itu adalah studio paling integrated pertama di Asia Tenggara yang dibangun tahun 82 dan itu sekarang kami hidupkan kembali dari sisi teknologi dan pengembangan desain yang lebih terbaru. Tantangan dari sisi SDM, kita sedang meminta bagaimana mixed antara anak-anak muda yang ingin bergabung dengan TVRI itu. Ayo bergabung dengan TVRI. Jangan malu untuk bergabung dengan TVRI karena hanya dengan proses alih generasi inilah, TVRI ke depan akan punya tenaga-tenaga yang lebih muda.
Soal program, TVRI pernah memiliki banyak program yang menarik perhatian penonton. Apakah ada upaya untuk kembali menghidupkan program-program tersebut?
Ya, kita sebutnya reborn. Jadi, seperti “Keluarga Cemara”, saya bocorkan sedikit “Keluarga Cemara” itu program kita yang sangat fenomenal. Semua orang suka nilai filosofis. Nilai kehidupan yang ditanamkan di sebuah keluarga kecil itu akan kita hidupkan kembali, tapi kita mulai ceritanya dari genarasi keduanya. Jadi, kita sebutnya “Keluarga Cemara Next Generation”. Tentu tantangan-tantangan dan kehidupan mereka juga berbeda. Dulu kan “Keluarga Cemara” tidak bercerita dunia medsos. Gak pernah cerita hoax, “Keluarga Cemara” akan lebih banyak ke hal-hal kayak begitu. Saya senang “Keluarga Cemara”, “Cepat Tepat”. “Cepat Tepat” konsepnya sangat baru dan didukung Depdikbud. Alhamdulilah, kami banyak sekali (mendapat) sokongan dari lembaga-lembaga negara, Kementerian. Kami ingin konsepnya harus menyentuh generasi milenial, tapi look bagus, dan kami siapkan segala bentuk kerja sama yang memungkinkan secara aturan.
Harapan Anda terhadap TVRI?
Saya ingin anak-anak muda kembali ke TVRI. Semangat kami kembali, saya ingin anak-anak menoleh kami . Dari sisi data, kami gak ditoleh anak-anak muda. Indeks kami, anak anak usia teenager, kids itu gak menoleh kita. Oleh karena itu, kita masuk multiplatform supaya mereka tertarik. Contoh Cerdas Cermat akan kita bantu dengan aplikasi seluruh soal Cerdas Cermat ada di aplikasi mereka. Triavia-trivia ada di situ sebelum mereka nonton. Jadi, inline dengan dunia mereka yang lebih gadget. Itu cara kami memandu-madankan antara kebutuhan teknologi, kebutuhan anak-anak sekarang dengan apa yang kami punya di televisinya gitu kira-kira.
Biodata:
Nama : Apni Jaya Putra
Jabatan : Direktur Program dan Berita
Pendidikan : Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS), Jurnalistik (1995)
Universitas Bengkulu (S1), (1993)
Mar 30, 2024 Comments Off on ABU-DBS 2024: LPP TVRI Mendorong Perubahan positif, dan Menciptakan Ekosistem Penyiaran dan Media yang Lebih Baik
Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Jun 27, 2022 Comments Off on Lembaga Penyiaran Harus Lakukan Riset Guna Bersaing dengan Media Baru
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...