Latest update January 24th, 2025 6:05 AM
May 17, 2017 broadcastmagz Tips & Trick Comments Off on 10 Cara Meningkatkan Kemampuan Voice Over
Voice Over (VO) adalah vokal manusia yang sengaja direkam untuk berbagai kegunaan yang biasanya digunakan pada dunia radio, televisi, film, dan teater. Secara teknis, seorang VO akan dibatasi oleh teks yang sudah dipersiapkan dan seorang VO berkesempatan untuk melakukan improvisasi (perubahan) baik menambah atau mengurangi teks yang sudah ada, tapi tetap tidak mengubah inti teks yang ada. Satu hal penting yang harus kita ingat, VO bukanlah seorang “announcer” dalam dunia radio atau seorang “news reader” yang bisa kita katakan membawakan acara, membacakan teks berita secara langsung (live) tanpa harus melalui tahap recording audio secara khusus. Banyak sekali contoh VO yang bisa Anda simak. Misalnya, saat Anda menonton televisi. Suara yang muncul pada saat gambar topik yang ditayangkan adalah VO. Ya, memang terkadang dibacakan langsung oleh “news reader”. Sejatinya, seorang VO memiliki tugas membantu memberikan informasi ketika gambar ditayangkan. Ini juga terlihat pada “channel-channel” yang memang khusus menayangkan informasi (dokumenter) seperti pada National Geographic atau Discovery Channel. Umumnya, kita cenderung merasa nyaman atas
suguhan audio yang muncul mengiring gambar atau video. Ini tak lepas lantaran VO dikerjakan para profesional. Lalu, bagaimana bila kita ingin belajar dan mengasah keterampilan sebagai VO? Mari, disimak paparan di bawah ini!
Audio yang buruk dapat merusak video yang bagus, dan narasi yang buruk dapat melindas kesabaran pemirsa. Apakah Anda harus menyewa seorang profesional untuk VO saat Anda telah merekam sebuah video? Tidak, inilah 10 cara untuk membuat suara Anda lebih lembut, jelas, dan lebih menyenangkan dari narasi.
Saat pembuatan video, Anda tak jarang harus melakukan VO sendiri. Hal ini bisa terjadi lantaran narator yang biasa mengisi mungkin sakit atau Anda memiliki anggaran yang sangat ketat, sehingga merekam suara Anda sendiri lebih merupakan pilihan yang layak. Untuk itu, Anda bisa mencoba melakukan hal-hal di bawah ini.
Jika Anda menyimak banyak media massa, Anda mungkin telah memperhatikan kualitas “Voice Mr. Announcer”. Mereka memiliki, suara berat yang bulat, mengucapkan segalanya dengan sempurna dan seolah selalu berbicara dengan mengalir kepada Anda. Sebaliknya, suara rata-rata saat ini terdengar sangat santai. Untuk itu, temukan karakter suara Anda. Anda perlu berbicara dengan jelas dan memutuskan dimana karakter suara Anda cocok dalam spektrum narasi. Ada kesenjangan yang besar, tentunya antara seorang penyiar publik dengan dan orang yang berbicara sembari membaca dalam sebuah demonstrasi.
Secara pribadi saat Anda berbicara normal boleh dibilang terdengar baik. Rekamlah satu atau dua kali suara Anda dan dengarkan. Sambil mendengarkan suara Anda, buatlah catatan untuk setiap frase “cadel” atau kata-kata yang dilafalkan tidak jelas. Dengan cara ini, Anda biasanya mudah untuk memperbaikinya dengan beberapa latihan. Selain itu, perhatikan infleksi vokal dan juga emosi. Infleksi vokal adalah perubahan nada suara, lagu kalimat yakni intonasi yang tepat terutama saat jeda (koma) dan saat titik (akhir kalimat). Intonasi suara cenderung meninggi saat jeda dan merendah saat titik. Ya, rasanya lucu pada awalnya, tetapi mendengarkan rekaman saat Anda berlatih pada gilirannya akan membuat Anda akan mendengar sebuah perubahan.
Hal ini mungkin tampak jelas, tetapi pastikan untuk membaca materi beberapa kali sebelum Anda mulai merekam. Membaca naskah untuk iklan 30 detik mudah, tetapi bagaimana jika proyek Anda adalah video pelatihan 20 menit penuh dengan istilah teknis dan nama kimia? Waktu yang dihabiskan dalam persiapan membuat kinerja akhir menjadi jauh lebih mudah. Hal ini berlaku baik untuk script dan rekaman video yang sudah selesai. Ketahuilah bagaimana hal tersebut bisa cocok dalam produk akhir. Jangan takut untuk menambahkan beberapa emosi dan semangat saat membaca bila diperlukan dan tetap berlatih keras.
Jelas, Anda ingin menggunakan peralatan terbaik untuk merekam suara Anda. Namun, definisi “terbaik” adalah subyektif. Pada kenyataannya, sangat mudah untuk mendapatkan rekaman yang OK hanya dengan sebuah perekam saku, kaca depan dan sepasang headphone. Sebuah pendekatan yang lebih tradisional termasuk mikrofon terpisah, audio interface, komputer dan perangkat lunak. Atau, ada beberapa mikrofon USB di pasaran dengan harga yang sangat kompetitif. Apapun jalan yang Anda pilih, pertimbangkan bagaimana Anda akan menggunakan peralatan ini di masa depan dan pastikan itu dioperasikan dengan baik dan sesuai dengan produksi Anda.
Rekamlah suara Anda dengan cara berdiri. Mengapa? Ada dua alasan yang sangat baik. Pertama, berdiri membuka pernapasan Anda dan membuatnya lebih mudah untuk berbicara dengan jelas dan konsisten. Dengan “menghapus kompresi” pada otot pernapasan Anda, ini membuatnya lebih mudah untuk mengambil napas lebih dalam. Selain itu, posisi berdiri memungkinkan Anda untuk lebih berekspresi. Ini adalah hal yang baik. Bahkan, Anda bisa “larutkan” seluruh tubuh Anda untuk mengoptimalkan kinerja. Bayangkan Anda sedang berbicara dengan satu orang tertentu dan membiarkan pergi. Mengangguk, menggerakan lengan, apa pun yang diperlukan bisa dilakukan. Percaya atau tidak, gerakan ini semua berdampak dan dapat didengar (dalam cara yang baik) pada akhir rekaman setelah selesai.
Penyanyi menganggap suara mereka sebagai instrumen dan itu juga menjadi alasan yang baik. Semua seperti kopi, alkohol, rokok, dan berteriak pada acara olahraga seperti meninggalkan sebuah gitar vintage di bagasi mobil Anda. Bila Anda membawanya keluar untuk melakukan perform, dan memukulinya, ini tidak akan berfungsi dengan baik. Apakah Anda melakukan VO sepanjang waktu atau sekali ini saja, rawatlah diri Anda dari hal-hal yang berpotensi untuk mengurangi performa. Tidur malam yang cukup dan seliter atau dua liter air setiap hari adalah awal yang baik. Jika Anda memiliki alergi atau masalah pernapasan lainnya, jagalah dengan obat Anda, tapi hindari untuk menggunakan apa pun yang membuat vokal Anda terlalu kering atau terlalu kental sebelum merekam. Sebuah “pemanasan” vokal sebelum rekaman adalah ide yang baik juga. Ada beberapa contoh yang sangat baik di internet, prinsipnya Anda bisa dengan hanya bersenandung atau melakukan humming. Humming atau bersenandung merupakan salah satu cara pemanasan vokal yang dapat dilakukan sebelum bernyanyi. Humming dapat dilakukan dengan berbagai cara. Setiap metode memiliki peranan tersendiri dalam pemanasasn suara. Berikut adalah salah satu contoh cara melakukan humming. Dengan mulut tertutup, mulailah menyenandungkan nada misalnya Do, Re, Mi, Fa, Sol, Fa, Mi, Re, Do. Pada saat yang sama pegang pangkal hidung Anda dan rasakan getaran yang ditimbulkan. Apabila Anda belum merasakan getaran pada hidung Anda pada saat humming berarti teknik yang anda gunakan masih salah. Lakukan berulang-ulang sampai Anda merasakan getaran pada hidung Anda. Humming bertujuan untuk menghangatkan tenggorokan sebelum bernyanyi. Sering kali kita mendapati suara parau pada saat awal memulai bernyanyi. Hal itu disebabkan karena tenggorokan yang tidak siap sehingga suara yang ditimbulkan pun menjadi parau (serak). Untuk itu sebelum memulai bernyanyi ada baiknya kita melakukan humming terlebih dahulu.
Para bintang trilogi Star Wars telah terkenal dengan skenario George Lucas yang mantap. Namun, mereka mengatakan bahwa Anda dapat menuliskan hal-hal ini, tetapi Anda tidak bisa mengatakan itu. Artinya, banyak dialog yang sulit untuk dilafalkan. Simak saja saat Obi-Wan Kenobi berkata,”You will never find a more wretched hive of scum and villainy.” Dialog ini sulit dilakukan dengan membacanya keras-keras. Berlatih membaca berkali-kali sebelum direkam dan menambahkan emosi serta semangat ketika diperlukan bisa membuat sebuah script menjadi berbeda. Saat ini dilakukan, paling tidak Anda bisa menjaga tata bahasa yang benar dan akurat secara teknis, tapi mungkin mengalir seperti selai kacang saat Anda berbicara. Itulah mengapa Anda harus menjaga beberapa kemampuan untuk mengedit script yang diperlukan. Menyederhanakan script membuatnya menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti juga. Ini bermanfaat untuk Anda, klien dan audiens.
Musuh dari pengisi VO adalah ragu-ragu dalam bentuk umm, ahh, dan uhh. Putarlah rekaman pengujian dan dengarkan. Dengan menyimaknya, Anda bisa menemukan sebuah keraguan bila itu ada dan berusahalah menghilangkan keraguan tersebut. Jika itu gagal, beberapa editing “licik” dapat menghilangkan masalah ini, tapi yang selalu yang terbaik tetap berupaya menghilangkan keraguan.
Salah satu tantangan yang paling umum dalam VO adalah infleksi vokal. Pertama kali artis pengisi suara sering mengakhiri setiap kalimat dengan nada naik, hampir seperti mengajukan pertanyaan. Ini tantangan untuk mengatasi kecenderungan tersebut dan mengakhiri kalimat non-pertanyaan otoritatif dengan nada jatuh atau netral. Ini lebih sulit daripada kedengarannya, tapi dengan beberapa latihan, Anda dapat meninggalkan kesan yang kuat. Jangan lupa untuk menyertakan tekanan tepat di seluruh VO Anda, cocokkan konten untuk nada suara Anda. Dan percaya atau tidak, audiens Anda benar-benar dapat mendengar sambil tersenyum.
Bunyi pernapasan terdengar selama perekaman itu hal yang dilarang. Anda atau artis VO berlatih menarik napas dalam lalu “diam”, dan bekerja dengan mikrofon untuk menyembunyikan napas. Ketika Anda berlatih membaca script, tandai tempat dimana saja Anda dapat dengan aman mengambil napas, terutama dimana Anda tahu akan ada proses edit atau berhenti sejenak dan berlatih pernapasan di tempat-tempat tertentu. Anda juga dapat berpaling sesaat dari mikrofon untuk meminimalkan suara napas keluar.
Selamat mencoba! (Dari berbagai sumber)
Jan 24, 2025 0
Jan 23, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jul 06, 2024 Comments Off on Cara Cepat Bangun Bisnis Lewat Media Sosial
Mar 21, 2024 Comments Off on AFA ID 2024 Anime Festival Asia Hadir Kembali di Jakarta Convention Centre (JCC), 3 – 5 Mei 2024
Jul 16, 2021 Comments Off on NET. Hadirkan Animasi Keluarga “PLEASANT GOAT AND BIG BIG WOLF”
Jan 14, 2021 Comments Off on Cara Membuat Konten yang Mendidik ala AsapSCIENCE
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...