Latest update January 26th, 2025 5:52 PM
Jul 25, 2017 broadcastmagz Advertorial, What's On Comments Off on Photo Face-Off (S4)
Tayang perdana Kamis, 24 Agustus 2017
Pukul 20.00 WIB
Bayangkan anda berada di Malaka. Anda diberi semangkuk es serut yang menggoda sebagai pencuci mulut. Anda diminta untuk memotretnya sebelum es itu meleleh, tapi hari sudah siang dan itu akan membuatnya cepat meleleh tepat di depan mata anda. Apa yang akan anda lakukan?
Tantangan Cendol hanyalah salah satu dari banyak tantangan fotografi yang membingungkan yang harus dihadapi oleh para kontestan dalam pertarungan fotografi nomor satu di Asia, Photo Face-Off. Pada musim keempat ini, akan ada lebih banyak kontestan dari musim sebelumnya dan mereka akan bertarung untuk memperebutkan mahkota juara Photo Face-Off, serta meraih kesempatan untuk mendapat berbagai hadiah menarik lainnya!
Dibawakan oleh pemandu acara, Kelly Latimer dari Asia, Photo Face-Off Season 4 yang dipersembahkan oleh Canon PhotoMarathon, juga menampilkan kembali untuk anda, Justin Mott, fotografer andal yang dicintai banyak orang.
Dalam pencarian kami untuk menemukan fotografer amatir yang hebat, Photo Face-Off Season 4 akan menjelajahi 5 negara dalam 5 episode, masing-masing berdurasi satu jam. Setiap negara akan menampilkan empat fotografer amatir yang bersaing satu sama lain, dan tentunya juga akan melawan Justin, untuk mendapatkan satu tempat pada grand final musim ini di Chiang Rai, Thailand.
Setiap episode akan menampilkan tiga tantangan foto yang hebat – Kecepatan, Tema dan Face-Off – yang semuanya dirancang untuk mendorong keterampilan, pengetahuan maupun kreativitas para peserta.
Grand final yang akan berlangsung 1,5 jam di provinsi Chiang Rai siap mempertemukan 5 pemenang dari tiap negara, serta seorang kontestan yang mendapat wild-card yang akan melalui tiga rangkaian tantangan terakhir. Pemenang akan medapat hadiah eksklusif dan mahkota juara Photo Face-Off Season 4.
Menghadirkan kembali ke dunia fotografi, acara kompetisi foto se-Asia, lebih tajam dan lebih berwarna daripada sebelumnya!
Format Acara
Setiap kontestan akan berkompetisi di negara asalnya, dimana satu pemenang akan dipilih untuk maju ke babak final di Chiang Rai, Thailand.
Di setiap episode akan ada 3 tantangan untuk menentukan pemenang. Pada babak Face-Off, juri dan fotografer profesional, Justin Mott, akan ikut bertarung. Para kontestan bisa mencoba mengalahkannya untuk mendapatkan hadiah uang tambahan.
Empat kontestan akan dipaksa untuk menghasilkan foto profesional dalam waktu yang terbatas. Satu orang akan dieliminasi pada tantangan ini.
Seorang klien akan dibawa pada tantangan ini. Klien akan memberikan penjelasan singkat tentang apa yang dibutuhkan. Tiga kontestan yang tersisa akan berjuang untuk memberikan karya terbaik mereka yang sesuai untuk klien. Satu kotestan akan dieliminasi pada tantangan ini.
Dua kontestan terakhir berhadapan. Pemenangnya akan dinobatkan sebagai juara lokal dan menuju final. Justin Mott juga akan berkompetisi pada tantangan ini. Jika juara lokal berhasil mengalahkan Justin, ia akan mendapatkan hadiah uang tunai.
Pada grand final yang akan diadakan di Chiang Rai, Thailand, pemenang dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Vietnam akan bersaing satu sama lain.
Sebelum kontes dimulai, akan ada babak wild-card untuk kontestan dari Thailand, Hongkong dan Taiwan. Pemenang dari tantangan ini akan dapat ikut bertarung dengan juara lokal lainnya di final.
Pada saat Tantangan Kecepatan dimulai di grand final, total 6 kontestan (5 juara lokal dan 1 pemenang dari babak wild-card) akan bersaing untuk menjadi juara Photo Face-Off Season 4.
PESERTA
Perwakilan dari Indonesia
1. Sony Tri Laksono, 33th
Pemilik Toko Eceran
Kecintaan Sony pada fotografi dimulai saat ia menghasilkan foto pertama pada usia 10 tahun. Sejak itu, ia tidak pernah menoleh ke belakang. Ia memperoleh kamera pertamanya di pasar loak dan belajar memahami secara perlahan melalui proses ‘trial and error’.
Sekarang, pemilik toko ritel berusia 33 tahun ini sangat kompetitif dan menganggap fotografi dan tantangan fotografi sebagai puzzle untuk dipecahkan. Tidak mengherankan kalau ia dua kali berkompetisi di Canon Photo Marathon (CPM) dan menjadi finalis di CPM Surabaya pada 2016.
2. Galuh Azhar Wicaksana, 32th
Pecinta Travel & Motor
Galuh tipe orang yang santai dan petualang, ia melihat fotografi sebagai bentuk pelarian dari hal-hal duniawi dalam kehidupan sehari-hari. Penggemar jalan-jalan dan motor berusia 32 tahun ini sering melakukan perjalanan keliling negaranya, mencari tempat-tempat yang indah untuk diabadikan.
Galuh dua kali menjadi finalis untuk Canon Photo Marathon di Yogyakarta, Indonesia, pada 2012 dan 2014. Photo Face-Off merupakan kesempatan baginya untuk mempelajari berbagai teknik dan untuk lebih mengasah keahliannya.
3. Nadya Andhita, 19th
Mahasiswa
Nadya mendapat kesempatan pertama untuk menunjukkan keterampilannya ketika bergabung dengan klub fotografi di sekolah. Ternyata hal ini menjadi lebih dari sekedar hobi untuk remaja ceria berusia 19 tahun ini.
Nadya melihat fotografi sebagai ajang untuk meyalurkan kreatifitas, cara untuk mengekspresikan emosi tanpa menggunakan kata-kata. Ia senang melihat berbagai perspektif dan interpretasi yang muncul dari sebuah foto. Fotografi juga menyulut semangat kompetitif pada diri Nadya. Ia telah mengantongi dua penghargaan tingkat pelajar di ajang Canon Photo Marathon pada 2015 dan 2016.
4. Kyra Modesty, 15th
Pelajar
Kyra adalah kontestan termuda di rangkaian Photo Face-Off Musim 4 ini dan tentunya akan mengenalkan dimensi baru pada kompetisi ini.
Perempuan Bandung berusia 15 tahun ini senang jika bisa membuat orang lain tersenyum melalui foto-fotonya. Karyanya juga menjadi sumber kebanggaan yang abadi bagi keluarga dan sekolahnya.
Hati-hati Justin Mott! Siswa SMP ini mungkin merupakan fotografer amatir paling produktif pada edisi Photo Face-Off ini. Ia telah memenangkan 30 penghargaan berbeda untuk berbagai lomba foto tingkat nasional, regional maupun internasional.
Perwakilan dari Singapura
1. Jasbir Singh S/O John Masih, 28th
Manajer Penjualan
Berawal dari memperluas pengorganisasian pameran fotografi miliknya hingga menjangkau para seniman untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek pribadi, hanya sedikit yang mempunyai komitmen terhadap seni fotografi seperti Jasbir.
Manajer penjualan berusia 33 tahun ini memilih potret dan fotografi konseptual sejak dua tahun lalu sebagai cara untuk mengekspresikan keseniannya. Selama proses itu, ia telah membentuk identitas baru bagi dirinya sendiri. Jasbir berharap bisa mengukuhkan dan mendukung identitas barunya dengan menantang dirinya dalam Photo Face-Off.
2. Joyce Judisun Chansingh, 42th
Pekerja Lepas
Kreativitas selalu menjadi lingkungan alami bagi Joyce. Ia telah bekerja di industri kreatif selama sebagian besar karirnya. Namun ia adalah pekerja lepas yang datang terlambat ke dunia fotografi, karena baru memegang kamera setahun lalu. Sejak itu, wanita berusia 42 tahun ini memeluk erat kamera layaknya sahabat.
Joyce suka memotret peristiwa apa adanya, ekspresi dan keindahan dalam kekacauan sehari-hari untuk menceritakan tentang obyek fotonya. Bergabung dengan Photo Face-Off, Joyce berusaha untuk keluar dari zona nyamannya dan tumbuh sebagai seniman sekaligus sebagai dirinya sendiri.
3. Siva Shanker, 38th
Manajer Senior Pemasaran Digital Regional
Siva adalah penggemar jalan-jalan, penggila olahraga, mantan musisi semi-profesional, dan yang terpenting, fotografer. Ia memakai banyak topi, tapi minatnya yang beraneka ragam mengerucut sampai ke satu sumber yaitu keinginan untuk menceritakan sebuah kisah.
Pemasar digital berusia 38 tahun ini adalah fotografer otodidak dan mengaku diri sebagai pemberontak yang sangat percaya terhadap filosofi konvensional dalam memotret. Tujuannya adalah membagikan perspektifnya dan mengubah pola pikir tentang apa itu fotografi.
4. Koh Kim Tat Dean, 32th
Pembuat Konten Website
Bagi banyak orang, fotografi adalah hobi atau sebuah bentuk ekspresi kreatif . Bagi Dean, ini adalah perjalanan belajar seumur hidup.
Terinspirasi oleh fotografer dokumenter kelas dunia dan semangat mereka untuk karya mereka, pembuat konten berusia 32 tahun ini mulai mengasah keahliannya dalam meliput acara-acara lokal.
Pada 2015, ia mengalahkan 2.600 peserta lainnya di Canon PhotoMarathon Singapura dan membawa pulang hadiah utama pada kategori tema tebuka, Defy Your Imagination. Bagi Dean, Photo Face-Off merupakan kesempatan besar lainnya untuk terus mendorong batasannya.
Perwakilan dari Malaysia
1. Nurfarzaana Hanan Fareeha, 18th
Pelajar
Hanan mungkin berukuran mungil, namun cinta dan gairahnya terhadap seni fotografi lebih besar dari itu. Perempuan berusia 18 tahun yang berani ini tidak takut untuk menjajal petualangan baru, mengalami perasaan baru dan tak membiarkan dirinya dikalahkan dengan mudah.
Hanan melihat kameranya layaknya perpanjangan dirinya. Hal ini membuatnya merasa hidup, dan dengan itu, ia berbagi hubungan yang lebih dalam dibandingkan apapun atau siapa pun dalam hidupnya.
Dengan perasaan bebas untuk melakukan apapun yang diinginkan dengan kamera, ia memotret berbagai momen secara acak yang kemudian sering menjadi sesuatu yang berharga dan sangat berharga.
2. Safuan Bin Salahudin, 31th
Pekerja Lepas
Dalam pandangan Safuan, di mana ingatan sering gagal, fotografi menawarkan cara untuk mengabadikan momen, untuk dibagikan kepada dunia.
Sementara gagasan fotografinya romantis, pria yang lembut ini juga merupakan traveller petualang dan penyelam scuba, dan jelas orang yang mudah beradaptasi.
Pekerja lepas berusia 31 tahun ini menikmati sensasi memenangkan penghargaan untuk foto-fotonya dalam kompetisi. Ia mengalahkan setidaknya dua ribu peserta untuk meraih penghargaan tertinggi yang didambakan pada Canon PhotoMarathon Kuala Lumpur 2016.
3. Sheryl Ng, 19th
Mahasiswa
Fotografi adalah bentuk pelarian selama masa SMA Cheryl yang ketat. Saat ia menderita depresi berat. Fotografi berfungsi sebagai jalan keluar bagi dirinya untuk menyalurkan emosi dan mengungkapkannya saat kata-kata terbukti tidak cukup.
Saat ini, pecinta fotografi ini adalah influencer media sosial sekaligus sebagai pemilik bisnis perhiasan handmade online. Sebagai fotografer otodidak, Sheryl bereksperimen dengan berbagai cara untuk memotret dan secara khusus menikmati potret alam.
4. Andy Tan Liang Sam, 18th
Pelajar
Meskipun baru saja lulus sekolah menengah, Andy bisa dibilang paling percaya diri dalam kelompok ini. Keyakinannya ditunjang oleh kedewasaannya dan penguasaan kamera. Di tingkat junior, ia sudah menjadi pemenang tema Canon PhotoMarathon First Prize pada 2014 dan 2015.
Bagi Andy, melihat dunia melalui jendela bidik memungkinkannya untuk mengambil perspektif baru dan menantang dirinya untuk selalu mewujudkan hasil memotret yang sempurna.
Perwakilan dari Filipina
1.Janos Leo G Andanar, 29th
Perawat
Sebagai orang yang berjiwa petualang, artistik dan sporty, Janos selalu mencari petualangan baru. Sebagai perawat, Janos telah mengalami banyak hal dalam hidupnya. Namun memotret momen-momen dan menghabiskan waktu dengan fotografi memungkinkan dirinya menghilangkan stres dan mengeksplorasi sisi kreatifnya.
Janos menikmati semua bentuk fotografi, terutama mengombinasikan lanskap dan fotografi perjalanan untuk menciptakan perspektif baru. Photo Face-Off 4 merupakan batu loncatan yang memungkinkan bagi fotografer profesional yang bercita-cita tinggi ini dalam perjalanannya untuk menjadi seniman.
2. Mary Princess Ayana Ibajo, 26th
Supervisor Layanan Kreatif
Bagi Mary Princess, fotografi adalah cara untuk melakukan perjalanan kembali untuk menghidupkan lagi kenangan berharga, menyajikan pengingat yang tetap untuk memahami dan menghargai setiap momen dalam hidup.
Supervisor layanan kreatif ini sangat ingin berhadapan dengan fotografer pro, Justin Mott, dan menguji kemampuannya melawan Mott.
Seorang pendongeng yang penuh gairah di hatinya, penggemar film dan video blogging ini berharap dapat menghasilkan foto-foto yang memicu dampak sosial.
3. Michelle Kimberly Chua, 25 tahun
Manajer Penjualan
Semasa anak-anak, Michelle menyaksikan langsung keindahan fotografi melalui karya ayahnya, seorang fotografer yang keranjingan mendokumentasikan momen-momen masa kecilnya dalam film.
Sekarang ini, manajer penjualan berusia 25 tahun yang lincah ini, mengasah ketrampilannya sebagai anggota klub kamera yang penuh gairah dan siap memenangkan kompetisi melawan para kontestan lainnya.
Michelle memiliki impian suatu hari ia akan mewakili negaranya di panggung global. Tujuan utamanya adalah mengingatkan masyarakat untuk berhenti dan melihat keindahan setiap saat serta menyentuh kehidupan melalui foto-fotonya.
4. Blaine Jarligo, 19th
Mahasiswa
Hasrat Blaine terhadap fotografi menyala saat ia menjadi jurnalis foto untuk koran SMA-nya.
Mahasiswa pra-kedokteran ini melihat jurnalisme foto sangat mirip dengan ilmu kedokteran, sebagai profesi mulia dan sesuatu yang memenuhi hasrat dalam dirinya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Meski tidak memiliki kamera mahal, karena kendala keuangan, cinta Blaine terhadap fotografi tidak padam. Ia menangkap banyak sekali lanskap dan memotret menggunakan smartphone-nya.
Perwakilan dari Vietnam
1. Nguyen Phuong Nhi, 22th
Mahasiswa
Sebagai orang yang suka bepergian dan warga dunia, Nhi mengabadikan setiap fitur budaya unik di setiap tempat yang dikunjungi. Sama mahirnya menggunakan digital maupun film, mahasiswa dan poliglot ini melihat fotografi sebagai alat sosial yang memecahkan hambatan. Setiap foto yang diambil memiliki potensi untuk melampaui bahasa dan berbagi visi fotografer dengan audiens mereka.
Melalui foto-fotonya, pemenang Hanoi Canon Photo Marathon 2016 ini berharap untuk menyajikan budaya Vietnam kepada seluruh dunia dengan penuh arti.
2. Nguyen Thi Thu Trang, 33th
Penata Rias
Sebagai penata rias, Trang jeli untuk membuat orang jadi cantik. Hal ini bergaung dalam filsafatnya terhadap fotografi – untuk membawa dan menampilkan keindahan dunia sekelilingnya.
Trang adalah fotografer serba bisa. Ia kuat dalam teknis maupun aspek menceritakan seni. Penggemar foto amatir ini juga merupakan pemenang hadiah kedua Canon Photo Marathon 2016 di Danang.
3. Van Viet An Nguyen Andy, 22th
Juru Gambar
Pemuda yang mengaku pecandu kamera ini membawa Canon 100D ke mana pun ia pergi. Fotografi memenuhi hasrat yang mendalam pada diri Andy. Menurut pengakuannya, ia menjadi sangat tidak nyaman jika tidak melihat melalui jendela bidik dan mendengar bunyi klik yang memuaskan dari kameranya setiap hari.
Andy adalah seorang juru gambar, namun ia memburu impiannya untuk menjadi fotografer profesional. Pria berusia 22 tahun yang percaya diri dan yakin ini baru-baru ini berkompetisi di Canon Photo Marathon 2016 dan bersemangat untuk melangkah selanjutnya untuk membuktikan kemampuannya di Photo Face-Off.
4. Tang My Thi, 27th
Desainer Grafis
Artsy Thi Tang selalu merangkul kreativitas. Desainer grafis serta penggemar video dan film ini pertama kali menggeluti fotografi di bangku SMA. Sekarang ia berupaya mewujudkan impiannya menjadi fotografer profesional pernikahan dan potret.
Meski sudah membawa pulang hadiah utama di Canon Photo Marathon Vietnam 2016, Photo Face-Off akan menjadi batu loncatan berikutnya bagi Thi Tang untuk mencapai tujuannya. Dalam prosesnya, ia juga ingin menunjukkan apa yang bisa dilakukan fotografer wanita di bidang itu yang didominasi laki-laki.
Perwakilan dari Thailand
1. Siripong Panasonthi, 55th
Pegawai Negeri Sipil
Pada usia 55 tahun, Siripong adalah kontestan tertua yang ambil bagian dalam rangkaian Face-Off ini, dan dengan itu ia membawa banyak pengalaman ke dalam kompetisi.
Siripong telah melakukan perjalanan secara ekstensif di negaranya dan senang sekali menampilkan keindahan tersembunyi di daerah pedesaan, baik itu lanskap, satwa liar atau fotografi jalanan.
Pegawai negeri sipil dan kepala keluarga ini meraih penghargaan dengan tema “Power” di Canon Photo Marathon 2012 di Chiang Mai, Thailand.
Perwakilan dari Taiwan
1.Yi-Kai Lin, 39 tahun
Aparat Penegak Hukum
Dalam kata-kata Yi-Kai, fotografi memberinya rasa damai dan menjadi pengingat untuk menghargai setiap momen sekilas dalam hidupnya.
Aparat penegak hukum berusia 39 tahun ini memiliki beragam kegiatan termasuk menyelam bebas dan yoga. Begitu pula dengan fotografi, Yi-Kai tidak membatasi diri pada gaya tertentu. Sebaliknya, ia memilih merangkul berbagai aliran.
Pria yang rajin dan giat ini membuktikan bakatnya di Canon Photo Marathon 2015 di Taiwan dengan membawa pulang hadiah utama.
Perwakilan dari Hong Kong
1. Wai Yun Leung (William)
Petugas Teknik
Bagi petugas teknik yang melukiskan dirinya lugas dan masuk akal ini, fotografi memberi kesempatan William untuk membuka, mengeksplorasi dan memperluas kepekaan artistiknya.
William menikmati menangkap detil luar biasa di lokasi sehari-hari dan memiliki ketertarikan khusus untuk fotografi arsitektur di perumahan publik Hong Kong.
Meski telah memenangkan banyak penghargaan untuk karyanya, termasuk hadiah utama di Canon Photo Marathon Hong Kong 2014, William ingin sekali mendorong dirinya di Photo Face-Off untuk lebih mengembangkan tekniknya.
Juri dari Singapura
1. Juri lokal – Cheryl Tay
Ingin berbagi petualangan dengan khalayak yang lebih luas, jurnalis foto Singapura Cheryl Tay memulai situs web-nya dan berbagai platform media social, sehingga siapapun di seluruh dunia dapat mengikutinya dengan mudah. Pengalaman jurnalistiknya sangat berguna saat ia membuat blog, memberinya fleksibilitas sangat besar dalam menulis, sehingga memperluas jangkauannya mencakup kesehatan dan kebugaran, olahraga, perjalanan dan gaya hidup.
Memahami pentingnya foto yang bagus dan bagaimana foto-foto itu mengisahkan cerita dengan lebih baik, Cheryl memilih fotografi untuk melengkapi kata-katanya. Ia juga memulai seri Singapura #Fitspo di Yahoo yang telah mendapatkan banyak popularitas.
2. Juri Face-off – Rory Daniel
Rory adalah fotografer komersial dan arsitektural yang memotret di seluruh Asia Tenggara. Daftar kliennya meliputi CNN, majalah Forbes dan Raffles Hotel Singapura. Ia bekerja sama dengan arsitek, hotel dan desainer interior dalam menangkap esensi bangunan dan desain mereka.
3. Juri Klien – Claire Starkey
Claire adalah pemimpin redaksi majalah Cleo Singapura. Ia mengelola dan mengawasi konten majalah tersebut yang mencakup tips kecantikan, tren gaya hidup dan tulisan tentang fashion.
Juri dari Malaysia
1. Juri Lokal – Arthur Chen
Juri lokal dari Malaysia adalah Arthur Chen, fotografer utama Velocity Studios dan pendiri Velocity Media.
Arthur sosok kawakan di bidang fotografi studio, fashion dan komersial. Ia juga terlibat dalam penjurian lomba foto besar seperti beberapa Canon Photo Marathon di Malaysia.
Juri Face Off – Fiona Lim
Fiona Lim adalah spesialis dalam meliput acara, potret, pernikahan maupun fotografi komersial. Ia memiliki portofolio klien yang mengesankan termasuk H&M, FJ Benjamin, Nike dan Avilion Resort Group. Pada 2010, Fiona dianugerahi oleh Weddings & Portraits sebagai “Fotografer Wanita Tahun Ini”.
Juri dari Filipina
1.Juri Lokal – Jijo De Guzman
Jijo adalah seorang profesional yang tinggal di Manila. Ia mengkhususkan diri dalam fotografi olahraga dan aksi. Ia telah memotret berbagai event olahraga untuk klien maupun kelompok terkemuka termasuk Running For Adidas dan University Athletic Association of Philippines (UAAP).
Karya-karyanya telah dipublikasikan di surat kabar, majalah maupun buletin swasta. Ia juga mengadakan lokakarya tentang fotografi olahraga dan aksi.
Selain itu, ia merupakan anggota yang mendapat banyak penghargaan pada Master Photographer of the Camera Club of the Philippines pada 2015 dan 2016 serta menjadi Brand Ambassador Canon.
2. Juri Face Off – Joseph Pascual
Joseph Pascual adalah fotografer profesional yang mengkhususkan diri pada potret dan fotografi jalanan. Ia kontributor tetap untuk Esquire & Town dan Country Philippines. Daftar klien komersialnya mencakup Wilkins Water, Dove dan Coca Cola.
Lulusan Program Film & Audio-Visual dari Universitas Filipina, Pascual baru saja selesai mengajar kelas fotografi satu semester di sekolah lamanya. Ia juga sesekali menjadi pembicara tamu di seminar fotografi yang diselenggarakan oleh universitas-universitas setempat.
3. Juri Klien – Lea Bernardo
Lea Bernardo adalah direktur manajemen keuangan dan risiko di Kidzooona Philippines. Dengan pengalaman bertahun-tahun di bisnis hiburan dan hiburan anak-anak, ia tahu betul jenis foto Kidzooona untuk mempromosikan taman bermain anak-anak indoor yang unik.
Juri dari Vietnam
1.Juri Lokal – Mark Farwell
Mark memotret untuk hotel & resor, iklan, kecantikan maupun produk di seluruh Asia. Ia belajar periklanan dan desain di Art Center College of Design di Pasadena California, AS, dan memulai karirnya memotret arsitektur di Los Angeles.
Kliennya meliputi Hyatt Regency, Honda, Audi, Mercedes Benz, Volkswagen, Leo Burnett, Chuo Senko, Grey Group, Visa, Samsung, Unilever, Nivea, Sapporo dan Ralph Lauren.
Mark memiliki tempat khusus di hatinya untuk jalan-jalan maupun kebudayaan
2. Juri Face Off – Le Trinh (Bow)
Le Trinh adalah fotografer profesional yang mengkhususkan diri pada fotografi fashion, periklanan dan pernikahan. Ia adalah direktur pelaksana di Agabang Baby Studio serta CEO & pendiri B101 Studio di Ho Chi Minh City.
Le Trinh memenangkan majalah National Geographic (2008) dan penghargaan fotografi terbaik dari Photographers (2009).
Juri dari Thailand
1. Juri Lokal Thailand – Rungroj Yongrit
Rungroj Yongrit adalah jurnalis foto EPA yang lahir dan tinggal di Bangkok, Thailand. Setelah lulus dengan gelar sarjana di bidang Seni Komunikasi, ia memulai karirnya pada 1994 di The Nation, surat kabar lokal berbahasa Inggris.
Rungroj bergabung dengan EPA pada 2004 dan telah meliput segala hal mulai dari berita terbaru sampai hiburan, ekonomi, olahraga maupun artikel khusus.
Terinspirasi oleh hasratnya sendiri terhadap olahraga sebagai pesepakbola, Rungroj telah meliput event-event olahraga besar seperti Piala Dunia Sepak Bola di Brasil baru-baru ini.
###
PHOTO FACE-OFF S4 tayang perdana Kamis, 24 Agusus, pukul 20.00 WIB di saluran HISTORY – Indovision (Ch.206), Okevision (Ch. 44), Top TV (Ch. 206), Big TV HD (Ch.334), First Media HD (Ch.365), Transvision HD (Ch.260), BiznetHome HD (Ch.127).
Jan 26, 2025 0
Jan 26, 2025 0
Jan 26, 2025 0
Jan 25, 2025 0
Jan 26, 2025 0
Jan 26, 2025 0
Jan 26, 2025 0
Jan 25, 2025 0
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...