Latest update October 15th, 2025 9:03 PM
May 17, 2017 broadcastmagz Tips & Trick Comments Off on Panduan Blocking
Sebelum Anda memulai merekam dengan kamera, Anda dan tim Anda tentunya perlu tahu apa saja yang akan dilakukan aktor/talent dan dimana posisi mereka. Langkah ini disebut blocking, dan itu merupakan langkah penting dalam menentukan arah teknis pengambilan gambar (shoot) Anda. Bisa juga dikatakan Blocking adalah kondisi penentuan di mana sang aktor atau pemain teater hendak berpindah-pindah posisi di panggung. Sedangkan dalam film, blocking juga dibantu oleh pencahayaan dan sudut kamera. Dalam artikel ini akan dijelaskan apa yang harus Anda lakukan sebelum merekam serta perubahan yang akan terjadi ketika Anda sedang merekam.
Jika Anda mendengarkan aktor/talent Anda, serta mengambil saran dari DOP/DP ( Director of Photography), dan mengikuti rencana, maka akan lebih mudah untuk fokus mendapatkan kisah yang hebat.
Pertimbangan pertama aktor/talent yang harus Anda perhatikan ada di depan kamera. Berpura-puralah jika lampu, kamera, dan kru tidak ada dan berpikir tentang adegan yang seolah-olah terjadi dalam kehidupan nyata. Berbicaralah dengan aktor dan mereka akan melakukan adegan tanpa arahan dari Anda. Aktor adalah orang-orang kreatif dan mereka ingin membutuhkan kepercayaan untuk bekerja. Apakah mereka akan duduk atau berdiri? Perhatikan dengan seksama, kapan dan dimana mereka akan bergerak. Cobalah untuk tidak mengkritik sebelum mereka selesai. Hanya perhatikan gerakan mereka dan bagaimana mereka menjauh dari set yang mereka tempati. Sesuaikan set dengan apa yang dibutuhkan oleh aktor Anda. Misalnya, jika aktor Anda perlu mengambil bingkai foto untuk bernostalgia pada cinta yang hilang, maka foto akan diletakkan di tempat dimana aktor Anda dengan mudah untuk mengambilnya.
Pada titik ini, Anda butuh berbicara dengan DOP/DP ( Director of Photography), tentang bagaimana kamera akan bekerja di TKP. Banyak dari kita selalu beranggapan bahwa DOP/DP ( Director of Photography) adalah seorang kameraman, padahal tanggapan itu salah. DOP atau biasa juga disebut sinematografer, adalah orang yang bertanggung jawab atas semua aspek visual dalam pembuatan sebuah film. DOP/DP ( Director of Photography) adalah orang yang bertanggung jawab untuk memastikan letak kamera dimana dan bagaimana sehingga Anda akan dengan mudah mendapatkan gambar yang diinginkan. Jika Anda memiliki storyboard atau daftar “tembakan”, maka Anda perlu berbicara dengan aktor dan DP untuk memastikan adegan apa yang Anda butuhkan sehingga mendapatkan hasil yang sesuai. Arahkan posisi aktor Anda di set seolah-olah mereka adalah bidak pada papan catur. Tempatkan penanda di lantai dimana aktor harus berdiri atau dimana mereka harus bergerak. Konsistensi adalah kunci. Jika aktor Anda bergerak di tempat yang berbeda, maka akan sulit bagi DP untuk memposisikan kamera yang dapat mengambil tembakan karena kamera tidak mampu memprediksi gerakan yang terjadi.
Untuk melakukan blocking, tanyakan pada diri sendiri bagaimana Anda akan mengambil “tembakan” yang tepat. Apakah Anda perlu satu karakter muncul mendominasi atas yang lain? Pastikan posisi karakter yang mendominasi berdiri sementara karakter yang lemah lembut duduk. Apakah mata kita seharusnya berada di latar belakang? Mendorong aktor untuk ketiga, kanan atau kiri dari frame. Ingatlah bahwa ketika Anda sedang menyiapkan “tembakan” Anda, Anda akan memanipulasi gerakan para pemain. Bahkan, jika karakter Anda berjalan dari kanan ke kiri di dalam ruangan, dengan mengubah ke sudut sebaliknya, maka Anda mungkin akan membalikan orientasi pemirsa sehingga aktor tampak bergerak dari kiri ke kanan. Sangat penting untuk berpikir tentang bagaimana gambar akan terlihat jika dikumpulkan di dalam ruang editing sehingga Anda dapat menetapkan bagaimana pemirsa akan melihatnya.
Akhirnya, pastikan seseorang untuk mencatat adegan-adegan yang akan terjadi selanjutnya. Jika ini naskah Anda, maka Anda dapat menuliskannya sendiri atau menggambar diagramnya. Orang ini biasanya disebut sebagai pengawas naskah.
Anda pasti kesulitan untuk “menembak” sesuai daftar dan storyboard. Hal ini dikarenakan Anda harus memastikan setiap “tembakan” sama persis seperti yang direncanakan. Mengatur bagaimana aktor Anda untuk menatap langsung ke lensa kamera akan berbeda hasilnya jika mereka menatap enam inci ke kanan kamera. Memiliki dua karakter yang duduk bersebelahan di meja makan mungkin akan romantis, sementara jika mereka duduk berseberangan akan terlihat seperti bermusuhan. Aktor akan “get in the moment ” ketika berakting, dan mungkin akan melakukan hal-hal yang mereka anggap biasa dilakukan, tetapi mungkin ini akan bertentangan dengan visi Anda. Sangat penting bagi mereka untuk melakukan hal-hal yang wajar dalam berakting, tetapi di atas itu tetap dibutuhkan sebuah blocking. Jika mereka secara instan mengubah posisi mereka, maka hargai keputusan mereka. Tidak ada yang salah dengan mengubah setup kamera untuk mengakomodasi kinerja mereka selama itu sesuai dengan adegan. Itu keputusan Anda.
Sementara ketika shooting, Anda harus selalu berkomunikasi dengan DP Anda. Kadang-kadang ketika melakukan ” tembakan” berarti ada penyesuaian untuk set up kamera dan Anda harus membuat keputusan secara cepat. Apakah Anda membawa aktor Anda lebih dekat bersama-sama untuk memastikan mereka berdua dalam fokus, atau apakah Anda mengganti lensa dan reposisi kamera? Mendapatkan tembakan yang Anda inginkan mungkin dapat dilakukan dengan blocking yang stabil dan jika itu terjadi maka DP akan memberitahu tersebut kepada Anda.
Ingat script supervisor? Karena Anda mungkin akan menyesuaikan blocking dengan cepat, maka sangat penting jika Anda memiliki script supervisor yang mencatat serta mengawasi jika terjadi kesalahan kontinuitas (continuity). Kontinuitas (continuity) adalah konsep bahwa segala sesuatu tampak terjadi di antara “tembakan”. Sebagai contoh, jika saya memiliki seorang aktor yang minum kopi dengan tangan kanan, tetapi dalam “tembakan” akan muncul sebaliknya, mereka menempatkan cangkir kopi di atas meja dengan tangan kiri, maka kontinuitas telah rusak. Pekerjaan script supervisor Anda adalah memastikan aktor untuk melakukan adegan yang tertulis dalam script ketika kamera merekam. Selain itu, mereka harus melihat dan mencatat hal-hal yang dilakukan oleh aktor di lokasi syuting.
Perlu diingat, bagaimana pun, OK saja untuk melakukan trik. Anda akan sering mendengar sutradara mengatakan aktor mereka melakukan trik atau tipuan posisi ke kanan atau kiri, atau “menipu” lampu di sekitar tempat kejadian. Itu karena satu hal, yang penting adalah bagaimana itu terlihat di kamera dan bagaimana membuat pemirsa percaya. Setelah kamera berada di tempat, Anda bebas melakukan penyesuaian dengan aktor dan alat peraga. Ada alternatif lain untuk memindahkan kamera dan lampu. Misalnya, jika Anda “menembak” di atas bahu satu pelaku ke close up yang lain, dan Anda ingin memiliki bahu lebih dekat aktor dan kepala jelas lebih dari frame, Anda dapat memindahkan kamera Anda untuk menyesuaikan perspektif, atau Anda dapat memiliki aktor bergerak lebih jauh ke dalam bingkai. Audien Anda tidak akan pernah menyadari jika aktor berada di posisi yang berbeda dan Anda juga tidak perlu menghabiskan waktu untuk melakukan setup gerakan kamera.
Jika Anda telah mengambil waktu untuk melakukan blocking pengambilan gambar Anda sebelum Anda merekam, dan dipantau secara menyeluruh, maka Anda akan dapat mengarahkan diri untuk “menembak” secara halus. Editor akan berterima kasih untuk perhatian Anda yang detail, dan pemirsa Anda tidak akan punya waktu untuk berpikir tentang pekerjaan Anda karena mereka akan larut dalam alur ceritanya. (Dari berbagai sumber)
Oct 15, 2025 0
Oct 15, 2025 0
Oct 14, 2025 0
Oct 14, 2025 0
Jul 06, 2024 Comments Off on Cara Cepat Bangun Bisnis Lewat Media Sosial
Mar 21, 2024 Comments Off on AFA ID 2024 Anime Festival Asia Hadir Kembali di Jakarta Convention Centre (JCC), 3 – 5 Mei 2024
Jul 16, 2021 Comments Off on NET. Hadirkan Animasi Keluarga “PLEASANT GOAT AND BIG BIG WOLF”
Jan 14, 2021 Comments Off on Cara Membuat Konten yang Mendidik ala AsapSCIENCE
Sep 08, 2025 Comments Off on Tamee Irelly Menjadi Juri Open Casting Dua Film Terbaru Dynamic Story Pictures (DSP)
Bekasi, Broadcastmagz – Dalam upaya mencari talenta...Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jakarta, Broadcastmagz – Paulina, begitu...Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Jul 11, 2025 Comments Off on Sivitas Akademika STIAMI Dukung Revisi UU Penyiaran dan Siap Beri Masukan
Jul 11, 2025 Comments Off on Sempurnakan Instrumen Penelitian, KPI Bersiap Uji Coba Survey MKK di Daerah
Jul 11, 2025 Comments Off on Afirmasi Perempuan Harus Didukung Dalam Proses Seleksi KPID
Jul 11, 2025 Comments Off on Raker dengan Komisi I, KPI Usulkan Penyesuaian Anggaran
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...