Latest update January 24th, 2021 7:51 AM
Sep 09, 2020 broadcastmagz Uncategorized, What's On Comments Off on Manajemen Penyiaran Radio: Mengelola Radio Komunitas Secara Profesional
Dalam webinar yang dibuka Direktur Penyiaran Kominfo Ir. GERYANTIKA KURNIA, M.Eng, MA dan pengantar dari ketua JRKI Sinam M. Sutarno ini menghadirkan praktisi Koordinator Layanan Radio Renny Silfianingrum, Nunuk Parwati, Praktisi sekaligus Wakil Ketua II STMM Yogyakarta, dan dosen juga penulis buku Masduki, Dr.rer.soc sebagai narasumber.
Dalam webinar berdurasi 3,5 jam tersebut para narasumber menyajikan paparan berbeda yang diawali dengan pemaparan Renny Silfianingrum.
Renny Silfianingrum memaparkan sejarah radio di dunia dan kelahiran radio komunitas di Indonesia. Menurut Reni, kelahiran radio komunitas diberi payung hukum UU 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran yang juga menegaskan definisi radio komunitas.
“Sesuai pasal 21 (1), lembaga penyiaran komunitas sebagaimana dimaksud pasal 13 ayat (2) butir C merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkau wilayah terbatas, serta melayani kepentingan komunitasnya,” jelas Renny yang kemudian menjabarkan pasal dan ayat terkait radio komunitas.
Selanjutnya, Renny menyebutkan jumlah radio komunitas yang IPP, format siaran radio komunitas yang memiliki keberagaman format mulai dari anak, bencana, berita, iptek, hingga umum, serta permasalahan yang dihadapi radio komunitas antara lain biaya izin, pemahaman dan penerapan regulasi, kompetensi SDM yang minim, kanal terbatas.
Sementara itu Nunuk Parwati, Praktisi sekaligus Wakil Ketua II STMM Yogyakarta menyoroti soal manajemen radio komunitas. Menurut Nunuk, manajemen media penyiaran merupakan hal yang paling sulit dan paling menantang dibanding dengan jenis usaha lainnya.
“Mengelola media penyiaran pada dasarnya mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar,” jelasnya.
Nunuk pun mengingatkan pentignya kualitas SDM dalam mengelola media penyiaran juga tantangan lain bagi media penyiaran.
“Persaingan yang berasal dari berbagai media penyiaran yang ada. Ditambah munculnya media baru di era digital persaingan semakin ketat. Radio visual, radio Online , Podcast atau file audio yang diunggah di internet dan bisa dIdownload isinya antara lain episode tentang Ilmu Pengetahuan, Peristiwa yang terjadi di suatu tempat, olah raga, dan musik,” papar Nunuk dalam presentasinya.
Selanjutnya, dosen juga penulis buku Masduki, Dr.rer.soc menjelaskan pentingnya radio komunitas dikelola secara profesional.
Menurut penulis buku “Jurnalistik Radio”, ” Radio Komunitas – Belajar dari Lapangan”, “Radio Siaran dan Demokratisasi” ini, sekitar 10 ribu radio komunitas telah beroperasi di seluruh dunia.
Adapun terkait radio komunitas, Masduki menyebutnya, sebagai Stasiun radio yang berada di daerah tertentu yang diperuntukkan bagi warga setempat, berisi acara dengan ciri utama informasi daerah setempat, diolah dan dikelola oleh dan untuk warga setempat (Loui N. Tabing, UNESCO).
Istilah Radio Komunitas bisa bercirikan sebagai Radio alternatif: dari dua bentuk radio yang hanya melayani propaganda negara (state oriented) seperti RRI dan melayani kepentingan pengusaha (market oriented) atau Radio Swasta. Low Power radio: umumnya bertenaga transmitter rendah antara 20-100 watts, tidak untuk mencari untung dan didukung dengan peralatan yang sesuai kebutuhan untuk itu. Radio Swadaya (voluntary radio), merujuk ciri khas pengelolaan radio ini yang mengandalkan sikap militansi, tulus dan partisipasi pengelola.
“Sukarela menjadi ciri utama,” jelasnya.
Selanjutnya, Masduki menjelaskan Mekanisme Pendirian dan Empat Masalah RAKOM.
“Pertama, persoalan membentuk institusi dan manajemen radio yang berbasis pada partisipasi komunitas. Kedua, regulasi terkait program siaran, perizinan, standar teknologi siaran dan etika dalam bersiaran. Ketiga, persolan kualifikasi SDM, dan keempat, persoalan dana,” pungkasnya.
Selain rakom di Indonesia, Masduki pun menjelaskan perkembangan dunia radio atau lembaga penyiaran komunitas di mancanegara. Salah satunya, Jerman.
Selepas para narasumber memaparkan materinya, para peserta yang umumnya adalah pengelola radio komunitas pun secara aktif bertanya dan sharing sehingga webinar makin terasa interaktif.
Jan 24, 2021 0
Jan 21, 2021 0
Jan 21, 2021 0
Jan 20, 2021 0
Jan 24, 2021 0
Jan 21, 2021 0
Jan 21, 2021 0
Jan 20, 2021 0
Dec 30, 2020 Comments Off on Jagad Ariani Merilis ‘Ingin Menjerit’
Eksistensi Jagad Ariani di blantika musik dangdut...Dec 07, 2020 Comments Off on Ervina, Pendatang Baru Dunia Model
Ervina belum lama memulai kiprah di dunia model. Namun,...Oct 22, 2020 Comments Off on Laila Vitria Ingin Menjadi Bintang Berkualitas
Suka akting sejak kecil dan pernah bermain drama anak di...Oct 21, 2020 Comments Off on Christine Natalia Malonda, Menikmati Dunia Akting, Model, dan Bisnis Online
Christine Natalia Malonda saat ini dikenal sebagai model...Oct 14, 2020 Comments Off on Elza Agustine Menikmati Seni Peran, Model, dan Bisnis
Elza Agustine yang saat ini dikenal sebagai model sudah...Nov 23, 2020 Comments Off on Digital Penyiaran Harus Mewujudkan Keragaman Lokal
Sep 28, 2020 Comments Off on Urgensi Pembaruan Hukum Penyiaran di Tengah Berkembangnya Media Baru
Sep 28, 2020 Comments Off on Peran Penting RRI dan Perlakuan Adil untuk Semua Media
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...