Latest update January 24th, 2025 6:05 AM
May 05, 2017 broadcastmagz Profile Comments Off on Iwel Wel: Komedian Harus Menguasai Informasi
Bagi pendengar radio, nama Iwel Wel mungkin tidak asing lagi di telinga, begitu juga dengan pemirsa televisi. Pria berusia 43 tahun ini dikenal sebagai stand up comedian sebelum akhirnya terjun ke dunia Broadcast. Ya, rasa suka terhadap dunia komedi memang terlah terpatri lama dalam dirinya. “Dari duduk di bangku sekolah, saya memang menyukai dunia komedi,” ungkapnya. Tak heran ketika tahun 1986 TVRI mengadakan lomba untuk komedian di wilayah Sumatera Barat, Iwel Wel pun ikut berlomba.
Tahun 1989, Iwel Wel hijrah ke Jakarta dan dunia komedi tak pernah ia tinggalkan. Tak terkecuali, saat dirinya mulai bersiaran di Radio DMC, 10.79 FM dari tahun 1993 hingga 1996 milik Sys NS. “Karena basic saya memang komedi, saya tertantang lagi dong untuk ngelawak. Tapi waktu itu eranya adalah grup jadi gak bisa sendiri. Nah, dari situ, saya sempat tuh buat grup lawak bersama mas Tukul (Tukul Arwana). Tapi ternyata gak mudah membuat grup lawak, karena kami harus saling menyelaraskan semuanya, dari mulai visi, misi dan bahan lawakan. Sebetulnya dengan mas Tukul cocok, tapi saat itu kesempatan mas Tukul untuk bersolo karir terbuka lebar setelah menjadi model di video klip Joshua. Akhirnya, kami berkarir sendiri-sendiri,” paparnya.
Tahun 1998, Iwel Wel menonton sitkom Jerry Senfild yang melawak sendirian dan dia baru sadar kalau itu dikenal dengan nama stand up comedy. Iwel Wel pun mencobanya menjadi stand up comedian di berbagai tempat. Hingga kemudian di bulan Maret 2004, Iwel Wel membuat pentas stand up comedy di Gedung Kesenian Jakarta. Dari situ, Iwel Wel dikenal sebagai salah seorang pelopor stand up comedy di Indonesia. Setelah sering tampil di berbagai tempat, Iwel Wel diundang ke TV7 (sekarang Trans7-red) yang kebetulan saat itu memiliki program komedi dan saya membawakan program stand up comedy sebanyak 3 episode. Dari TV7, Iwel Wel bergabung dengan RCTI pada tahun 2005 di program Bincang Bintang yang dibawakan oleh Tika Pangabean. Di program itu, Iwel wel melakukan stand up comedy selama 5 menit setiap episodenya. Setelah itu, Effendi Ghazali (yang sudah dikenal Iwel sejak 1990) membuat program komedi yaitu Republik BBM bersama almarhum Taufik Savalas dan Kelik di Indosiar yang kemudian pindah ke Metro TV dengan program Republik Mimpi di tahun 2006. “Awalnya, Mas Effendi bilang saya sebagai tim kreatif, tapi kemudian diajak sebagai pemain. Setelah Republik Mimpi berakhir, saya bergabung di Democrazy di Metro TV selama 6 tahun,” tambah Iwel Wel.
Memasuki tahun 2011, stand up comedy booming di Indonesia. Iwel Wel tertarik lagi untuk stand up comedy, tapi ternyata image dirinya sudah dikenal sebagai komedian politik di TV-TV. Akhirnya di tahun 2016, Iwel Wel bertemu lagi dengan Effendi Ghazali yang berniat untuk menghidupkan kembali Republik Mimpi di TV One. “Saat itu saya bilang, kalau kita bergabung di TV Berita, afiliansinya sudah jelas, pasti serius. Nah, akhirnya kami coba membawa konsep ini ke Trans7 dan akhirnya disinilah kami dengan program A1 Setengah,” ungkapnya lebih lanjut.
Ditemui ditengah kesibukannya saat syuting A1 Setengah di Trans7, Iwel Wel berbicara lebih banyak soal kiprahnya di dunia penyiaran. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana Anda melihat dunia penyiaran di Indonesia saat ini?
Selalu berkembang. Jika dulu di awal-awal karir, saya hanya mengenal TVRI, jadi kalau sudah tampil di TVRI rasanya itu bangga karena satu-satunya TV di Indonesia. Kemudian muncul RCTI dan TV Swasta lainnya. Sementara itu di radio, di tahun 1993 ketika bersiaran, bisa dibilang kedekatan saya dengan para pendengar itu sangat dekat, seperti dulu Bagito dikenal lebih dulu melalui radio SK sebelum akhirnya muncul di TV. Kemudian dari perkembangan TV-TV Swasta dan Lokal, sekarang muncul lagi era internet dimana masyarakat memiliki alternatif lain untuk menonton hiburan. Internet juga terus bertambah, dulu masyarakat hanya bisa nonton video di youtube, sekarang hampir semua medsos menyediakan akses video. Dengan perkembangan internet itu, akhirnya Radio dan TV sekarang memiliki siaran jaringan internet yaitu streaming. Dan itu akan terus berkembang, yang berubah hanya tren dan channelnya. Saya rasa radio dan TV akan terus bersinergi dengan internet dan medsos.
Bagaimana Anda melihat program TV saat ini?
Saya melihat masyarakat kita sudah cerdas, mereka sudah mampu memilih program-program yang inpiratif dan yang menurut mereka baik. Okelah mungkin mereka membutuhkan hiburan, tapi itu hanya sesaat, yang mereka butuhkan adalah sebuah program yang bisa membawa pengaruh positif dan mungkin sebuah solusi. Tinggal bagaimana TV menyikapi kebutuhan pemirsanya tersebut. karena seperti kita tahu, dewanya TV itu adalah rating dan share, jadi bagaimana TV mampu memberikan dan menyuguhkan sebuah program yang memang dibutuhkan oleh pemirsanya. Dan ini adalah tantangan semua media siaran di Indonesia, bukan hanya TV, tapi juga radio. Jadi, mari membuat program yang kreatif, bukan hanya meniru dengan format yang berbeda, tapi sebuah program kreatif yang bermanfaat untuk orang banyak.
Program TV yang baik itu seperti apa sih?
Bagi saya, program yang baik itu tetap yang mengandung edukasi, mencerahkan dan menghibur. Karena kita juga harus realistis, kalau yang ditonjolkan hanya edukasi tanpa menghibur, pesannya akan sulit diterima oleh pemirsa. Masyarakat kita saat ini sudah menjalani hidup yang serius, jadi kalau kita suguhkan sesuatu yang serius tanpa dibalut dengan hiburan, sulit lah. Begitu juga sebaliknya, hiburan tanpa edukasi, program tersebut hanya sepintas lalu.
Kalau Program Komedi yang Oke seperti apa?
Komedi hadir untuk menghibur tanpa meninggalkan kosa kata yang baik. Menjadi komedian itu susah-susah gampang, karena kita harus mampu menghibur tanpa menyakiti orang lain. Seperti di program A1 Setengah, kita pernah membahas tentang berita HOAX, bagaimana menyampaikan ini kepada masyarakat dengan kata-kata yang menghibur, tapi juga pas, seperti kemarin saya menyebarkan sebuah berita tanpa cari tahu terlebih dahulu, ternyata itu berita HOAX dan anehnya berita itu balik lagi ke saya atau kita membahas tentang tingginya harga cabe, yang kita kritisi bukan orangnya, tapi situasinya. Tapi dengan begitu saya yakin, masyarakat paham.
Bagaimana pendapat Anda tentang komedi yang mendekati kekerasan?
Itu jauh dari komedi sebenarnya, lihatlah komedi-komedi kita dari jaman dulu tidak pernah menonjolkan sisi kekerasan dan bahkan terkesan membully orang lain. Dan saya rasa itu tidak mendidik sama sekali. Melawak dan membuat orang tertawa itu memang tugas komedian, tapi harus tetap dengan cara yang benar.
Pesan Anda bagi komedian yang sering muncul di TV?
Sebagai komedian, Anda dituntut untuk menghibur dan lucu, jadi selain melatih diri Anda untuk “lucu”, Anda juga harus mencari informasi supaya bahan bercandaan Anda itu berbobot dan variatif. Jangan pernah membully dan menyakiti orang dengan lelucon Anda. Jadilah, komedian yang smart dan cerdas.
Biodata:
Nama: Iwel Wel
Nama Asli: Welnaldi
Tempat, Tanggal Lahir: Padang, 19 Oktober 1973
Pendidikan: S2 Ilmu Komunikasi UI
Jan 24, 2025 0
Jan 23, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jan 22, 2025 0
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...