Broadcastmagz – ABU-DBS 2024: LPP TVRI Mendorong Perubahan positif, dan Menciptakan Ekosistem Penyiaran dan Media yang Lebih Baik

ABU-DBS 2024: LPP TVRI Mendorong Perubahan positif, dan Menciptakan Ekosistem Penyiaran dan Media yang Lebih Baik

Mar 30, 2024 broadcastmagz Column Comments Off on ABU-DBS 2024: LPP TVRI Mendorong Perubahan positif, dan Menciptakan Ekosistem Penyiaran dan Media yang Lebih Baik

Di tengah perhelatan Asia Pacific Broadcasting Union – Digital Broadcasting Symposium (ABU-DBS) 2024, yang diselenggarakan di Hotel the Royale Chulan, Kuala Lumpur tanggal 4 – 7 Maret 2024, LPP TVRI menjadi perhatian komunitas penyiaran dunia. Hal ini terjadi, khususnya atas strategi Transformasi Digital menuju Keberlanjutan Bisnis Ekosistem Penyiaran dan Media yang telah dilaksanakan.

Tema ABU-DBS edisi ke-20 ini adalah ‘Navigating Artificial Intelligence (AI) Horizon’, exploring the opportunities and challenges of generative AI.

Direktur Teknik TVRI, Satriyo Dharmanto yang hadir sebagai salah satu Pembicara Kunci, atas penugasan dari Direktur Utama LPP TVRI, memaparkan topik bertema “Sustainable Broadcasting and Media Business Ecosystem” disertai dengan informasi cukup detail mengenai, roadmap, strategy, program, dan fokus kegiatan, yang telah dilakukan.

Satriyo Dharmanto memaparkan bahwa keberlanjutan penyiaran lebih dari sekadar mengurangi carbon footprint, ini mencakup pembuatan konten yang etis, keberagaman, independensi, serta keterlibatan komunitas dan masyarakat.

Sebagai pengelola informasi, Lembaga Penyiaran mempunyai tanggung jawab untuk menginspirasi perubahan positif. Memanfaatkan sumber energi terbarukan, menerapkan praktik produksi ramah lingkungan, serta proses bisnis penyiaran yang efisien, adalah langkah-langkah yang harus terus dilakukan untuk memastikan jejak media yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, menumbuhkan lingkungan media yang beragam dan inklusif bukan hanya merupakan keharusan moral, namun juga merupakan keharusan bisnis. Mewakili beragam perspektif akan meningkatkan kreativitas, mendorong inovasi, dan menumbuhkan terobosan dalam menyampaikan berita dan informasi yang lebih netral dan berimbang.

Dengan pemanfaatan teknologi baru, keterlibatan komunitas adalah landasan ekosistem media yang berkelanjutan. Terhubung dengan komunitas lokal, dapat dibangun kepercayaan, menyesuaikan konten dengan beragam kebutuhan, dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kesejahteraan masyarakat.

Lembaga Penyiaran perlu menjadi katalisator perubahan positif, mengatasi permasalahan penting dan memupuk rasa tanggung jawab bersama.

Lebih lanjut, dalam paparannya Satriyo menyampaikan bahwa LPP TVRI terus berkomitmen untuk melakukan pengembangan Potensi Bisnis Baru di TVRI yang berkelanjutan, yaitu antara lain Pengembangan OTT Multiplatform TVRI, Ujicoba Datacasting DVB-T2 dan Multiple PLP DVB-T2, Pengembangan Radio over DVB-T2, Implementasi AI dan ML di Studio TVRI Pusat dan Daerah, Aplikasi Citizen Journalism dan Rural Media, serta Modernisasi Archiving dan Monetisasi konten Lawas TVRI.

Di samping itu, juga dilakukan Peningkatan Business Process Management, Digitalisasi Proses Bisnis TVRI – dengan penerapan Integrated Apps, Peningkatan Efisiensi Operational Process, Peningkatan SLA Layanan Penyiaran, serta Digitalisasi Arsip dan Konten Siaran, di Tengah tantangan LPP TVRI dalam mendistribusikan siaran ke seluruh pelosok negeri dan cakupan Global.

ABU-DBS 2024 dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Komunikasi Malaysia Teo Nie Ching yang menyampaikan keynote address.

Dalam sambutannya Teo mengatakan bahwa lembaga penyiaran harus memperhatikan tanggung jawab etika dan sosial mereka saat menggunakan AI generatif, dan dalam menanggapi masalah seperti algoritma yang bias.

Simposium ini, melalui sesi konferensi, diskusi panel, lokakarya dan kelas master, menghadirkan lebih dari 80 pakar terkemuka dari seluruh dunia. Seluruh Stakeholder berupaya menemukan solusi dan berbagi pengalaman mengenai berbagai isu mulai dari transisi digital hingga peningkatan pengalaman pemirsa.

Simposium ini menjajaki peluang yang dapat diberikan oleh bisnis media yang terus berubah dan menemukan cara efektif bagaimana lembaga penyiaran dan organisasi media dapat berkolaborasi untuk membuktikan operasi mereka di masa depan.

Acara ABU-DBS 2024 memberikan paparan internasional dan regional kepada seluruh anggota ABU, lembaga penyiaran, dan industri media. Acara ini dihadiri lebih dari 1.200 peserta termasuk pakar media, manajer puncak dan pengambil keputusan dari organisasi penyiaran dan media, regulator, lembaga pemerintah, akademisi, penyedia solusi, dan pemangku kepentingan lainnya dari seluruh dunia, khususnya peserta dari Asia Pacific dan sekitarnya.

Fokus utama diskusi ini adalah penggunaan AI dan bagaimana AI meningkatkan efisiensi, menawarkan konten yang lebih dipersonalisasi untuk penonton, dan merevolusi produksi virtual.

Para pembicara mendiskusikan apakah AI lebih banyak membawa dampak buruk dibandingkan manfaatnya, dan beberapa pihak khawatir AI akan menggantikan pekerja, atau bahkan menciptakan masa depan dystopian yang kurang baik, di mana teknologi dapat mendominasi manusia.

Namun, Lindsay Cornell, Principal Systems Architect di BBC Digital di Inggris menyatakan bahwa kita tidak perlu takut. Dia berkata, “Orang-orang menggunakan AI untuk segala hal. Ada ketakutan akan hal-hal yang tidak diketahui, seperti apa yang dirasakan orang-orang pada radio seratus tahun yang lalu, namun segalanya menjadi semakin cepat. Apakah kita manusia kehabisan kapasitas untuk beradaptasi terhadap perubahan? Saya kira tidak demikian.”

Sanjay Das, VP Global Sales & Business Development di Cite’ de Memoire di India, mengatakan: “Kita harus melihat AI sebagai anak kecil – apa yang kita ajarkan?” menekankan pentingnya mengendalikan AI, daripada membiarkannya mengendalikan kita.

Satriyo Dharmanto, yang hadir didampingi oleh Hendy Susatyo, Ketua Tim Pelaksana Teknologi Peralatan Studio dan Penyiaran LPP TVRI, juga menekankan pentingnya menyediakan ekosistem media yang berkelanjutan untuk mendukung tata kelola AI, termasuk di bidang climate action dan inklusi sosial.

Di akhir paparannya, sekaligus sebagai kalimat penutup, Satriyo Dharmanto menyampaikan pesan moral, dan mengajak seluruh peserta dan komunitas Penyiaran Global bahwa “Bersama-sama, kita memiliki kekuatan untuk membentuk kembali narasi, mendorong perubahan positif, dan menciptakan ekosistem penyiaran dan media yang benar-benar memberikan manfaat yang lebih besar bagi dunia yang lebih baik”. (Satriyo Dharmanto, Direktur Teknik TVRI)

(Visited 120 times, 1 visits today)