Libatkan Siswa-siswi Jurusan Film Smekdors, Film Cak Kartolo Numpak Terang Bulan Siap Tayang di Bioskop  Mulai 14 Maret 2024

Mar 09, 2024 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on Libatkan Siswa-siswi Jurusan Film Smekdors, Film Cak Kartolo Numpak Terang Bulan Siap Tayang di Bioskop  Mulai 14 Maret 2024

---

Jakarta, Broadcastmagz – Setelah diputar dalam gala premiere di Studio Royal Surabaya XXI, Jumat (8/3), kini film Kartolo Numpak Terang Bulan yang merupakan produksi Air Films dan SMK Dr. Soetomo Surabaya siap diputar untuk masyarakat umum di jaringan bioskop nasional seperti XXI, dan menyusul rencananya CGV, dan Cinepolis mulai tanggal 14 Maret 2024.

Film  Kartolo Numpak Terang Bulan, sejatinya telah selesai syuting (produksi) saat pandemi, tetapi baru siap tayang dan mendapat jadwal Maret 2024. Menurut sutradara Ainun Ridho, saat pandemi, akses penonton ke bioskop terbatas. Sementara produksi film jalan terus. Hal ini menyebabkan “antrian” film untuk tayang juga panjang. “Kita daftar kurang lebih setahun lalu baru dapat tanggal,” terangnya.

Film Kartolo Numpak Terang Bulan antara lain dibintangi Cak Kartolo (Cak Kartolo), Ning Kastini (Ning Tini), Alda Yunalvita (Sari), Arief Wibhisono (Jon), dan Dewi Kartolo (Dewi) yang   memadukan komedian senior dan junior.

Film ini memang melibatkan legenda-legenda senior komedi Jawa Timur. Dua tokoh di antaranya telah wafat yakni Eko Tralala wafat 24 November 2023 dan Cak Safari wafat 15 September 2022.

“Para legenda-legenda komedian senior ini dikombinasikan dengan para local stand up comedian, ada yang dari Papua tinggal di Surabaya, Makassar, Malang, dan Tulungagung,” jelas sutradara Ainun Ridho yang sebelumnya juga berkolaborasi dengan SMK Smekdors menggarap film “Jack” (2019).

Sentral cerita film Kartolo Numpak Terang Bulan adalah Cak Kartolo, duda tua yang membuka kost untuk mahasiswa. Ada empat mahasiswa yang menghuni kost tersebut. Mereka adalah Simon dari Papua, Yusuf dari Makassar, Mat dari Tulungagung, dan Boncel dari Malang. Tetangganya, Ning Tini memiliki status janda beranak satu, Jon. Di depan rumah ada warkop Cak Sapari dan istrinya, mbak Dewi. Ada pula hansip Bendoyo yang kurang pendengarannya.

Suatu saat Cak Kartolo jatuh sakit. Kemudian datanglah putrinya, Sari, yang tinggal bersama mantan istri Cak Kartolo di Jakarta. Kecantikan Sari membuat empat anak kos bersaing untuk mendapatkannya. Jon, yang merupakan teman masa kecil Sari, bahkan dilarang datang lagi. Bagaimana akhir persaingan mereka?

Film Kartolo Numpak Terang Bulan menggunakan bahasa  Indonesia dan Jawa.

“Ini dikarenakan ada beberapa tokoh (dalam film) yang memang di luar Surabaya. Misalnya, tokoh Sari yang berasal dari Jakarta. Juga, empat mahasiswa yang kos di tempat kos Kartolo. Masing-masing berasal dari Papua, Malang, Makassar, dan Tulungagung. Semua berbahasa Indonesia,” ungkap Ridho.

Kehadiran Cak Kartolo memang diharapkan bisa menjadi “magnet” yang menarik perhatian penonton dari film ini.

“Saya berharap bisa terus istiqomah membuat film-film Surabaya untuk menciptakan dan menghimpun fanbase penonton Surabaya. Itulah mengapa menggunakan IP nama Kartolo yang namanya tenar di Jawa Timur dan kegiatan off air ludruknya yang bernama Kartolo cs terus berlangsung setiap minggunya. Dengan IP Kartolo berharap menarik minat penonton, khususnya di wilayah Jawa Timur,” ungkap Ridho.

Melibatkan Siswa-siswi Jurusan Film Smekdors

Selama proses produksi, film Kartolo Numpak Terang Bulan melibatkan secara penuh para siswa-siswi jurusan Film Smekdors.

Menurut  Sol Amrida, Koordinator Magang Siswa Jurusan Produksi Film SMK Dr. Soetomo Surabaya, keterlibatan para siswa Jurusan Produksi FIlm SMK Dr. Soetomo di produksi film ini sangat signifikan.

“Walaupun para siswa ini berstatus “magang”, tetapi dalam pelaksanaan produksi, mereka menjadi crew inti seperti asisten editor, crew departemen kamera, artistik, dan lighting. Juga di posisi manajerial yang berada langsung di bawah line producer,” jelas Sol Amrida.

“Para siswa ini, selain dilibatkan dalam crew produksi, mereka juga bertanggung jawab dalam pembuatan behind the scene, baik video maupun foto. Pembuatan ini seluruhnya dikerjakan oleh siswa, mulai dari pengambilan gambar, editing, hingga penayangan di media sosial untuk menjadi materi promosi,” tambah Sol Amrida.

Dengan keterlibatan para siswa-siswi jurusan film, Sol Amrida berharap para siswa mampu menyerap ilmu produksi film berskala nasional, sehingga mereka siap dan yakin di dunia perfilman.

Comments

comments

---