Latest update March 18th, 2025 9:12 PM
Mar 11, 2024 broadcastmagz Behind The Scene, Film & Music, What's On Comments Off on Behind The Scene: “Kartolo Numpak Terang Bulan”, Karya Kolaborasi Air Films & SMK Dr. Soetomo Surabaya (1)
Seperti judulnya yang menggunakan nama Kartolo, film yang mengambil lokasi syuting di Surabaya dan Malang dengan durasi syuting hampir sebulan ini memang menempatkan komedian senior legendaris asal Jawa Timur Cak Kartolo sebagai karakter sentral.
Cak Kartolo yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 2 Juli 1945 adalah pelawak dan pemain ludruk ternama yang aktif dalam dunia seni ludruk sejak era 1960-an. Ia meniti karier di beberapa grup Ludruk. Ia pernah bergabung dengan ludruk Dwikora milik Zeni Tempur V Lawang, Malang, ludruk Marinir Gajah Mada Surabaya, dan ludruk RRI Surabaya. Selanjutnya, ia mendirikan grup ludruk Kartolo cs.
Derap langkah Kartolo melestarikan ludruk diawali dengan melakukan kolaborasi dengan Karawitan Sawunggaling Surabaya pimpinan Nelwan’S Wongsokadi. Mereka masuk dapur rekaman untuk merekam kidungan parikan diselingi guyonan pada era 1980-an.
Dalam kurun waktu itu 95 volume berhasil direkam dan dipasarkan. Di luar dugaan, sambutan masyarakat Jatim luar biasa. Album-album barunya senantiasa ditunggu penggemarnya.
Salah seorang penggemar berat Cak Kartolo adalah M. Ainun Ridho, sutradara film “Kartolo Numpak Terang Bulan”.
“Kartolo orang yang saya kagumi. Saya ngefans berat itu dari SMP, SMA, dari remaja lah. Masa remaja saya itu diwarnai dengan “Kartoloisme”, istilahnya. Saat itu Kartolo mengudara hanya di radio dan jam 1 dini hari atau 2 dini hari dengan durasi siar selama satu jam. Dia punya 60-70 episode. Setiap hari disiarkan semacam lawak radio. Artinya apa? Setiap hari saya telat sekolah karena dengerin ludruk Kartolo sehingga saya hapal judulnya. Ada judul “Tumpeng Maut”, “Sepur India” dan lain-lain. Hampir semua judul saya hapal jalan ceritanya dan sekitar dua-tiga bulan sekali, ceritanya di-rerun. Selama lima tahun saya maniak terhadap ludruk cak Kartolo,” jelas M. Ainun Ridho.
Kekaguman terpendam inilah yang memicu M. Ainun Ridho untuk mengangkat sosok legendaris Jawa Timur tersebut dalam film.
“Film ini adaptasi bebas dari Kartolo. Betapa saya ingin memfilmkan Cak Kartolo itu sudah terpatri lama. Bayangkan, usia saya (saat itu) 16 tahun (sekarang 52 tahun-red). Sebegitu lama saya memendam kekaguman terhadap beliau dan memang itu bukan cuma saya. Surabaya pada khususnya dan Jawa timur pada umumnya, itu (Cak Kartolo-red) yang paling disukai, selain Srimulat. Bila bicara rating, ini tertinggi baik di kelas bawah (dengan SES: CDE) maupun kelas atas (SES: ABC) karena kebetulan saya sekolah di SMA 2, ini SMA kelas atas. Ada anak penjabat, pengusaha. Setiap malam kesenian selalu mengundang Cak Kartolo sebagai bintang tamu. Saat ini pun saat dia off air itu yang ngundang kayak Pangdam, Kapolda. Tantangan terbesarnya adalah apakah anak milineal sekarang cukup mengenal Kartolo? Kartolo cukup populer di anak milineal sekarang? Harus diakui tidak seperti dulu saat saya youth. Youth sekarang relatif tidak mengenal Kartolo umumnya. Di situ, saya makin termotivasi karena figur beliau panutan dan segala macam. Mungkin mirip fenomena memilinealkan Didi Kempot, saya ingin memilinealkan Kartolo. Untuk itu, ceritanya saya gabung dengan milineal, Kartolo punya anak kos milineal sekarang yang secara komedi pada naksir anak kartolo yang cantik dan milineal juga. Itu bumbunya, itu kompromi saya untuk meraih hati milineal,” tambah Ridho lebih lanjut.
Kehadiran Cak Kartolo memang diharapkan bisa menjadi “magnet” yang menarik perhatian penonton dari film ini.
“Saya berharap bisa terus istiqomah membuat film-film Surabaya untuk menciptakan dan menghimpun fanbase penonton Surabaya. Itulah mengapa menggunakan IP nama Kartolo yang namanya tenar di Jawa Timur dan kegiatan off air ludruknya yang bernama Kartolo cs terus berlangsung setiap minggunya. Dengan IP Kartolo berharap menarik minat penonton, khususnya di wilayah Jawa Timur,” ungkap Ridho.
Apa yang diidamkan dan ingin dieksekusi Ridho dengan mengangkat sosok Cak Kartolo dalam film mendapat dukungan dari Juliantono Hadi, Kepala sekolah SMK Dr. Soetomo Surabaya yang juga salah seorang fans Cak Kartolo dan bertindak sebagai executive producer dalam film “Kartolo Numpak Terang Bulan”.
Selain mendukung secara finansial, Juliantono Hadi pun melibatkan 40 siswa jurusan Produksi Film SMK dr. Soetomo Surabaya sebagai crew.
“Kalo crew 100% orang Surabaya, dimana 25% tenaga kerja dan tanggung jawab produksi saat shooting dibantu siswa Smekdor’s Produksi Film yang magang,” jelasnya.
Menguatkan apa yang telah disampaikan kepala sekolah SMK dr. Soetomo Surabaya, Sol Amrida, Koordinator Magang Siswa Jurusan Produksi Film SMK Dr. Soetomo Surabaya, mengatakan,” Para siswa ini, selain dilibatkan dalam crew produksi, mereka juga bertanggung jawab dalam pembuatan behind the scene, baik video maupun foto. Pembuatan ini seluruhnya dikerjakan oleh siswa, mulai dari pengambilan gambar, editing, hingga penayangan di media sosial untuk menjadi materi promosi.”
Adapun promosi film yang dilakukan, menurut Sol Amrida, seperti pada umumnya yaitu promosi melalui media sosial dengan melibatkan para influencer, key leader opinion. Selain itu juga akan bekerjasama dengan media-media baik televisi maupun radio.
Dengan keterlibatan para siswa Smekdors, Sol Amrida berharap para siswa mampu menyerap ilmu produksi film berskala nasional sehingga mereka siap dan yakin di dunia perfilman.
May 11, 2024 Comments Off on Lakukan Ekspansi Pasar Sharp Smartphone Hadir di Pulau Bali
May 03, 2024 Comments Off on Kemenkes RI Menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Alodokter
Apr 30, 2024 Comments Off on Konser RADWIMPS Pindah ke Jakarta Convention Center Exhibition Hall B
Apr 07, 2024 Comments Off on Zac Zhan Luncurkan ‘Fantasy Fantasy’
Mar 18, 2025 0
Mar 18, 2025 0
Mar 18, 2025 0
Mar 17, 2025 0
Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jakarta, Broadcastmagz – Paulina, begitu...Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Feb 24, 2025 Comments Off on Dreame Technology Luncurkan X50 Ultra dan H13 FlexReach
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...