Broadcastmagz – I Still Believe

I Still Believe

Mar 19, 2020 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on I Still Believe

Lafayette, Indiana, 1 September 1999, Jeremy Camp (KJ Apa, A Dog’s Purpose; The Hate U Give; The Last Summer) berkemas untuk meninggalkan rumah.

“Jeremy is leaving…Jeremy is leaving,” teriak Josh (Reuben Dodd, Seri TV: Teachers) berulang kali, adik bungsu Jeremy Camp yang disabel sambil berlari di dalam rumah.

Teriakan berulang si bungsu direspon sang kakak, Jared, adik Jeremy nomor dua, yang mengejar dan meminta Josh diam.

Sontak kegaduhan pun tercipta dan coba ditengahi sang ayah Tom Camp (Gary Sinise, Forrest Gump; Apollo 13; The Green Mile; A Gentleman’s Game). Namun, Josh tetap tak mau diam.

Jeremy Camp datang menghampiri Josh dan menenangkan Jared. Jeremy Camp memberikan telpon miliknya kepada Josh yang bisa membuat Josh bisa berkomunikasi dengannya, kapan saja Josh mau, walaupun mereka kelak berjauhan. Josh pun diam.

Diantar kedua orang tuanya, Tom Camp dan Terry Camp (Shania Twain, penyanyi yang juga pernah membintangi beberapa serial TV), Jeremy Camp bersiap menumpang bis Greyhound untuk menjemput impiannya, berkuliah di kampus CCBC (Calvary Chapel Bible College) yang berada di kawasan Murrieta, California.

Sebelum memasuki bus, Jeremy dipanggil sang ayah yang ternyata telah menyiapkan sebuah gitar di bagasi mobil.

“Rangkailah kisahmu,” ungkap sang ayah sembari mendekap putra sulungnya.

Adegan pembuka I Still Believe ini menjadi awal perjalanan Jeremy Camp yang kemudian menjelma menjadi seorang penyanyi tembang rohani Kristen populer dan melahirkan tembang rohani Kristiani terpopuler bertajuk I Still Believe.

Selama karirnya sebagai penyanyi lagu-lagu rohani, sedikitnya 5 juta kopi telah terjual.

Tentunya, tak hanya perjalanan Jeremy Camp menggapai mimpi menjadi penyanyi rohani ternama yang dikisahkan, I Still Believe pun melengkapinya dengan perjalanan asmara Jeremy yang tak biasa dan membuat ia mengalami pasang surut keimanan dan ini menjadi porsi utama cerita I Still Believe.

Perjalanan asmara itu dimulai saat ia mengenal seorang gadis cantik bernama Melissa Henning (Britt Robertson, A Dog’s Purpose; Mr. Church; Jack Goes Home) dalam sebuah konser yang menampilkan penyanyi rohani “legendaris’ Jean Luc (Nathan Parsons, The Roommate; Pet; Justice).

Jeremy sudah tertarik terhadap Melissa sejak pertama kali melihatnya. Ketertarikannya, ia lanjutkan dengan pendekatan tanpa kenal lelah. Sejumlah aral pun ia hadapi.

Mulai dari keraguan Melissa terhadap cinta Jeremy, kegalauan Melissa terhadap Jean Luc, sahabat dan mentor Jeremy, yang juga menaksir Melissa, hingga Jeremy mengetahui Melissa menderita kanker ovarium.

Jeremy tak surut dan berhasil meyakinkan Melissa bahwa ia adalah jodohnya.

Dalam sebuah konser musik rohani, Jeremy tak sungkan meminta penonton ikut mendoakan dan meminta keajaiban untuk kesembuhan Melissa.

“Mari arahkan tangan Anda ke Melissa dan memohon kesembuhannya,” teriaknya di atas panggung.

Doa terkabul. Melissa dinyatakan sembuh.

Oktober 2000, Jeremy dan Melissa pun menikah dan berbulan madu.

Saat berbulan madu, Melissa merasakan sakit perut yang berlanjut dengan pendarahan. Jeremy segera mengakhiri bulan madu dan membawa Melissa ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Jeremy meminta dr. Furst (Cameron Arnett, Overcomer; The Challenger Disaster; The Big Fix) yang pernah menangani Melissa saat terdeteksi kanker ovarium pertama kali untuk melakukan yang terbaik untuk kesembuhan Melissa.

“Lakukan apa saja untuk menyembuhkannya. Operasi, kemoterapi!” pintanya. Sang dokter hanya menggeleng. “Semua usaha itu akan sia-sia. Kanker telah menyebar ke seluruh tubuhnya. Maaf, paling lama dua bulan lagi hidupnya,” jelas sang dokter.

I Still Believe yang diarahkan duo sutradara “The Erwin Brothers”, Andrew Erwin dan Jon Erwin (I Can Only Imagine; Moms’ Night Out), sejatinya, menyuguhkan kisah inspiratif yang membalut cinta, harapan, dan kesetiaan seorang Jeremy Camp.

Kisah yang diadaptasi dari autobiografi bertajuk sama bercerita tentang cinta, harapan, dan kesetiaan seorang Jeremy Camp terhadap Melissa pun “beriring” dengan cinta, harapan, dan kesetiaan seorang Jeremy Camp terhadap Tuhannya.

Sepanjang cerita bergulir, nuansa itulah yang melekat pada cerita yang dipaparkan dengan serangkaian konflik yang dihadapi karakter utama yang dikemas rapi oleh trio Jon Erwin, Jon Gunn, dan Madeline Carrol sebagai penulis skenario dan itu mampu membuat penonton “setia” di kursi hingga cerita berakhir.

Akting paling menonjol disuguhkan Britt Robertson sebagai Melissa yang harus mengeksplorasi kemampuannya untuk senang dan sedih saat bersamaan. Senyum dan aliran air mata pun harus beberapa ia kali suguhkan saat bersamaan. Emosi ini pun bisa dirasakan penonton. Apresiasi juga layak diberikan Gary Sinise. Aktor kawakan ini walaupun tampil sebagai pendukung dengan porsi scene yang sedikit tetap mampu tampil apik sebagai karakter ayah Jeremy camp yang “meneduhkan”.

Sebagai film dengan nuansa musik yang kental, “The Erwin Brothers” berkolaborasi dengan komposer John Debney. John Debney secara khusus menulis skor untuk film ini. I Still Believe menjadi film ketiga John Debney untuk menyusun skor untuk film Kristen. Sebelumnya, ia menggarap The Passion of the Christ pada 2004 dan The Young Messiah pada 2016.

Selain “I Still Believe” yang ditulis Jeremy Camp saat berbulan madu bersama Melissa, sejumlah tembang lain pun hadir, diantaranya “Walk By Faith”, “Find Me In the River”, “This Man”, “Right Here”, “Jeremy Says Goodbye” (ditulis Debney).

Dirilis 13 Maret 2020, I Still Believe yang diproduksi dengan biaya 12 juta dolar Amerika berhasil meraih perolehan kotor sekitar 10,1 juta dolar Amerika pada minggu pertama setelah dirilis. Perolehan ini paling tidak menunjukkan di tengah wabah virus Convid-19, I Still Believe masih menarik perhatian penonton sejak dirilis. (gus)