Latest update February 27th, 2021 10:19 PM
Mar 13, 2020 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on Diskusi Film KJSI: Film Horor, Murahan atau Berkelas?
Talkshow yang digagas Kumpulan Jurnalis Sinema Indonesia, kian semarak dengan kehadiran para narasumber yang lebih lengkap mulai dari jurnalis, aktris, hingga produser film.
Talkshow ‘Film Horor : Murahan Atau Berkelas?’ masih digelar Kamis malam (12/3) di kedai Kopi lali Bojo, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Dalam talkshow kali ini Creative Director Jakarta Horror Screen Festival 2020 – Teguh Yuswanto – mendatangkan lima pembicara ; Trisno Buyil (Jurnalis), Muhammad Bagiono (produser), Alda Augustine (Bintang film), Nadira Nazmi (Bintang film ), dan Rency Milano (Bintang Film).
Muhammad Bagiono – yang juga menjabat Ketua Umum Perkumpulan Artis Film Indonesia – termasuk luwes memaparkan pendapatnya.
Gion, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kini film Indonesia horor yang disebut murahan mulai jarang di temui di bioskop.
” Hal musabab , memang tak ada parameter yang pasti film horor itu murahan atau berkelas? ya gak..? ini kan hanya soal persepsi publik sejak dulu. Bahwa letupan opini soal film horor yang notabenenya digarap dengan budget murah, terkesan menjadi film murahan. Tapi bukan begitu untuk saat ini,” paparnya.
” Banyak kok saat ini film-film horor produksi dalam negeri yang berbudget cukup mahal. Saya gak perlu sebutkan judulnya lah, tapi dari tampilan visual dan tetek bengek dalam filmnya sendiri, telah memperlihatkan sebuah kelas. ” lanjutnya
“Saya kurang sepakat kalau berkembang pemikiran film horor itu kelas murah. Intinya semua film tinggal tergantung sejauh apa keseriusan penggarapannya, secera totalitas yah. Begitupun keseimbangan antara besarnya biaya produksi dengan promosi, penting juga diperhatikan, ” letup Gion.
Sementara , Trisno Buyil -Jurnalis kondang yang puluhan tahun malang melintang di area showbizz mengatakan ‘pun jika masih ada filmm horor dengan biaya produski murah dan penggrapan yang asal saja, maka gak akan lama umurnya di bioskop’
“Pasar atau masyarakat kita sudah cerdas memilah milih mana film berkualitas dan tidak. Sebut saja semisal film horor yang meraih jutaan penonton, jelas terbukti bahwa film itu punya selera pasar alias cerdas menyimak minat pasar. Maka masyarakat juga menyambutnya untuk nonton ke bioskop,” ujar Buyil.
“Nah, jika masih ada film film horor dengan biaya produksi murah, penggarapan yang sesuka hati atau minimalis lah, meski juga ditambal pakai bintang terkenal gak menjamin bisa sukses komersil. aplagi yah biaya promosinya juga ikut-ikutan minimalis, ” lanjutnya.
Perbincangan kian hangat saat dua artis belia ikut berbicara, seperti Alda Augustine dan Nadira Nazmi.
” Aku rasa banyak kok sekarang sineas dan filmmaker yng mulai serius menyimak selera pasar. yah sejujurnya sih menurutku film horor masih punya kekuatan menyumbang penonton banyak di biosko. Yah ambil contoh semisal film horor yang keluaran studio raksasa dan digarap oleh sutradara beken yang punya catatan komersil untuk membuat film horor. Maka biasanya nilai jual filmnya juga tinggi,” jelas Alda.
” Yah tapi tetap mesti juga diimbangi oleh biaya promosi yang bagus juga. Karena kultur masyarakat kita ini kan unik yah, ada film bagus tapi miskin promosi, malah sedikit penayangannya. tapi ada film yang ceritanya biasa, dibintangi aktor kondang dan rentetan lainnya, malah penontonnya banjir di bioskop karena kekuatan promosi tadi,” timpal Nadira Nazmi.
Rency Milano justru memaparkan ; kenapa filmmaker kita selalu menampilkan sosok hantu yang itu itu saja.
” Persoalan murahan atau berkelas kan juga terlihat dari konten film horornya, artinya semua film horor kan punya premis masing masing. Hal ini juga menjadi nilai jualnya. Tapi mungkin saya perlu memberikan catatan bahwa sesuatu yang horor bukan harus setan dan hantu. Suasana mencekam dan ngeri itu juga horor, ” pungasknya menutup acara obrolan. ( Q2)
Feb 27, 2021 0
Feb 27, 2021 0
Feb 27, 2021 0
Feb 26, 2021 0
Feb 27, 2021 0
Feb 27, 2021 0
Feb 27, 2021 0
Feb 26, 2021 0
Jan 27, 2021 Comments Off on Pandji Pragiwaksono: Dari Pemalu Menjadi Seorang Stand Up Comedian
Pandji Pragiwaksono adalah seorang stand up comedian dan...Dec 30, 2020 Comments Off on Jagad Ariani Merilis ‘Ingin Menjerit’
Eksistensi Jagad Ariani di blantika musik dangdut...Dec 07, 2020 Comments Off on Ervina, Pendatang Baru Dunia Model
Ervina belum lama memulai kiprah di dunia model. Namun,...Oct 22, 2020 Comments Off on Laila Vitria Ingin Menjadi Bintang Berkualitas
Suka akting sejak kecil dan pernah bermain drama anak di...Oct 21, 2020 Comments Off on Christine Natalia Malonda, Menikmati Dunia Akting, Model, dan Bisnis Online
Christine Natalia Malonda saat ini dikenal sebagai model...Feb 09, 2021 Comments Off on Sepanjang 2020, RTV Bersih dari Sanksi KPI
Feb 09, 2021 Comments Off on Menyambut ASO 2022: Menjamin Partisipasi Publik Daerah dalam Penyiaran Digital
Jan 26, 2021 Comments Off on KPI dan UNPAD Kerjasama Perkuat Riset Indeks Kualitas TV
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...