Latest update October 19th, 2025 5:09 AM
Mar 13, 2020 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on Diskusi Film KJSI: Film Horor, Murahan atau Berkelas?
Talkshow yang digagas Kumpulan Jurnalis Sinema Indonesia, kian semarak dengan kehadiran para narasumber yang lebih lengkap mulai dari jurnalis, aktris, hingga produser film.
Talkshow ‘Film Horor : Murahan Atau Berkelas?’ masih digelar Kamis malam (12/3) di kedai Kopi lali Bojo, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Dalam talkshow kali ini Creative Director Jakarta Horror Screen Festival 2020 – Teguh Yuswanto – mendatangkan lima pembicara ; Trisno Buyil (Jurnalis), Muhammad Bagiono (produser), Alda Augustine (Bintang film), Nadira Nazmi (Bintang film ), dan Rency Milano (Bintang Film).
Muhammad Bagiono – yang juga menjabat Ketua Umum Perkumpulan Artis Film Indonesia – termasuk luwes memaparkan pendapatnya.
Gion, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kini film Indonesia horor yang disebut murahan mulai jarang di temui di bioskop.
” Hal musabab , memang tak ada parameter yang pasti film horor itu murahan atau berkelas? ya gak..? ini kan hanya soal persepsi publik sejak dulu. Bahwa letupan opini soal film horor yang notabenenya digarap dengan budget murah, terkesan menjadi film murahan. Tapi bukan begitu untuk saat ini,” paparnya.
” Banyak kok saat ini film-film horor produksi dalam negeri yang berbudget cukup mahal. Saya gak perlu sebutkan judulnya lah, tapi dari tampilan visual dan tetek bengek dalam filmnya sendiri, telah memperlihatkan sebuah kelas. ” lanjutnya
“Saya kurang sepakat kalau berkembang pemikiran film horor itu kelas murah. Intinya semua film tinggal tergantung sejauh apa keseriusan penggarapannya, secera totalitas yah. Begitupun keseimbangan antara besarnya biaya produksi dengan promosi, penting juga diperhatikan, ” letup Gion.
Sementara , Trisno Buyil -Jurnalis kondang yang puluhan tahun malang melintang di area showbizz mengatakan ‘pun jika masih ada filmm horor dengan biaya produski murah dan penggrapan yang asal saja, maka gak akan lama umurnya di bioskop’
“Pasar atau masyarakat kita sudah cerdas memilah milih mana film berkualitas dan tidak. Sebut saja semisal film horor yang meraih jutaan penonton, jelas terbukti bahwa film itu punya selera pasar alias cerdas menyimak minat pasar. Maka masyarakat juga menyambutnya untuk nonton ke bioskop,” ujar Buyil.
“Nah, jika masih ada film film horor dengan biaya produksi murah, penggarapan yang sesuka hati atau minimalis lah, meski juga ditambal pakai bintang terkenal gak menjamin bisa sukses komersil. aplagi yah biaya promosinya juga ikut-ikutan minimalis, ” lanjutnya.
Perbincangan kian hangat saat dua artis belia ikut berbicara, seperti Alda Augustine dan Nadira Nazmi.
” Aku rasa banyak kok sekarang sineas dan filmmaker yng mulai serius menyimak selera pasar. yah sejujurnya sih menurutku film horor masih punya kekuatan menyumbang penonton banyak di biosko. Yah ambil contoh semisal film horor yang keluaran studio raksasa dan digarap oleh sutradara beken yang punya catatan komersil untuk membuat film horor. Maka biasanya nilai jual filmnya juga tinggi,” jelas Alda.
” Yah tapi tetap mesti juga diimbangi oleh biaya promosi yang bagus juga. Karena kultur masyarakat kita ini kan unik yah, ada film bagus tapi miskin promosi, malah sedikit penayangannya. tapi ada film yang ceritanya biasa, dibintangi aktor kondang dan rentetan lainnya, malah penontonnya banjir di bioskop karena kekuatan promosi tadi,” timpal Nadira Nazmi.
Rency Milano justru memaparkan ; kenapa filmmaker kita selalu menampilkan sosok hantu yang itu itu saja.
” Persoalan murahan atau berkelas kan juga terlihat dari konten film horornya, artinya semua film horor kan punya premis masing masing. Hal ini juga menjadi nilai jualnya. Tapi mungkin saya perlu memberikan catatan bahwa sesuatu yang horor bukan harus setan dan hantu. Suasana mencekam dan ngeri itu juga horor, ” pungasknya menutup acara obrolan. ( Q2)
Oct 19, 2025 0
Oct 18, 2025 0
Oct 17, 2025 0
Oct 17, 2025 0
Oct 19, 2025 0
Oct 18, 2025 0
Oct 17, 2025 0
Oct 17, 2025 0
Sep 08, 2025 Comments Off on Tamee Irelly Menjadi Juri Open Casting Dua Film Terbaru Dynamic Story Pictures (DSP)
Bekasi, Broadcastmagz – Dalam upaya mencari talenta...Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jakarta, Broadcastmagz – Paulina, begitu...Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Jul 11, 2025 Comments Off on Sivitas Akademika STIAMI Dukung Revisi UU Penyiaran dan Siap Beri Masukan
Jul 11, 2025 Comments Off on Sempurnakan Instrumen Penelitian, KPI Bersiap Uji Coba Survey MKK di Daerah
Jul 11, 2025 Comments Off on Afirmasi Perempuan Harus Didukung Dalam Proses Seleksi KPID
Jul 11, 2025 Comments Off on Raker dengan Komisi I, KPI Usulkan Penyesuaian Anggaran
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...