Broadcastmagz – 100 Untuk 100: Bantuan Untuk Pekerja Musik Yang Terdampak Pandemi

100 Untuk 100: Bantuan Untuk Pekerja Musik Yang Terdampak Pandemi

Aug 30, 2021 broadcastmagz Advertorial, What's On Comments Off on 100 Untuk 100: Bantuan Untuk Pekerja Musik Yang Terdampak Pandemi

Kolektif musik Sounds From The Corner merilis program 100 Untuk 100 yang ditujukan untuk membantu pekerja industri musik di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

Sounds From The Corner (SFTC) merupakan kolektif pengarsipan musik Indonesia yang dibangun pada tahun 2012. SFTC kini sudah mengarsipkan lebih dari 300 musisi dan mengunggah lebih dari 1000 video penampilan musik Indonesia.

Bekerja sama dengan inisiatif pendistribusian Bagirata, Sounds From The Corner akan mendonasikan Rp 100,000,000 untuk 100 orang pekerja musik di Indonesia.

“Sejak awal pandemi, Industri pertunjukkan musik jadi pertama yang ‘terpaksa tutup’ dan kemungkinan besar jadi yang terakhir dibuka, ketika mimpi buruk ini berakhir. Melalui 100 Untuk 100, kami ingin sedikit bantu meringankan beban kawan-kawan pekerja musik se-Indonesia,” ucap Teguh Wicaksono, co-founder Sounds From The Corner.

“Eksistensi Sounds From The Corner sangat amat bergantung kepada scene lokal, kami harap ini bisa jadi simbol rasa terima kasih kami 9 tahun terakhir,” sambungnya.

Mengenal tentang Bagirata yang merupakan platform subsidi silang antar warga, untuk memikul beban finansial para pekerja yang terdampak ekonomi pandemi Covid-19.

Bagirata dirancang untuk menjadi jaring pengaman sosial bagi populasi pekerja rentan yang tidak masuk dalam kriteria bantuan pemerintah.

Sounds From The Corner bermitra dengan Bagirata untuk melakukan proses aplikasi, verifikasi, dan distribusi dana. Bagi pekerja musik yang ingin mendaftarkan diri, bisa mengunjungi website Bagirata di www.bagirata.id.

Bagi pihak lain yang ingin berpartisipasi sebagai pengirim, SFTC menyediakan nomor rekening untuk menghimpun dana yang nantinya akan disalurkan secara merata kepada pekerja musik yang terdata di Bagirata.

“Para pekerja di industri musik dan pertunjukan tergolong rentan secara finansial, tidak hanya musisi selaku pelaku utamanya, tapi juga ke seluruh ekosistemnya,” ucap Lody Andrian, cofounder dari Bagirata.

“Salah satu tantangan utamanya adalah kebanyakan dari mereka tidak terdaftar dalam lembaga formal, sehingga sulit untuk menjangkau stimulus bantuan dari pemerintah. Maka dari itu, 100 Untuk 100 menjadi gerakan yang penting dalam menjaring dan merangkul para pekerja di sektor tersebut agar bisa bertahan hidup melewati krisis ini,” sambungnya.

Program 100 untuk 100 berlangsung pada bulan Agustus dan September 2021, yang nantinya akan dibagi menjadi dua periode. Pada periode pertama, berlangsung di akhir Agustus untuk 50 orang penerima dana dan pada periode kedua, akan berlangsung di akhir September untuk 50 orang sisanya. (Dewi Wulan P)

(Visited 25 times, 1 visits today)