Latest update December 5th, 2024 4:44 PM
May 19, 2019 broadcastmagz Profile Comments Off on Thomas Manggala & Onny Abi Wahono
Thomson Radio Network merupakan Radio Jaringan Indonesia yang tersebar lebih dari 30 kota di enam provinsi yang terdiri dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Kehadiran jaringan radio ini diawali sekitar 25 tahun silam, tepatnya tahun 1994, saat dua sahabat yaitu Thomas Manggala dan Onny Abi Wahono, mendirikan sebuah Radio dengan Badan Hukum PT. Radio Rembang Bangkit yang kemudian disingkat Radio R2B di Rembang Jawa Tengah. Pertama kali bersiaran di frekuensi AM yang legendaris hingga akhirnya migrasi ke FM.
Seiring perjalanan waktu, Thomas Manggala dan Onny Abi Wahono berhasil mendirikan beberapa radio lagi dan akhirnya membentuk jaringan Radio Thomson (singkatan Thomas dan Onny) yang makin berkembang. Dengan konsep siaran yang bersifat personal dan lokal dengan lagu populer serta informasi yang terpercaya, membuat radio-radio dalam jaringan Thomson bisa diterima dengan baik oleh masyarakat pendengar dan pemasang iklan hingga kini sedikitnya 59 radio yang telah dibangun.
Hal ini bisa menjadi menjadi sebuah kebanggaan. Mungkin itu kata yang bisa dilekatkan. Betapa tidak, sejak sepuluh tahun terakhir, kehidupan dunia radio terasa semakin sulit. Terlebih lagi di daerah. Satu per satu radio dijual atau vakum lantaran tak kuat menutup biaya operasional, tetapi radio jaringan Thomson yang mengusung tagline “Sukacita Membawa Sukses” untuk ditularkan ke semua orang agar tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan ini, terus bergerak. Terbaru adalah kehadiran radio Thomson di Bali dan bersiap untuk kota lainnya.
Faktor teknologi yang kuat di era digital yang mengubah kebiasaan mendengar yang kerapkali diduga sebagai pemicu kebangkrutan sebuah stasiun radio, bagi jaringan radio Thomson, hal tersebut bukanlah ancaman, tetapi justru menjadi peluang memperluas segmen penikmat sajian radio dalam jaringan radio Thomson. Konten radio yang semula hanya berupa audio justru kini bisa dinikmati dalam bentuk visual dan video. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya ribuan followers radio di akun sosial media jaringan radio Thomson. Bahkan jaringan radio Thomson juga menerima pemasangan promosi dengan kolaborasi sosial media sesuai permintaan pemasang iklan, serta memiliki apps yang bisa diunduh di playstore.
Ditemui di Jakarta, di sela-sela kegiatan Munas PRSSNI, akhir April 2019, dua pendiri Thomson Radio Network, Thomas Manggala dan Onny Abi Wahono pun bercerita singkat soal perjalanan panjang jaringan radio yang mereka dirikan.
Menurut Thomas Manggala, ia telah mencintai dan bersentuhan dengan dunia radio sejak lama. “Kalau aku, awalnya dari teknik. Sejak SMP sudah menjadi anggota radio amatir. Saat itu, di daerahku adanya RSPD radio, radio Kodim gitu. Aku tertarik bukan karena penyiar, tapi tertarik karena tekniknya. Kok bisa ya, ngomong di situ, aku dengarnya di rumah,” buka Thomas. Ketertarikannya itu membawa Thomas untuk bekerja di stasiun radio, tepatnya di jaringan radio KDS 8. Radio ini berpusat di kota Malang, Jawa Timur, tetapi memiliki jaringan di beberapa kota. Thomas bekerja di radio KDS 8 Semarang, Jawa Tengah dan di radio itulah ia bertemu dengan Onny Abi Wahono yang juga bekerja di radio yang sama. Thomas bekerja di sana selama lima tahun.
Selepas dari KDS 8, tahun 90-an awal, Thomas mendirikan radio Garuda Sakti di Blora dan bermitra dengan rekannya. Tapi di radio ini, ia merasa tak cocok dan ia tinggalkan serta memilih pindah ke Purbalingga dan mendirikan radio 99 (kini, Thomas hanya memiliki saham 10 persen, sisanya ia bagikan kepada para karyawan yang sudah bekerja 10 tahun lebih di radio tersebut). Kemudian, Thomas kembali ke Blora dan mendirikan radio Blora Sakti yang juga kemudian bermasalah. “Akhirnya, aku mundur dan ketemu lagi dengan pak Onny (Onny Abi Wahono-red), kami pun membuat radio di Rembang, Radio R2B,” tambahnya.
Makin Eksis
Mengelola radio di tengah era digital pastinya tak mudah. Thomas dan Onny terbilang sanggup, bahkan radio yang dibangun pun makin bertambah. “Kita terus terang banyak belajar dari radio KDS 8. Saat radio-radio lain setelah menerima iklan, diam dan gak mau yang namanya disuruh jualan, tapi di radio KDS 8, setelah klien beriklan, kita diharuskan menjaga klien agar tetap beriklan. Mereka kan pasang iklan mahal. Jadi, harus kita jaga. Caranya, kita bantu apa saja yang dibutuhkan klien. Jadi, aku bareng pak Onny (saat itu) survey ke konsumen, survey ke toko obat, apotek, sampai ke toko kelontong. Namun, lama-lama, pengelola KDS 8 juga berpikir, wah kalau seperti ini kalau perusahaan klien bikin radio bisa celaka,” kenang Thomas sembari tertawa.
Pengalaman tersebut membawa Thomas dan Onny untuk mencari produk yang bisa dipasarkan langsung melalui radio mereka. “Kita cari produk dan tahun 2009, kami menemukan SoMan, produk kesehatan yang biasa disebut jamu tetes. Kita pun berkonsentrasi untuk memasarkan produk tersebut melalui radio-radio di bawah jaringan. Kalau ada iklan dari luar, kita tetap terima. Kalau klien yang berminat biasanya lebih mahal ketimbang kita yang nawari dengan cara mencari klien. Kadang kan kita sudah nawari kemana-mana, gak ada yang mau atau kalau mau, harganya murah, ” jelas Thomas.
Saat ini, radio di bawah jaringan Thomson berjumlah 59 radio. Tentunya, perlu cara tersendiri untuk mengelolanya. Menurut Onny, semua radio prinsipnya harus mencari uang sendiri. Ada tiga hal yang bisa menjadi sumber pemasukan radio tersebut yakni, iklan nasional, iklan lokal, dan iklan produk sendiri. secara persentase, Thomas menyebutkan iklan produk sendiri berupa produk kesehatan dan kecantikan masih dominan. “Jual produk sendiri (SoMan-red) sekitar 80 persen, sisanya iklan nasional dan lokal,” tambah Thomas yang juga menyebutkan bahwasanya semua radio di bawah jaringan Thomson bersiaran selama 24.
Selain itu, saat membeli atau mendirikan radio baru, Thomas dan Onny memberikan saham 5-10% kepada para karyawan yang bekerja lebih dari 10 tahun. “Biar mereka juga ikut memiliki,” jelas Thomas.
Kendala dan Harapan
Sejauh ini, baik Thomas maupun Onny merasakan birokrasi dalam kepengurusan izin radio masih menjadi kendala. “Kita pernah punya radio yang izinnya keluar setelah 8 tahun. kalau sekarang biasanya setahun. Kita pernah alami pengurusan izin yang lebih cepat hanya 3 bulan saat pemerintahan Gus Dur. Ya, semoga dengan terpilihnya Ketua PRSSNI yang baru, masalah ini bisa diatasi,” jelas Thomas yang diamini Onny. Selebihnya, Onny berharap bahwasanya kehadiran radio-radio dalam jaringan Thomson bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Senada dengan Onny, Thomas pun berharap bahwasanya radio-radio dalam jaringan Thomson bisa menjadi berkah bagi banyak orang.
Dec 05, 2024 0
Dec 05, 2024 0
Dec 04, 2024 0
Dec 02, 2024 0
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...