Latest update July 25th, 2021 5:45 AM
Rekaman Album Live Kelompok Penerbang Rocket ‘A Night At Schouwburg’
A Night At Schouwburg berawal dari pertunjukan NAIF pada tanggal 20 September 2008 di teater legendaris Gedung Kesenian Jakarta dan menjadi salah satu pertunjukan musik terbaik yang pernah negeri ini saksikan. Pertunjukan sepanjang tiga jam itu penuh dengan kecakapan bermain musik, hiburan segar, petualangan audio-visual dan inetraksi alami yang terjalin sangat hangat dengan penonton. Menyadari daya sihir yang ditawarkan gedung bersejarah itu, Emil bersama rekannya ; Coki Singgih, Chico Hindarto dan Aria Baja, membentuk kolektif Jababa dan memutuskan untuk menjalankan konsep malam pertunjukan musik A Night At Schouwburg tersebut secara berkala.
“Musisi populer Indonesia itu potensinya gila, sehingga penting banget punya panggung yang bener terknsep, dengan tempat yang ideal untuk merekamnya dan dengan output terbaik. Tempat itu adalah Gedung Kesenian Jakarta, apa yang dicapai Naif saat tampil di sana itu memang merupakan inspirasi, dan kami ingin membawa A Night At Schouwburg ke tingkatan yang lebih luas” Ujar Coki Singgih salah satu penggagas Jababa Records.
A Night At Schouwburg versi mutakhir ini akan dimulai pada tangga 17 Desember 2017 berkat kerjasama antara Jababa Records, Locker Event dan Berita Angkasa Management dengan menampilkan Kelompok Penerbang Rocket (KPR). Grup yang beranggotakan Rey Marsgall (Rey), Jihn Paul Patton (Coki) dan I Gusti Vikranta (Viki) ini sudah menghasilkan dua buah album , beberapa single, dan akan merilis album penuh terbarunya dengan waktu dekat. Menjawab tantangan untuk tampil di tempat ‘angker’ seperti GKJ, Kelompok Penerbang Rocket (KPR) berjanji akan mengerahkan segenap kemampuan mereka.
Dewan kesenian Jakarta sebagai lembaga yang mengkurasi penampil di GKJ mendukung sepenuhnya konsep A Night At Schouwburg yang akan menghadirkan sesuatu yang baru bagi tempat tersebut. ‘Penampil di GKJ selalu menyesuaikan dengan tempatnya, dan KPR akan tampil dengan ekspresi khas mereka secara penuh, dan ini menjadi sejarah musik terbising yang pernah tampil di tempat bersejarah tersebut.
A Night At Schouwburg akan hadir secara reguler dalam beberapa kesempatan lain di tahun depan. Setiap pertunjukannya akan direkam secara live dan hasilnya akan dirilis dalam bentuk dvd untuk format audio visual, serta compact disc deluxe dan piringan hitam untuk format audio dalam jumlah terbatas. (Fb)
Comments
Related articles
More in this category
New Edition
Profile
-
Pandji Pragiwaksono: Dari Pemalu Menjadi Seorang Stand Up... Pandji Pragiwaksono adalah seorang stand up comedian dan... -
Jagad Ariani Merilis ‘Ingin Menjerit’ Eksistensi Jagad Ariani di blantika musik dangdut... -
Ervina, Pendatang Baru Dunia Model Ervina belum lama memulai kiprah di dunia model. Namun,... -
Laila Vitria Ingin Menjadi Bintang Berkualitas Suka akting sejak kecil dan pernah bermain drama anak di... -
Christine Natalia Malonda, Menikmati Dunia Akting, Model,... Christine Natalia Malonda saat ini dikenal sebagai model...
Column
Corner
Book
-
Jejak Langkah Televisi Indonesia Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke... -
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran... -
Panduan Wawancara Televisi Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:... -
Radio is Sound Only Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip... -
Kamus Istilah Penyiaran Digital Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...