Ready or Not

Aug 24, 2019 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on Ready or Not

---

Komedi atau elemen pemancing tawa biasanya selalu disisipkan dalam film horor sebagai “pereda” ketegangan saat penonton menyimak alur cerita. Porsinya, tak banyak, hanya berupa sisipan, kemasannya bisa berbentuk dialog atau adegan.

Dalam Ready or Not, nuansa komedi tidaklah tipis, tapi pekat. Tak lama cerita bergulir, penonton sudah diajak senyum lewat adegan yang ditampilkan. Bahkan, tertawa dan nuansa ini mengiringi alur cerita yang juga kuat dengan warna kekerasan. Darah menjadi lumrah dan mudah tersebar di mana-mana.

Cerita dibuka dengan aksi dua bocah, Daniel (Etienne Kellici) dan adiknya Alex (Chase Churchill) yang berlari menelusuri lorong rumah besar milik keluarga kaya dan eksentrik Le Domas. Tak lama mereka berhenti, Daniel meminta Alex bersembunyi dan memintanya jangan keluar dari tempat persembunyiannya berupa “lemari”. Sesaat setelah Daniel menutup “lemari”, mendadak datang seorang pria berjas rapi dalam keadaan terluka dan meminta Daniel untuk menyelamatkannya, Daniel pun berteriak,”He is here!”. Kemudian, beberapa orang bertopeng datang mendekat serta menyeret pria tersebut yang terus meronta dan mengerang kesakitan diiringi isak tangis seorang perempuan yang tak lain bibi Daniel dan Alex bernama Helene (Elana Dunkelman). Adegan pun beralih.

Tiga puluh tahun kemudian, di rumah yang sama, tampak sebuah persiapan pernikahan.

Grace (Samara Weaving), sang pengantin perempuan tampak bahagia. Kebahagiaan ini pun menjadi milik pujaan hatinya, Alex (Mark O’Brien) yang merupakan anggota keluarga Le Domas. Selepas acara prosesi pernikahan, mereka pun bersiap untuk menikmati malam pertama. Namun, batal. Dalam kamar mereka, seorang perempuan tua yang tak lain Helene (Nicky Guadagni) , bibi Alex, mendadak muncul dan mengingatkan Alex bahwasanya dia telah ditunggu keluarga besar di ruang keluarga untuk menjalankan sebuah tradisi setiap kali ada anggota keluarga baru.

Tradisi turun temurun tersebut adalah bermain game ala kotak Le Bail, tepat tengah malam yang dipandu kepala keluarga besar Le Domas, Tony Le Domas (Henry Czerny) ayahanda Daniel dan ALex.

Grace sebagai anggota keluarga baru ikut bermain. Disaksikan semua anggota keluarga besar Le Domas seperti Daniel Le Domas (Adam Brody), sang suami Alex Le Domas (Mark O’Brien), ibunda Alex dan Daniel alias mertua Grace, Becky Le Domas (Andie MacDowell, Bibi Helene (Nicky Guadagni), Charity Le Domas (Elyse Levesque), Fitch Bradley (Kristian Bruun), dan Emilie (Melanie Scrofano), Grace diminta memilih kartu yang berada dalam kotak Le Bail. Grace pun memilih dan dia mendapatkan kartu bertuliskan “Hide & Seek”.

Permainan ala Petak umpet pun dimulai. Tony Le Domas sebagai kepala keluarga besar segera meminta Grace bersembunyi dan anggota keluarga lain akan berupaya mencari dan menemukannya. Permainan akan berakhir saat fajar tiba.

Dengan rasa sumringah dan masih mengenakan baju pengantin, Grace pun bergerak untuk bersembunyi di sebuah lemari di sebuah lorong.

Belum lama bersembunyi, Grace merasa gerah dan memilih keluar. Tak lama, seorang asisten rumah tangga yang sedang mencari Georgie (Liam MacDonald), keponakan Alex, memergokinya. Belum sempat asisten rumah tangga tersebut berteriak, suara letusan senjata terdengar dan asisten rumah tangga pun roboh. Grace terkesiap, kaget dan jijik melihat penembakan terjadi hanya beberapa meter di hadapannya. Para anggota keluarga Le Domas, kecuali Alex pun berkumpul dan menyeret tubuh asisten rumah tangga yang masih sekarat. Rupanya, salah sasaran. Sang asisten rumah tangga yang ditembak, dikira adalah Grace.

Grace mulai menyadari kalau permainan petak umpet yang dilakukannya bareng keluarga besar Le Domas bukanlah petak umpet biasa, tapi petak umpet yang harus berakhir dengan kematian dan kematian itu adalah kematian Grace. Hal ini pun diperkuat saat Alex, suaminya, menyusup dan ikut bermain untuk menyelamatkan Grace.

Siap atau tidak, Grace pun harus berupaya bertahan hidup dengan segala cara. Langkah awalnya adalah keluar dari rumah besar yang ternyata sudah dikondisikan terkunci sejak permainan dimulai.

Sanggupkah Grace keluar dari rumah tersebut dalam keadaan hidup?

Menyimak film yang disutradarai Matt Bettinelli Olpin dan Tyler Gilet dengan skenario Guy Busick dan Ryan Murphy memang mendebarkan awalnya. Seiring cerita bergulir, ketegangan yang dibangun sejak awal terasa berkurang. Ini terjadi lantaran saat yang sama baik dialog maupun adegan yang ditampilkan bisa memancing senyum dan tawa walaupun kekerasan mudah terjadi dan darah mudah terciprat. Tak salah kiranya bila menyebut Ready or Not sebagai black comedy!

Comments

comments

---