Rasakan Benefit Fintech, UMKM Berharap Bisa Makin Berkembang

Oct 31, 2023 broadcastmagz Advertorial, What's On Comments Off on Rasakan Benefit Fintech, UMKM Berharap Bisa Makin Berkembang

---

Jakarta, Broadcastmagz – Saat ini usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih terkendala dalam mendapatkan pendanaan dari lembaga jasa keuangan konvensional seperti bank. Hal ini dikarenakan tidak punya jaminan dan laporan keuangan masih merugi, meski secara cash flow positif.

Padahal, peran UMKM sangat besar bagi perekonomian negara, seperti berkontribusi lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia serta 90% tenaga kerja di Indonesia dipekerjakan oleh UMKM. Untuk itu, Fintech hadir dengan memberi akses dan kemudahan bagi para pelaku UMKM lewat Fintech peer to peer (P2P) lending yang dapat memberikan pinjaman yang disesuaikan dengan bisnis model, disesuaikan dengan cash flow cycle, sehingga pada saat UMKM membutuhkan pinjaman, fintech lending dapat membantu.

Hal ini sangat dirasakan beberapa pelaku UMKM seperti  Yuari Trantono pemilik Pangan Nusantara yang bergerak di bidang frozen food, Sumarni dan puterinya Tuti Sumiati pemilik usaha bakso, serta Ervianti, pemililk Ayam Hijrah – Ayam Bakar Madu.

Ditemui di sela-sela kegiatan mereka berusaha, ketiganya mengaku sangat terbantu dengan adanya fintech untuk memperlancar usaha mereka.

Owner PT Pangan Nusantara Indonesia, Yuari Trantono mengatakan pertama kali mengajukan pembiayaan ke alami sekitar Rp 600 juta untuk pembiayaan stok. Menurutnya, dari pendanaan yang diberikan mampu meningkatkan margin usahanya.

“Dari segi margin, kami kan produk makanan jadi fluktuasi, kalau bicara tahun lalu dan tahun sekarang mungkin kita naik di angka 50%. Karena produk yang kami beli semakin banyak tentunya berpengaruh ke margin,” katanya di kantornya yang berada di kawasan jalan Nangka, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ari menambahkan, fintech memang sangat membantu UMKM, menurutnya bila tidak ada tambahan modal pelaku UMKM sangat sulit untuk berkembang.
Untuk pendanaan yang diperoleh Ari diberikan oleh PT Alami Fintek Sharia, platform fintech peer to peer (P2P) lending berbasis syariah.

“Dengan adanya fintech Alami ini tanpa ada jaminan aset membantu kami bertahan di pasca pandemi dan Alhamdulillah berkembang,” lanjut Ari.

Untuk pembiayaan ke UMKM tahun ini, ALAMI Sharia telah menyalurkan kurang lebih sebesar Rp 100 miliar ke beberapa ekosistem. ALAMI fokus untuk pembiayaan di sektor food and beverage (F&B), kecantikan, kesehatan dan logistik.

Menurut Partnership Acquisition Alami Sharia, Ike Ayu Saputri, total penyaluran pembiayaan Alami Sharia telah mencapai Rp 3 triliun sejak berdiri di tahun 2017 hingga saat ini.

“Alami Sharia adalah fintech yang sifatnya produktif untuk modal kerja UMKM, corporate, berbeda dengan P2P lending konsumtif,” ujar Ike yang ditemui di lokasi saat kunjungan di kantor Pangan Nusantara, Senin (30/10).

Senada dengan Pangan Nusantara, Sumarni dan puterinya Tuti yang berjualan bakso dan ingin mengembangkan usahanya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur merasakan hal yang sama. Namun, pedanaan yang diajukan dan diperoleh belum besar. Menurut mereka, setelah ada pendanaan yang mereka peroleh, usaha bakso mereka ada peningkatan omset.

“Sebelumnya rata-rata 300.000 per hari dan saat ini sudah 500.000 per hari, ” ungkap Tuti yang juga mengaku mudah dan cepat untuk memperoleh pendanaan dari fintech Mekar yang bermitra dengan Dwi Tunggal yang membina puluhan koperasi di Jakarta yang beranggotakan para ibu-ibu saat ditemui di lokasi usahanya di kawasan Duren Sawit, Senin (30/10).

Menurut Budi San, Fintech Mekar memang memilih bekerja sama dengan koperasi Dwi Tunggal yang memiliki banyak anggota. Menurutnya, kemitraan seperti ini dapat lebih meminimalkan gagal bayar.

“Saat ini kita menggandeng jaringan koperasi sekitar 30 koperasi. Salah satunya, Dwi Tunggal. Pengajuan loan melalui Dwi Tunggal lalu Dwi Tunggal mengirim ke Mekar. Dengan tetap memperhatikan RAC dan Mekar memang menyasar productive loan, ” jelas Budi.

Seperti Ari dan Tuti, kemudahan memperoleh loan juga dirasakan Ervianti, owner Ayam Hijrah yang menyediakan menu unggulan ayam bakar madu. Ervianti mendapat loan dari OVO.

Menurutnya, loan yang diperoleh dia gunakan untuk pembelian alat masak dan penambahan bahan baku yang semakin hari semakin meningkat.

“Ya, sebelumnya omset harian rata-rata (total di beberapa lokasi) kurang lebih tiga juta rupiah, saat ini kurang lebih lima juta rupiah, ” ungkap Ervianti. Awal pinjaman yang diajukan hanya 6 juta, dan telah beberapa kali meningkat hingga saat ini 50 juta rupiah.

Ervianti merasa loan yang diperoleh memang membantunya untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Terlebih lagi, dalam waktu dekat dia harus bersiap menjadi salah satu tenant untuk makanan pada layanan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang mana dia harus menyesuaikan alat masak yang digunakan untuk pelayanan tersebut.

“Alhamdulillah saya terpilih bersama 20 UMKM lain dari sekian banyak UMKM di Jakarta, ” tutupnya saat ditemui di lokasi bazaar yang dia ikuti, Senin (30/10).

Comments

comments

---