Program Siaran Radio Komunitas Harus Variatif & Berkualitas

Sep 13, 2020 broadcastmagz What's On Comments Off on Program Siaran Radio Komunitas Harus Variatif & Berkualitas

---

Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan Jaringan Radio Komunitas Indonesia, dan STMM Yogyakarta mengadakan webinar nasional mengenai Pemberdayaan Radio Komunikasi, Kamis (10/09/2020).

Webinar ini menghadirkan Dr. Sudono, M.Si (Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMM ‘MMTC’ Yogyakarta), Agung Suprio (Ketua Komisi Penyiaran Indonesia), Darmanto (Manager Program Rumah Perubahan LPP) sebagai narasumber yang diselenggarakan melalui Zoom, dan juga dapat melalui Youtube live streaming.

Webinar yang dipandu oleh Renny Silfianingrum (Koordinator Layanan Radio) selaku moderator dan dibuka dengan sambutan Geryantika Kurnia (Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo).

Dalam sambutan Geryantika Kurnia menjelaskan bahwa Kominfo melakukan kerjasama dengan JRKI (Jaringan Radio Komunitas Indonesia) dengan tujuan untuk memberdayakan radio komunitas agar tidak dipandang sebelah mata. Berharap kedepannya mempunyai radio komunitas yang terstruktur dan baik, karena radio komunitas jika menggunakan frekuensi terestrial dibatasi dengan jarak 2,5 km.

Adanya perkembangan teknologi, radio komunitas bisa multiplatform yang dapat didengar oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Maka dari itu untuk radio komunitas harus dikelola oleh profesional dan harus mempunyai program-program yang berkualitas.

Pada masa pandemi Covid-19 ini berharap agar kita semua tetap produktif dan dapat menghasilkan program variatif agar radio komunitas tidak menayangkan ulang program-program yang sudah lama.

Dalam paparannya, Dr. Sudono, M.Si (Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMM ‘MMTC’ Yogyakarta) menyampaikan tentang inovasi di Sektor Radio Komunitas. Berdasarkan format siarannya harus dibuat semenarik mungkin.

“Di era pandemi ini radio komunitas yang ada sangat berperan penting karena sasarannya langsung ke masyarakat terutama untuk pembelajaran jarak jauh. Maka dari itu format siarannya dibuat semenarik mungkin agar tidak menimbulkan kebosanan ketika mendengarkan radio komunitas tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Agung Suprio (Ketua Komisi Penyiaran Indonesia) menyampaikan tentang program dan regulasi dibidang penyiaran. Di dalam lembaga penyiaran komunitas terdapat2 hal regulasi penyiaran.

“Pertama, tidak untuk laba atau keuntungan atau tidak merupakan bagian dari perusahaan yang mencari keuntungan semata. Kedua, untuk mendidik dan memajukan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan, dengan melaksanakan program acara yang meliputi budaya, pendidikan, dan informasi informasi yang menggambarkan identitas bangsa,” jelas Agung.

Adapun Darmanto (Manager Program Rumah Perubahan LPP) menyampaikan informasi mengenai Perencanaan Program Siaran Radio Komunitas Untuk Pemberdayaan Warga.

Perencanaan dan penyusunan program radio komunitas yaitu, membuat evaluasi atas rencana tindak lantu, melaksanakan komitmen dalam hidup sehari-hari, membuat komitmen apa yang akan dicapai, menyepakati pilihan solusi dalam pemecahan masalah, melibatkan pemangku kepentingan untuk menemukan solusi, mendesain penyelesaian permasalhan, mendialogkan permasalahn bersama warga melalui siaran, pengumpulan data pendukung terkait, dan identifikasi permasalahan yang dihadapi warga.

Selain itu adapula faktor keberhasilan program siaran radio komunitas yaitu, adanya kesadaran warga komunitas atas permasalahan yang harus dipecahkan, kebutuhan akan media dirasa mendesak oleh warga untuk pemecahan masalah, pendirian radio komunitas diyakini sebagai pilihan jenis media terbaik untuk menjawab kebutuhan warga, proses pendirian radio komunitas merupakan inisiatif warga, kehadiran mobilisator lebih menentukan dibanding ketersedian fasilitas, dan kondisi sosio kultural dan politik setempat mendukung inisiatif warga.

Menurut nya, demi masa depan radio komunitas yang lebih baik perlu segera dilakukan revisi PP No. 11 tahun 2005 tentang penyelenggaraan Penyiaran LPK.

Komunitas radio adalah 90% komunitas dan 10% radio, yang dapat diartikan jika komunitas nya sehat pasti radio nya sehat, jika komunitas nya sejahtera pasti radio nya sejahtera, dan jika komunitas nya kurang sejahtera bagaimana bisa menghidupi radio nya. Akan tetapi radio nya dapat mendukung komunitas nya meskipun hanya 10%. ” (Desshinta)

Comments

comments

---