Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Luncurkan Sandiwara Sastra

Jul 07, 2020 broadcastmagz What's On Comments Off on Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Luncurkan Sandiwara Sastra

---

Pada masa pandemi, Kemendikbud terus berinovasi menghadirkan beragam program. Kali ini, Kemendikbud meluncurkan program siniar atau podcast Sandiwara Sastra.

Podcast Sandiwara Sastra yang disutradarai sutradara teater, aktor film, dan pemain Teater Garasi Gunawan Maryanto ini melibatkan sedikitnya 27 nama aktor, aktris, serta host ternama di tanah air.

Mereka antara lain Christine Hakim, Arswendy Bening Swara, Mathias Muchus, Adinia Wirasti, Ario Bayu, Asmara Abigail, Atiqah Hasiholan, Chelsea Islan, Chicco Jerikho, Eva Celia, Happy Salma, Iqbaal Ramadhan, Jefri Nichol, Kevin Ardilova, Lukman Sardi, Lulu Tobing, Marsha Timothy, Maudy Koesnaedi, Nicholas Saputra, Nino Kayam, Oka Antara, Pevita Pearce, Reza Rahadian, Rio Dewanto, Tara Basro, Vino G. Bastian, Widi Mulia, serta Najwa Shihab.

Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan, podcast Sandiwara Sastra ini sebagai bentuk inovasi dan bagian dari program Belajar dari Rumah di masa pandemi COVID-19.

“Sastra menempati posisi penting dalam pemajuan budaya dan pembentukan karakter bangsa,” ujar Mendikbud Nadiem pada peluncuran siniar Sandiwara Sastra virtual, Senin (6/7).

Dia menambahkan karya sastra pada hakikatnya tercipta dari situasi dan pergulatan diri, pengalaman, pengamatan, serta pemaknaan situasi dan latar belakang sejarah. Melalui tokoh-tokoh dalam karya sastra, masyarakat dapat mengenal lebih dekat sifat kemanusiaan.

“Seperti sekarang ini, pandemi memberi waktu bagi kita memetik makna dan belajar menjadi manusia kuat yang mampu menyongsong masa depan,” tambahnya.

Alih wahana sastra ke dalam bentuk sandiwara audio siniar ini dapat disimak mulai Rabu 8 Juli 2020 pukul 17.00 WIB melalui podcast audio @budayakita (Spotify). Sandiwara audio yang masing-masing berdurasi 30 menit ini juga akan disiarkan melalui Radio Republik Indonesia (RRI).

Dalam kesempatan yang sama alasan mengalih wahanakan karya sastra ke dalam format audio siniar dan siar disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid.

“Sandiwara Sastra adalah langkah untuk mendekatkan khazanah sastra kepada publik. Di masa lalu, sandiwara audio yang disiarkan lewat radio sangat populer. Ketika muncul media audio-visual dan kemudian media sosial, bentuk ini mulai memudar popularitasnya. Namun belakangan, dalam beberapa tahun terakhir, ada kebangkitan media audio seperti podcast,” tutur Hilmar.

Sandiwara Sastra merupakan kolaborasi produksi antara Kemendikbud, Yayasan Titimangsa, dan KawanKawan Media. Alih wahana karya sastra ini diproduseri oleh aktris film dan teater Happy Salma dan produser film Yulia Evina Bhara.

“Di situasi pandemi, Sandiwara Sastra menjadi alternatif bagi terus berlangsungnya proses penciptaan karena pertemuan aktor dengan karya sastra semakin mengasah perasaan serta itelektualitas,” kata Happy Salma selaku produser sekaligus pendiri Titimangsa Foundation dalam peluncuran Sandiwara Sastra yang dipandu Maudy Koesnaedi.

Total ada 10 judul karya sastra yang telah dan siap diproduksi. Diantaranya, cerpen Seribu Kunang-Kunang di Manhattan (Umar Kayam), cerpen Mencari Herman karya Dee Lestari, novel Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq, cerpen Kemerdekaan karya Putu Wijaya, novel Lalita karya Ayu Utami, dan cerpen Berita dari Kebayoran karya Pramoedya Ananta Toer, novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, serta Layar Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana).

Dari kehadiran Sandiwara Sastra yang disutradarai oleh Gunawan Maryanto ini, diharapkan karya sastra bisa diminati kembali khususnya oleh para pelajar dan anak muda.

Comments

comments

---