DJ Asto Adelardo

May 16, 2019 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on DJ Asto Adelardo

---

Asri Massri yang biasa dipanggil DJ Asto dan dikenal dengan panggung DJ Asto Adelardo telah memiliki impian menjadi DJ sejak lulus SMU.

Sebuah impian yang wajar karena Asto berada dalam lingkungan musik.

“Teman-teman sekeliling saya adalah para musisi band kampus dan band indipenden,” buka Asto.

Sayangnya, Asto kurang menguasai instrument musik dan ia pun lebih tertarik menjadi DJ. Ketertarikannya menguat setelah selesai semester 4. Asto yang saat itu berkuliah di  Fakultas Hukum, Universitas Gadja Mada setelah diterima sebagai siswa Lulusan Tembusan Penjaringan Bibit Unggul Daerah – Sulawesi Selatan (PBUD) Universitas Gadja Mada, sering menikmati hiburan malam di Jogyakarta.

Dia berkhayal kelak ia bisa berada di atas Panggung DJ dengan mengangkat tangan kepada penikmat Musik DJ di dalam sebuah klub malam. Asto coba mewujudkan impiannya dengan membuat akun FB DJ Asto dan ia mengajak pertemanan seorang DJ asal Jakarta, DJ ICE TANAKA.

“Secara kebetulan DJ Ice Tanaka ingin berlibur ke Jogjakarta dan ingin berjumpa. Saya pun jujur mengakui bahwa saya ini belum menjadi Disk Jockey Profesional dan meminta untuk diajarkan untuk menjadi seorang disk jockey dan DJ Ice Tanaka bersedia dengan catatan waktu belajar yang diberikan hanya 14 hari. Lebih dari hari yang ditentukan, maka saya harus memberikan nilai materi dan mengganti semua fasilitas transportasi ke jogja.

Karena dengan niat dan tekad yang kuat, sebelum 14 Hari saya sudah bisa melakukan perform  manual dengan menggunakan aplikasi Virtual DJ. Menjelang DJ Ice Tanaka kembali ke Jakarta, kita mendapatkan undangan ke Denpasar, Bali dan berkunjung di Studio DJ BOY. Dari situlah saya belajar lebih profesional lagi dengan menggunakan alat DJ Pioneer CDj 100,” ungkap Asto.

Mencoba Jakarta

Setelah menyelesaikan studi di UGM, Asto memberanikan ke Jakarta untuk menerobos dunia klub di Jakarta. Upaya ini belum berhasil.

Tahun 2004, Asto membangun sebuah Event Organizer untuk kegiatan-kegiatan event musik yang selalu menyelipkan Asto sebagai Talent Guest Star. Kegiatan-kegiatan ini mengenalkan Asto dengan seorang pengusaha properti yang menawari Asto mengelola Kegiatan Entertainment sebuah Mall di Kota Bogor. Asto pun mengambil tawaran itu dan membuat event dengan konsep Event Automotive (Komunitas Club Mobil) dengan menciptakan entertainment di Basement Mall berkonsep Tokyo Drift.

Asto pun membuka peluang kepada DJ-DJ Kota Bogor untuk performance di event tersebut sehingga ia kenal dan akrab dengan beberapa DJ Bogor.

Selanjutnya, sejak 2009 hingga 2013, Asto terus mengelola event sembari terus mengasah kemampuannya menjadi DJ dengan menjadi icon guest star dari event yang digarap, tak terkecuali event di beberapa klub di Jakarta. Ya, akhirnya ia pun berhasil perform di Jakarta.

Tak mau larut dalam kesuksesan di Jakarta, Asto bertekad kembali ke kampung halamannya, kota Ambon. Di kota ini pasca-kerusuhan, klub malam tumbuh satu persatu dan Asto berhasil menghidupkan beberap klub yang baru dibangun dengan manajemen berbeda. Seiring itu, Asto pun dikenal sebagai DJ profesional.

Eksis Musik dan Usaha

Saat ini, Asto menjalankan usaha di event hiburan sembari melanjutkan perusahaan keluarga yang mengelola Pattimura Executive Lounge di Bandar Udara internasional Pattimura – Ambon. “Saya menjalankan (usaha) sejak 2014. Untuk aktifitas saya yang berkaitan dengan profesi saya, saat ini saya menjalankan bidang profesi pengembangan usaha dunia malam di kota Ambon (SURYA PESONA THE CLUB N KARAOKE) yang akan menyajikan entertainment Club dengan standar nasional klub malam di Indonesia pada umumnya,” jelas DJ yang mengidolakan  DJ WINKY dan DJ BOBBY SURYADI.

Di kota ini, Asto ingin memberikan yang terbaik sesuai keahliannya. Terlebih lagi, saat ini, pemerintah kota Ambon mencanangkan kota Ambon sebagai AMBON CITY OF MUSIC. Bagi Asto, hal ini menjadi tanggung jawab ia dan warga untuk bisa mewujudkan Kota Ambon sebagai kota yang terdepan untuk mengembangkan dunia Entertainment di Indonesia.

Tak heran, bila pada rentang tahun 2019 – 2022, Asto berupaya membangun suatu pengembangan SDM serta pemahaman warga Maluku dan Kota Ambon, khususnya, agar mampu berperan membangun dunia musik di Ambon.

“AMBON, CITY OF MUSIC bukanlah program kerja pemerintah kota Ambon, tapi ini akan dijadikan amanah dan warisan untuk menjadikan SDM generasi Maluku dan kota Ambon berani tampil memberikan kualitas entertainment yang bisa membangun Maluku dan kota Ambon menjadi lebih baik,” tambahnya.

“Saya berharap menjadi orang pertama untuk memberikan suatu pemahaman dan pengembangan SDM generasi Musik di Maluku dan Kota Ambon. Ke depan, AMBON CITY OF MUSIC adalah ICON Dunia Entertainment di Maluku dan Kota Ambon,” tutupnya.

Comments

comments

---