Latest update January 26th, 2025 6:13 AM
Jul 17, 2020 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on Diskusi KJSI #7: Kualitas Akting Bintang Horor
Dalam episode 7 yang masih digelar di kedai kopi Lali Bojo, Jakarta Timur, tema yang diangkat adalah ‘Kualitas Akting Bintang Horor’.
Hadir sebagai narasumber : Maya Yuniar (bintang film Mangga Muda, Kuntilanak Ciliwung ), Dimas Juan (casting director ), Surya Lawu (sutradara) serta bintang pendatang baru yang sedang padat karya, Surya R. Kusumah.
Dalam diskusi ini, masing-masing pembicara punya pandangan berbeda tentang yang dimaksud seni peran bagi para pelakon dalm film horor.
Banyak sineas dan aktor atau sutrdara teater punya pandangan bahwa ‘seseorang yang main berperan dalam film tak perlu totalitas berakting’.
Lalu bagaimana jika seorang pelakon harus berperan sebagai karakter menakutkan dan mengerikan, bukankah juga perlu kekuatan dan totalitasnya?
Film horor memang punya kelas tersendiri untuk menyengatkan atmosfir hiburannya kepada penonton.
Maya Yuniar yang sempat memerankan Kuntilanak dalam film horor kerjasama produksi Malaysia – Indonesia menyampaikan bahwa ia diharuskan mengerahkan seluruh kemampuannya ‘bermain’.
” Kebayang gak sih mas, aku yang cantik begini (hahaha…) didaulat memerankan kuntilanak? tapi itulah tanggung jawab sebagai pemeran. Aku harus bisa menyulap diri secara penjiwaan. Memahami akar karakter dan ceritanya dulu dengan menyerapnya, baru setelah itu eksekusi, ” ungkap Maya.
“Gak gampang loh berperan jadi kuntilanak. Biar jadi hantu, tapi totalitas juga dibutuhkan, jadi gak sekedar aku di bungkus kostum kain kafan putih dan make upnya. Secara penjiwaan juga sangat di haruskan, bagaimana menjaga stabilitas peran dari scene to scene kan harus stabil juga, ” terangnya.
Pernyataan Maya juga di.amini sutradara Surya Lawu, bahwa dalam dunia akting (untuk genre horor) juga perlu memperhatikan detail eksternal dan internalnya.
“Faktor ini sangat penting di perhatikan oleh si pemain (semestinya yah). Jadi, pemain jangan pasrah dengan lakon yang di mainkan tanpa memperhatikan internalnya, yah itu tadi masalah penjiwaan atau soulnya, ” jelasnya.
“Saya masih sering lihat banyak pemain film horor kita kurang waspada pada persoalan ruh karakternya, hingga kualitas akying atau seni peran yang ditampilkan yah flat ajah atau cukup lah segitu. Tanpa memberikan kesempatan kepada kemampuannya untuk total eksplor, ” tambahnya.
Dua pernyataan diatas semestinya juga menjadi perhatian yang sangat mahfum bagi para sineas dan filmmaker dalam mengolah dan mendeveloping karakter film horor.
Agar saat kita menonton siapapun pemeran karakter yang di ekskusi menjadi tak hambar untuk di nikmati sepanjang durasi.
Dimas Juan yang malang melintang dengan profesinya sebagai casting director juga punya pemahaman serupa.
Jelasnya, ia sering terbentur pada persoalan ruh karakter yang dimainkan oleh calon pemeran.
“Banyak yang ‘kepleset’, saat datang casting ke untuk ikut audisi atau casting di kantor dengan rasa percaya diri yang tinggi, merasa punya jam terbang, pas begitu saya kasih scrip pendek. Lalu record cam, eghh.., jauh banget dari harapan, ” akunya.
Mungkin Dimas memang punya naluri sendiri dengan kiatnya mengeksekusi seorang calon bintang untuk memerankan tokoh atau karakter utama dalam film horor.
“Pada akhirnya saya sadar juga betapa susahnya mencari pemain dengan kualitas olah akting yang dimaui naskah. Pun biar dia seorang aktor sekalipun dengan jam terbangnya, “
Dimas menambahkan pentingnya para pemain dan aktor untuk memahami konflik dalam cerita agar bisa bertemu dengan ruh karakter yang ia mainkan.
“Jadi bukan sekedar baca naskah, nyimak ‘oh..oke begini’ tapi miskin penjiwaan, ” imbuhnya.
Sementara, bintang muda Surya R Kusumah, menceritakan pengalamannya saat tampil berperan sebagai dua karakter ; baik dan jahat secara bersamaan dalam film Trah 7 produksi Diana Limbong Kreatif.
Surya menceritakan level kerumitan memerankan dua karakter sekaligus sebagai si baik dan si jahat.
“Film Trah 7 bagi aku tantangan terhebat mas sepanjang karir mudaku ini. Sekalinya dapat peran mesti eksplor habis habisan. Baru saya sadar bahwa akting itu juga menuntut kualitasnya. Jadi kalau kemampuan kita segitu ajah, yah segitu pula kualitasnya, ” pungkasnya.
Film horor belakangan menjadi trend produksi yang sarat komersil, ketika banyak studio memproduksi film-film genre horor, maka saat itu pula masyarakat berbagi seleranya untuk mencoba bersahabat genre yang dulunya dianggap kasta bawah ini.
Tapi persoalannya, film horor juga tak mesti hanya menghibur dengan treatmentnya saja, kualitas secara keseluruhan juga sangat penting untuk di kemas.
Bahkan untuk soal seni peran para pelakonnya saja, juga di tuntut kemampuan internal tadi.
Coba perhatikan mediang Suzanna, tak satupun aktor yang mampu menggantikan kemampuan internal aktingnya! (Q2)
Jan 26, 2025 0
Jan 26, 2025 0
Jan 25, 2025 0
Jan 25, 2025 0
Jan 26, 2025 0
Jan 26, 2025 0
Jan 25, 2025 0
Jan 25, 2025 0
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...