Latest update March 23rd, 2025 4:31 PM
Feb 15, 2024 broadcastmagz Advertorial, What's On Comments Off on Bitcoin ETF: Revolusi Terdepan dalam Dunia Investasi Digital
Mufti Faraz Adam selaku Director Ethics & Impact dari Fasset mengatakan bahwa Bitcoin ETF, seperti ETF pada umumnya, mengikuti konsep dasar produk investasi yang mencerminkan kinerja indeks atau aset tertentu. Berbeda dengan reksa dana, ETF dapat diperdagangkan di pasar saham seperti saham biasa, memberikan fleksibilitas kepada investor untuk membeli dan menjualnya menggunakan platform perantara yang umum. Bitcoin ETF merefleksikan nilai terkini Bitcoin dan berfluktuasi seiring perubahan harga aset digital tersebut.
“Walaupun beberapa ETF sudah memiliki paparan tak langsung terhadap Bitcoin, Bitcoin ETF spot membeli aset digital ini secara langsung, menawarkan akses langsung dan real-time ke Bitcoin dengan harga yang berlaku sepanjang hari. Dikelola oleh perusahaan yang memiliki dan menyimpan Bitcoin, harga Bitcoin ETF terkait langsung dengan jumlah Bitcoin dalam dana. Meskipun mirip dengan ETF lainnya, Bitcoin ETF memiliki perbedaan kunci, termasuk tidak mendistribusikan dividen karena sifat terdesentralisasi Bitcoin dan biaya yang digunakan untuk pengamanan serta pengelolaan akuisisi dan penyimpanan Bitcoin yang mendukung ETF,” jelas Mufti.
Dari sisi historis, kita dapat melihat bahwa pada tahun 2008, pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, menggambarkan visi uang elektronik terdesentralisasi dalam white paper yang merinci pertukaran nilai tanpa melibatkan lembaga keuangan. Namun, pada 10 Januari 2024, Bitcoin, yang semula terdesentralisasi, mendapat tempat di sistem keuangan terpusat setelah SEC AS menyetujui 11 dana indeks Bitcoin (ETF) spot. Ini memungkinkan perdagangan publik ETF kripto, dengan volume mencapai $4,6 miliar dalam 24 jam, dan harga Bitcoin melonjak melebihi $48.000. Sementara itu, Grayscale, kendaraan investasi Bitcoin terbesar, mengalami aliran keluar sebesar $3,4 miliar, sebagian besar diperkirakan berasal dari investor yang beralih dari Grayscale ke ETF baru karena biaya lebih rendah.
“BlackRock iShares Bitcoin ETF (IBIT) dan perusahaan-perusahaan lain seperti Fidelity, Ark21, dan Invesco juga memasuki pasar, dengan IBIT mencapai lebih dari $1 miliar dalam aset hanya dalam seminggu. BlackRock menarik lebih banyak arus masuk dengan biaya 0,2%, dibandingkan dengan biaya Grayscale 1,5%, dan mendapatkan keuntungan dari pengakuan merek yang lebih besar. Dampaknya terlihat pada Grayscale, yang mengalami penurunan ukuran dana dari $28 miliar awal bulan menjadi $22 miliar pada penutupan perdagangan hari Senin. Hal ini menunjukkan pergeseran signifikan ke arah Bitcoin ETF, didorong oleh preferensi investor untuk biaya yang lebih rendah dan akses yang lebih mudah ke pasar kripto,” tambah Mufti.
Apa yang membuat ETF ini berbeda dari berinvestasi secara langsung?
Mufti melihat bahwa Bitcoin ETF memberikan alternatif investasi yang menarik dengan mengatasi sejumlah tantangan yang muncul. Terdapat perbedaan krusial antara Bitcoin ETF dan kepemilikan Bitcoin secara langsung, di mana Bitcoin ETF menawarkan kenyamanan kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk investor institusional dan ritel. Bagi beberapa investor ritel, Bitcoin dan aset digital masih dianggap berisiko karena kompleksitas regulasi, tetap membutuhkan dompet Bitcoin, dan keterlibatan dengan bursa aset digital yang mungkin belum dikenal. Sebaliknya, Bitcoin ETF menyederhanakan akses ke pasar aset digital tanpa memerlukan manajemen kunci pribadi, penyimpanan, atau keamanan, menjadikannya pilihan menarik bagi individu dan lembaga yang ingin menghindari kompleksitas kepemilikan langsung Bitcoin.
“Saat mempertimbangkan opsi investasi, investor dapat memilih antara kepemilikan langsung aset ataupun investasi pada ETF. Jika investor memilih kepemilikan Bitcoin secara langsung memang menawarkan rasa kepemilikan secara fisik namun juga membawa risiko keamanan dan administratif yang kompleks. Berinvestasi dalam ETF menghilangkan kebutuhan akan penyimpanan fisik, mengurangi risiko keamanan, dan menyederhanakan proses perdagangan. Dalam konteks Bitcoin ETF, argumennya menjadi lebih kuat karena menawarkan solusi untuk sejumlah tantangan yang terkait dengan kepemilikan langsung aset digital. Pembuatan akun, persetujuan bank, dan manajemen keamanan menjadi lebih mudah dengan menggunakan ETF, menjadikannya opsi yang lebih dapat diakses dan dikelola, terutama bagi investor yang belum terbiasa dengan kompleksitas ruang aset digital,” jelas Mufti.
Potensi Masa Depan
Prediksi dampak masa depan Bitcoin ETF di pasar aset digital sulit dilakukan karena beberapa faktor, seperti pasokan Bitcoin yang terbatas hanya 21 juta keping serta volatilitas nya. Pengenalan Bitcoin ETF dapat mempengaruhi bursa aset digital dengan menurunkan margin dan volume perdagangan, karena investor cenderung memilih Bitcoin ETF untuk biaya lebih rendah dan akses yang lebih mudah.
“Pandangan SEC terhadap regulasi Bitcoin ETF masih tidak pasti, dengan perbedaan pandangan di antara komisioner. Meskipun persetujuan ETF telah diberikan, Ketua SEC Gary Gensler menegaskan bahwa itu tidak mencerminkan dukungan terhadap Bitcoin secara keseluruhan. Analisis pola historis menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung mencapai rekor tertinggi sekitar setahun sebelum siklus mencapai puncaknya. Proyeksi nilai Bitcoin mencapai lebih dari $80.000 pada akhir 2024, tetapi perjalanan tersebut kemungkinan akan rumit dengan volatilitas pasar dan faktor makroekonomi yang mempengaruhi persepsi risiko investor institusional”, tutup Mufti.
Mufti berpandangan bahwa peran investor institusional dianggap kunci dalam membentuk masa depan Bitcoin, dengan harapan aliran dana besar ke Bitcoin ETF karena persepsi BTC sebagai ’emas digital’ dan aset aman. Namun, pertumbuhan Bitcoin mungkin terbatas jika persepsi risiko terus dominan, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang sulit. Bitcoin ETF merupakan bagian penting dari ekosistem aset digital yang terus berkembang, dengan banyak perkembangan lain yang akan mempengaruhi masa depan pasar aset digital.
Mufti menyimpulkan, persetujuan Bitcoin ETF menandai penerimaan pasar terhadap aset digital. Namun, ini hanya permulaan dari perjalanan yang masih panjang. Perkembangan masa depan Bitcoin dan ekosistem aset digital akan dipengaruhi oleh serangkaian faktor yang melibatkan keputusan regulasi yang kompleks, kemajuan teknologi, dinamika pasar, dan pertumbuhan ekonomi global. Meskipun ada banyak peluang dan tantangan yang muncul bagi para pelaku, baik investor, inovator, maupun pihak regulator serta belum jelas bagaimana arah ke depannya, Mufti meyakini bahwa dunia aset digital sedang mengalami era baru yang menarik, dengan perhatian semua pihak yang terfokus pada peristiwa selanjutnya.
Untuk diperhatikan
Tidak ada aspek dari Fasset yang dimaksudkan untuk memberikan saran investasi, pajak, hukum, keuangan, atau saran lainnya dari jenis apa pun. Anda sebaiknya tidak menganggap materi apa pun sebagai pengganti saran profesional. Jika Anda memilih untuk terlibat dalam transaksi berdasarkan materi apa pun di platform kami, maka keputusan dan transaksi tersebut beserta segala konsekuensinya menjadi tanggung jawab Anda sendiri. Meskipun pengguna lain dapat menawarkan saran atau pendapat investasi, saran atau pendapat tersebut tidak lebih dari pertukaran percakapan antara individu yang mungkin anonim atau tidak dapat diidentifikasi. Fasset tidak memberikan saran investasi secara langsung, tidak langsung, secara implisit, atau dalam bentuk apapun. Anda sebaiknya menggunakan informasi yang diperoleh dari platform kami hanya sebagai titik awal untuk penelitian independen Anda sendiri.
Mar 23, 2025 0
Mar 22, 2025 0
Mar 22, 2025 0
Mar 22, 2025 0
Mar 23, 2025 0
Mar 22, 2025 0
Mar 22, 2025 0
Mar 22, 2025 0
Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jakarta, Broadcastmagz – Paulina, begitu...Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Feb 24, 2025 Comments Off on Dreame Technology Luncurkan X50 Ultra dan H13 FlexReach
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...