Latest update January 20th, 2025 12:17 PM
Jejak langkah Televisi Indonesia
Latest News
- Sharp Hydro Heroes Sukses Ciptakan Petani Muda Berkelanjutan
- Eleanore Hadirkan Nuansa Retro untuk Kisah Patah Hati Modern lewat Single Debut,“Safer Space
- Penyesalan Cinta Anggi Marito dalam “Aku Bukan Untukmu”
- Kolaborasi dengan Komdigi, Jagat Ubah “Coin Hunt” jadi “Misi Jagat” untuk Pacu Pengguna Tingkatkan Kualitas Ruang Publik
- Driver Band Rilis Lagu Terbaru ‘Khilafku’, Perjalanan Cinta yang Menguji Takdir dan Kesetiaan
Art Jakarta 2017 Kembali Digelar
Gelaran Art Jakarta (dahulu bernama Bazaar Art Jakarta) yang memasuki tahun ke sembilan kembali digelar pada 27-30 Juli di Ballroom The Ritz-Carlton, Pasific Place. Tahun ini, Art Jakarta mengusung tema ‘unity in diversity’ yang diyakini akan lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Kemeriahan ini tak lepas dari beberapa hal menarik yang coba ditampilkan dalam Art Jakarta 2017. Misalnya, 50 Galeri Lokal dan Mancanegara. Sedikitnya, ada 50 galeri lokal dan mancanegara yang berpartisipasi di ajang Art Jakarta 2017. Galeri-galeri tersebut berasal dari Singapura, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Spanyol, Thailand, Tiongkok, dan Prancis. Beberapa diantaranya merupakan galeri kenamaan seperti Pearl Lam Galleries (Hong Kong), Bruno Art Group (Singapura), Art Compotition (Jepang), Galeri UG (Jepang), Zola Zolu (Jakarta), Edwin’s Gallery (Jakarta), ART 1 Gallery (Jakarta), Semarang Gallery, Srisasanti Syndicate (Yogyakarta).
Selain itu, ada Area Bekraf. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berpartisipasi di art fair Art Jakarta 2017 dan memajang karya-karya dari seniman muda lokal yang namanya kian bersinar di Tanah Air. Umumnya, mereka berusia di bawah 33 tahun. Juga, ada seni instalasi Indieguerillas. Karya seni instalasi Indieguerillas asal Yogyakarta akan berada di dalam mal. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Art Jakarta 2017 juga menghadirkan ‘MALLart’, yang menampilkan karya seni berskala besar. Juga, ragam Seni Pertunjukan, mulai dari kelas seni kreatif hingga Wayang Potehi karya Rumah Cinta Wayang dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, dan lain-lain.
Dalam event ini pun, untuk pertama kalinya digelar Video Art Competition. Hal ini melihat seni video yang sempat berkembang namun saat ini sudah mulai dilupakan. Kompetisi diadakan untuk membangkitkan kembali animo masyarakat terhadap seni video. Selaras dengan tema pameran ini, video competition pun mengusung tema Unity in Diversity yang menggambarkan seni sebagai wadah untuk menyatukan segala perbedaan di manapun termasuk di Indonesia.
Hajat ini merupakan buah kerja Harper’s Bazaar yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia yang didukung sejumlah partner. Dalam event ini, panitia juga melibatkan Gil Schneider sebagai Fair Consultant. Pengalaman Gil yang luas di bidang art market baik di tingkat regional dan internasional, akan memperkuat Art Jakarta dalam membangun dan menggerakkan dunia seni rupa Indonesia.
Comments
Related articles
More in this category
New Edition
Profile
-
Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen... -
Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan... -
Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi... Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023... -
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe... Jakarta, Broadcastmagz – Setelah sukses menjadi... -
DJ Asto, Dari Musik ke Politik Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...
Corner
Book
-
Jejak Langkah Televisi Indonesia Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke... -
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran... -
Panduan Wawancara Televisi Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:... -
Radio is Sound Only Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip... -
Kamus Istilah Penyiaran Digital Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...