Broadcastmagz – TVRI Ungkap Strategi Teknologi Penyiaran Nasional di Asia Media Summit 2025: Integrasi DVB-T2, OTT, dan AI

TVRI Ungkap Strategi Teknologi Penyiaran Nasional di Asia Media Summit 2025: Integrasi DVB-T2, OTT, dan AI

Jul 27, 2025 broadcastmagz What's On Comments Off on TVRI Ungkap Strategi Teknologi Penyiaran Nasional di Asia Media Summit 2025: Integrasi DVB-T2, OTT, dan AI

Siem Reap, Kamboja, Broadcastmagz -Tampil di antara Tokoh Media Global, Direktur Teknik LPP TVRI, Satriyo Dharmanto, menjadi panel speaker dalam Asia Media Summit (AMS) 2025 yang diselenggarakan oleh Asia-Pacific Institute for Broadcasting Development (AIBD).

AMS merupakan konferensi tahunan yang menghimpun pemimpin media, regulator, dan akademisi dari seluruh Asia, Timur Tengah, Eropa, Afrika dan Australia. Acara ini menjadi ajang strategis untuk bertukar ide, mendorong kolaborasi, dan membahas arah masa depan penyiaran global. AMS pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 di Kuala Lumpur, Malaysia. AMS ke 20 tahun 2025 kali ini diselenggarakan di kota bersejarah Siem Riep Kamboja, dan diikuti 34 negara, dengan peserta lebih dari 300 orang. Acara ini juga dihadiri Minister of Information, Kingdom of Cambodia H.E. Net Pheaktra, Minister of Health and Mass Media, Sri Lanka, Dr. Nalinda Jayatissa, President of Maldives Broadcasting Commission, Safa Shafeeq, dan tokoh-tokoh international lainnya.

Dalam forum international tersebut, Satriyo memaparkan strategi transformasi digital TVRI yang menjadi bagian dari Transformasi Digital Nasional, berbasis kecerdasan buatan (AI), penyiaran inklusif, dan pemanfaatan teknologi penyiaran terestrial masa depan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Transformasi Digital TVRI: Inklusif, Cerdas, dan Berkelanjutan
Dalam pemaparannya berjudul “Bridging Legacy and Innovation Technology’s Role in Media’s Evolution”, Satriyo Dharmanto menjelaskan bahwa TVRI kini tengah menjalankan serangkaian inisiatif strategis, yaitu antara lain perluasan jangkauan digital melalui DVB-T2 terrestrial, Platform OTT dengan AI untuk personalisasi konten, otomatisasi proses produksi dan pasca produksi penyiaran, penguatan infrastruktur penyiaran terintegrasi, dan Programmatic advertising serta citizen journalism.

“Transformasi TVRI bukan sekadar digitalisasi teknologi, tetapi transformasi nilai dan layanan. Kami ingin memastikan seluruh rakyat Indonesia—termasuk di wilayah 3T—tetap dapat mengakses informasi yang berkualitas dan terpercaya,” jelasnya dalam sesi pleno AMS 2025.

Lebih lanjut, Direktur Teknik TVRI menjelaskan bahwa hingga pertengahan 2025, TVRI telah mengoperasikan 181 stasiun transmisi digital dan menjangkau 73,82% populasi secara nasional. Pencapaian ini mencerminkan komitmen TVRI dalam menyediakan layanan penyiaran Free-to-Air (FTA) yang merata, terutama di wilayah yang belum terjangkau oleh media komersial.

Ekosistem penyiaran TVRI kini mencakup DVB-T2, platform OTT berbasis AI, jaringan satelit MCPC, jaringan Metro-E, hingga integrasi hybrid broadband. Teknologi seperti transcoding, DRM encryption, CDN, dan ad-server menjadi tulang punggung distribusi konten digital yang aman dan efisien. TVRI juga menyampaikan inovasi teknologi melalui ujicoba beberapa teknologi penyiaran terbaru berbasis internet, yaitu DVB-I (Internet) dan DVB Native IP (NIP).

Inovasi Programmatic Advertising dan Jurnalisme Warga
TVRI juga memperkenalkan pendekatan baru dalam monetisasi digital melalui programmatic advertising. Sistem ini memanfaatkan Real-Time Bidding (RTB), Demand-Side Platform (DSP), dan Supply-Side Platform (SSP) yang terintegrasi dengan layanan OTT dan citizen journalism, untuk menyesuaikan iklan secara dinamis berdasarkan data perilaku pengguna.

Platform TVRI Trends, salah satu produk terbaru, memungkinkan masyarakat berkontribusi dalam produksi konten berita, sembari membuka peluang monetisasi melalui penargetan iklan yang berbasis lokasi dan minat audiens.

Dalam forum AMS ke 20 tersebut , Direktur Teknik TVRI juga menekankan pentingnya investasi teknologi jangka panjang untuk menjamin relevansi dan keberlanjutan layanan media publik. Pengembangan teknologi yang future-proof menjadi keharusan, agar sistem yang dibangun hari ini tetap mampu memenuhi kebutuhan pemirsa 10–15 tahun ke depan.

“TVRI berinvestasi untuk masa depan. Tidak hanya menjangkau pemirsa hari ini, tapi juga generasi berikutnya dengan platform yang tangguh, adaptif, dan aman,” tegasnya.

Dengan partisipasi aktif dan materi yang kuat, kehadiran Direktur Teknik TVRI di AMS 2025 tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan media internasional, tetapi juga menegaskan kembali peran strategis TVRI sebagai Lembaga penyiaran publik nasional yang modern, inklusif, dan terpercaya.

(Visited 59 times, 1 visits today)