TVRI Mantapkan Peran Global lewat Strategi UHD di UWA Summit 2025

Nov 15, 2025 broadcastmagz What's On Comments Off on TVRI Mantapkan Peran Global lewat Strategi UHD di UWA Summit 2025

---

Shenzhen, China, Broadcastmagz – Industri penyiaran Asia-Pasifik (APAC) kini tidak lagi berhadapan dengan evolusi, melainkan menghadapi disrupsi digital, di ditandai hadirnya konten-konten streaming global, dan media sosial. Hal ini memunculkan pertanyaan, mampukah Lembaga Penyiaran Publik (LPP) bertahan, atau bahkan memimpin?

Salah satu jawabannya datang dari ajang bergengsi Ultra High Definition World Association (UWA) Summit 2025 di Shenzhen, China. Direktur Teknik LPP TVRI, Satriyo Dharmanto, memaparkan strategi yang bukan sekadar bertahan, namun strategi yang agresif dan futuristik untuk mengokohkan peran TVRI, mulai dari peran lokal hingga internasional.

Pilar Ketahanan Digital, Mengubah Keterbatasan Menjadi Kekuatan
Di hadapan para ahli teknologi global yang hadir, Satriyo Dharmanto mempresentasikan visi TVRI di bawah tema, “Bridging Legacy and Sustainable Innovation, Technology’s Role in Media’s Evolution.”
TVRI, lembaga yang telah berdiri sejak tahun 1962, menolak menjadi museum teknologi. Sebaliknya, terus berusaha bertransformasi untuk memastikan layanan publik hadir optimal di tengah serbuan badai digital, didukung penuh mandat nasional untuk menghadirkan kualitas program siaran berkelas dunia, mulai dari berita, budaya, pendidikan, kohesi perekat sosial masyarakat, hingga menyajikan hiburan yang sehat.

Transformasi ini dipacu melalui tiga pilar strategis berbasis implementasi teknologi. Tujuannya untuk mendukung siaran Terrestrial Digital (DTT), mengamankan fondasi akses gratis dan tepercaya bagi masyarakat. Di samping itu, untuk memperluas akses OTT (Over-The-Top), untuk menjangkau audience digital yang haus akan konten fleksibel, mudah diakses dan sesuai keinginan audience. Pilar ketiga, untuk memanfaatkan kemampuan analitik AI, yaitu mengoptimalkan konten melalui analitik dan pengolahan data, menggunakan AI. Dengan 3 Saluran Nasional, 34 Saluran Regional, 2 Platform OTT, dan 1 Platform Jurnalisme Warga, TVRI menunjukkan bahwa infrastruktur digitalnya sudah siap melayani masyarakat melalui jaringan multiplatform.

Revolusi Kualitas, Persiapan Transisi UHD End-to-End
Inovasi yang paling mencuri perhatian peserta UWA Summit adalah roadmap TVRI menuju siaran Ultra High Definition (UHD) secara menyeluruh (end-to-end). Langkah ini bukan sekadar peningkatan resolusi, namun merupakan janji untuk menghadirkan pengalaman visual dan audio berkualitas kepada seluruh pemirsa Indonesia, sesuai standar internasional, termasuk standar High Dynamic Range (HDR) VIVID dan Audio VIVID milik UWA.

Langkah-langkah krusial yang akan dijalankan yaitu di sisi produksi, melakukan transisi penuh ke kamera format UHD-4K untuk konten. Di sisi Pasca-produksi, melakukan peningkatan alur kerja untuk pengeditan HDR dan audio mixing yang immersive. Di samping itu juga melakukan Implementasi bertahap encod High Efficiency Video Coding (HEVC/H.265) dengan metadata HDR yang ketat.
Saat ini, konten UHD berkualitas tinggi sudah mulai didistribusikan melalui jalur IP di platform OTT TVRI, menjamin terjaminnya Quality of Experience (QoE) yang imersif dan konsisten. Meskipun transmisi DTT (DVB-T2) UHD masih terkendala ketersediaan kapasitas bandwidth di frequency Ultra High Frequency (UHF), TVRI membuktikan keseriusannya untuk memimpin kualitas tayangan penyiaran di Indonesia melalui kanal digital yang tersedia.

Masa Depan Penyiaran, DTT-FTA Sebagai Andalan Teknologi
Strategi inovasi ini menegaskan kembali bahwa teknologi adalah salah satu alat utama untuk meningkatkan kualitas layanan publik, sebagaimana strategi transformasi digital yang dilakukan pemerintah, melalui RPJMN 2025-2029, Asta Cita dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Meskipun agresif dalam memanfaatkan platform berbasis IP dan OTT, Satriyo Dharmanto menekankan kembali peran saluran Free-to-Air (FTA) Digital Terrestrial TV sebagai sumber informasi paling utama dan andal di Indonesia. Hal ini karena DTT-FTA adalah jaringan strategis yang paling cocok diterapkan di negara kepulauan seperti Indonesia, di mana berbeda dengan negara maju yang wilayahnya didominasi daratan, menggelar jaringan Fiber Optic (FO) antar pulau menjadi sangat mahal, sulit dan banyak kendala. Hal ini untuk memastikan bahwa masyarakat di wilayah perbatasan, pulau-pulau terluar, dan komunitas yang belum terlayani internet tetap mendapatkan hak akses berita, hiburan yang sehat dan informasi program pemerintah yang tepercaya, yang merupakan salah satu benteng pertahanan nasional.

Merujuki kepada APJII, Saat ini penetrasi internet telah mencapai 80% populasi. Hal ini belum menjamin kualitas yang merata untuk daerah urban/daerah ekonomi maju (DEM) yang memiliki kecepatan akses internet sampai 100Mbps, dibanding daerah rural/daerah ekonomi kurang maju (DEKM) dan daerah 3T dengan kecepatan internet rata-rata di bawah 10Mbps. Sementara itu cakupan siaran DTT-FTA TVRI yang menjangkau 73,82% populasi, memastikan kualitas yang merata di seluruh wilayah, yaitu kualitas High Definition (HD), baik di wilayah DEM maupun DEKM.

Partisipasi TVRI di forum UWA Summit 2025, yang mengusung tema “Infinite VIVID, Intelligent FUTURE” ini, bukan sekadar menghadiri konferensi. Namun merupakan Langkah nyata menyampaikan deklarasi bahwa Indonesia, melalui TVRI, telah mengukuhkan posisinya dalam peta inovasi penyiaran global, menunjukkan bagaimana warisan sejarah tetap dapat berkolaborasi secara harmonis dengan implementasi teknologi modern masa depan.

Kini TVRI bukan lagi sekadar Lembaga penyiaran tradisional, namun sedang mempersiapkan diri menuju Hybrid Broadcaster yang siap mendefinisikan ulang standar penyiaran ideal di tataran global. TVRI terus menghadirkan media baru dan platform global untuk menunjukkan bahwa di tengah disrupsi digital, kualitas dan keandalan siaran adalah “mata uang” yang sesungguhnya. Hal ini untuk memberikan layanan penyiaran terbaik bagi masyarakat luas.

Comments

comments

---

• Direktur Teknik TVRI, Direktur Teknik TVRI Satriyo Dharmanto, TVRI