Latest update October 10th, 2025 5:32 AM
Jul 08, 2025 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on FILM ORANG IKAN, Aksi Monster Klasik Era Perang Dunia Kedua
Disutradarai dan ditulis oleh Mike Wiluan, film ini menggabungkan mitologi lokal, kisah sejarah, dan elemen sinema monster klasik dalam satu pengalaman sinema yang segar dan menggugah baik secara visual maupun emosional.
“Tema yang mendasari film ini adalah tentang kemanusiaan, bagaimana manusia dapat dengan mudah menghancurkan satu sama lain dalam peperangan, tetapi ketika dihadapkan dengan sesuatu yang tidak diketahui dari alam, mereka dapat bekerjasama untuk bertahan hidup. Film ini merujuk pada bagairnana manusia dapat merusak sesuatu yang tidak dipahami. Makhluk seperti Orang Ikan bertahan hidup karena perlu menyukai semua satwa liar. Pada akhirnya, antagonis di dunia ini tidak selalu makhluk melainkan manusia,” jelas Mike Wiluan, sutradara Indonesia, yang juga pemimpin Infinite Studios yang telah berpengalaman dalam memproduseri film-film internasional seperti Buffalo Boys, Monkey Man, The Night Come For Us, Losmen Melati.
“Orang Ikan” adalah film horor aksi yang memadukan kIsah sejarah dan mitologi lokal dengan sinema monster klasik. Berlatar belakang Perang Dunia II, Film Orang ikan mengisahkan seorang tentara Jepang bernama Saito dan tawanan perang Inggris bernama Bronson yang terdampar di pulau terpencil dan harus berhadapan dengan makhluk ganas.
Film mitologi ‘Orang IKAN terinspirasi dari cerita rakyat Melayu dan film klasik “Creature from the Black Lagoon”, mengangkat kisah makhluk mitologi Indonesia, perpaduan manusia dan ikan, yang hidup di perairan.
Mike Wiluan membawa visinya pada sinema horor Asia dengan pendekatan yang tidak biasa. la menyebut film ini sebagai “kisah asal muasal tentang monster yang lahir dari tragedi kemanusiaan Perang Dunia II.”
“Sebagian besar cerita rakyat di Indonesia berbasis daratan. Selain Nyai Roro Kidul yang merupakan Dewi Laut, Orang Ikan adalah makhluk yang tidak merniliki kekuatan khusus atau hubungan dengan ritual kuno, agama, atau budaya social seperti banyak cerita rakyat lainnya,” ujar Mike.
Film “Orang Ikan” bukan hanya sebuah film horor, juga sebuah upaya untuk mengangkat cerrta rakyat dan mitos Indonesia ke layar lebar, serta memperkenalkan budaya Indonesia kepada penonton global. Film ini juga menceritakan tentang konflik, penyembuhan luka sejarah, dan kemungkinan Perdamaian dalam kondisi paling ekstrem,” ujar Mike.
Film “Orang Ikan” merupakan produksi lintas negara antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Inggris. Sederet aktor dan filmmaker ternama turut terlibat dalam proyek film ini, seperti Dean Fujiolm, aktor dan penyanyi Jepang yang dikenal di Asia Timur, Callum Woodhouse, aktor asal Inggris (The Durrells, All Creatures Great and Small), Alan Maxson, aktor spesialis creature-feature dari Hollywood, dan sederet produser ternama, seperti Eric Khoo, Fredie U, Tan Fong Cheng, Fumie Suzuki Lancaster, lames Khoo, Darryl Y., Ninin Mu., Alexandra Gottardo, Yuka Tachibana, Takahiro Yamashita, Anthony Khoo, serta dukungan produksi dan Zhao WM Films (Singapura), Goryiah Picture dan Infinite Studio (Indonesia).
Meskipun melibatkan banyak orang dari berbagai lintas negara, Film “Orang Ikan” 100% diproduksi di Indonesia, mengambil lokasi di Curug Sodong, Sukabumi, Kawasan Geopark Ciletuh dan Studio Infinite di Batam serta dibuat oleh tim Indonesia, seperti Asep Kalila (Director of Photography) yang mengambil pendekatan kontras antara lanskap tropis dan atrnosfer horor laut, Ernaka Puspita Dewi (Make Up Designer) dan Fajrul Fadillah (FVX Artist). Terlibatnya tim Indonesia dalam proyek film ini menjadi bukti bahwa filmmaker Indonesia telah murnpuni dalam menjalankan produksi dengan pihak asing.ntuk dialog dalam Film “Orang Ikan” menggunakan Bahasa Inggris dan Jepang. Karena cerita tersebut mengharuskan adanya karakter Jepang dan Inggris. Hal ini menjadi alasan untuk menghadirkan Dean Fujioka dan Callum Woodhouse dalam film ini.
“Kamu ingin mmenampilkan aktor asli dan negara asal. Dean sangat mengenal Indonesia dan berbicara dalam berbagai bahasa serta terbiasa dengan koreografi pertarungan. Callum adalah karakter yang luar biasa yang tidak takut berada dalam situasi sulit. Keduanya memiliki karya akting yang luar biasa dan pengalaman yang luar biasa,” ungkap Mike bangga.
Meskipun banyak melibatkan para filmmaker hebat, bagi Mike tantangan terbesar dalam film yang mengangkat sosok makhluk adalah desain bentuk makhluk yang ingin ditampilkan karena pada dasarnya makhluk tersebut adalah karakter utama.
“Saya pernah punya pengalaman dengan prostetik tetapl belum pemah bekerja dengan kostum lengkap dan animatronik sebelumnya. Untuk membuat film ini membutuhkan waktu dan pemilihan aktor makhluk juga merupakan bagian dari proses tersebut. Aspek lain yang menantang dalam pembuatan film ini adalah lokasi yang sangat terpencil. Prosesnya menantang secara fisik dan mental,” tambah Mike.
Film “Orang Ikan” merupakan film Indonesia yang menggunakan teknik kostum monster yang mumpuni yang melibatkan Allan Holt, creature designer dari Amerika dengan prostetik dan teknik prackticall effek era klasik dengan detil kostum yang sangat riil.
Terkait teknik khusus yang digunakan dalam proses pembuatan film “Orang Ikan” ini, Mike Wiluan mengatakan,”Kami melakukan syuting di medan yang berbahaya, jadi keselamatan menjadi hal yang penting. Kamii melakukan syuting di hutan, tebing, gua, dan pantai liat dengan arus yang kuat. Tim pemeran pengganti dan personal keselamatan kami selalu slap sedia. Proses khusus perlu dilakukan kostum Orang Ikan dan pemainnya karena kostum tersebut sangat panas. Kostum tersebut memiliki sistem pendingin khusus yang sangat mirip dengan pembalap Fl. Kostum tersebut juga memiliki animatronik yang sangat sensitif yang memerlukan operator yang terampil.”
Sebelum penayangan di bioskop Indonesia, “Orang Ikan# telah mencuri perhatian dunia lewat pemutarannya di beberapa ajang film festival Internasional.
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Sep 08, 2025 Comments Off on Tamee Irelly Menjadi Juri Open Casting Dua Film Terbaru Dynamic Story Pictures (DSP)
Bekasi, Broadcastmagz – Dalam upaya mencari talenta...Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jakarta, Broadcastmagz – Paulina, begitu...Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Jul 11, 2025 Comments Off on Sivitas Akademika STIAMI Dukung Revisi UU Penyiaran dan Siap Beri Masukan
Jul 11, 2025 Comments Off on Sempurnakan Instrumen Penelitian, KPI Bersiap Uji Coba Survey MKK di Daerah
Jul 11, 2025 Comments Off on Afirmasi Perempuan Harus Didukung Dalam Proses Seleksi KPID
Jul 11, 2025 Comments Off on Raker dengan Komisi I, KPI Usulkan Penyesuaian Anggaran
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...