Latest update January 20th, 2025 12:17 PM
Jan 16, 2020 broadcastmagz Film & Music, Uncategorized Comments Off on Film Green Religion: Atasi Banjir Tak Cukup Naturalisasi & Normalisasi
Bahkan, memancing beda pendapat antara gubernur DKI Anies Baswedan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Benarkah normalisasi atau naturalisasi merupakan cara-cara terbaik untuk menanggulangi banjir? Mungkin, secara ilmiah cara-cara tersebut bisa menjadi solusi. Namun, lupakah kita menyertakan peran agama (baca: Allah) untuk menanggulangi banjir tersebut?
Pada 4 Januari 2020, Daily Mail memberitakan sekelompok muslim di Australia berkumpul di Bonython Park melakukan sholat meminta turun hujan. Aksi puluhan muslim ini didukung oleh Pendeta Pdt Patrick McInerey.
Berbeda dengan Indonesia yang mengalami curah hujan yang besar, Australia justru sebaliknya mengalami kekeringan dan menyebabkan kebakaran yang besar. Pemerintah Australia pun sudah dengan berbagai cara untuk menanggulangi kebakaran dan biaya yang sudah dikeluarkan pun tak sedikit.
Belajar dari Muslim di Australia dan didukung para pemuka agama di sana, tidakkah kita bisa belajar bahwa apapun upaya untuk menanggulangi bencana, entah itu banjir, kekeringan, kebakaran, dan lainnya, janganlah melupakan peran agama.
Peran agama dalam menanggulangi bencana, sebenarnya sudah disinggung oleh dua orang siswa SMA yang membuat film pendek dokumenter berjudul Green Religion (2007) pada 13 tahun lalu.
Film pendek tersebut bercerita tentang pentingnya peran agama (pemuka agama) dalam memperbaiki lingkungan hidup.
Pemanasan global atau global warming saat ini menjadi sebuah ancaman serius bagi kehidupan manusia. Perubahan iklim yang tak menentu, buruknya kualitas udara dan banjir adalah salah satu dari sedikit contoh yang paling nyata.
Sayangnya, mengapa seolah-olah agama atau lebih tepatnya pemuka agama tak terlalu ambil peran dalam isu global warming ini. Padahal jika para pemuka agama bicara soal isu lingkungan dalam dakwahnya, hal tersebut diyakini bakal memberikan pengaruh yang sangat besar dalam memperbaiki lingkungan hidup.
Kegelisahan inilah yang membuat Adi Putra dan sahabatnya, Ade Kurniadhi membuat film pendek berjudul Green Religion.
“Saya tinggal di Jakarta. Saya tidak bisa bilang kalau cuaca Jakarta itu indah. Saya berharap udara di Jakarta bersih,” ujar Adi Putra merasakan dampak perubahan iklim yang ada di Jakarta.
Dalam film tersebut, beberapa tokoh agama diwawancari mengenai peran agama dalam menjaga lingkungan. Salah satu tokoh agama yang diwawancarai dalam film tersebut adalah Ustaz Jefri Al Buchori (almarhum). Beliau membenarkan bahwa Agama Islam mengajarkan untuk menjaga lingkungan.
“Islam itu sangat mengajarkan untuk menjaga lingkungan. Kualitas keiman itu adalah menjaga. Menjaga dirinya, menjaga orang lain dan menjaga lingkungannya sehingga lahir kenyamanan,” jelas Ustadz Jefri Al.
Senada dengan Ustadz Jefri Al, seorang pemuka agama Kristen Pendeta bernama Ivan Tanatmadja mengatakan bahwa Gereja selalu menyerukan jamaatnya untuk memelihara kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Namun, Ustadz Jefri Al Buchori mengatakan bahwa para pemuka agama tidak bisa bekerja sendiri, perlu berbagai pihak untuk mengatasi persoalan lingkuangan hidup ini.
“Kita harus bergandeng tangan, sama-sama. Tak bisa sendirian. Dari teman-teman yang memiliki keyakinan sendiri untuk bisa memberikan tanggung jawab yang sama,” jelas Ustadz Jefri Al Buchori.
Film Green Religion disutradarai oleh Adi Putra dan Ade Kuniadhi yang dibuat pada tahun 2007. Ketika membuat film tersebut, mereka masih berusia 18 dan duduk di bangku SMA.
Adi Putra merupakan seorang forografer dan sutradara muda yang karya-karyanya mendapat sambutan yang positif di luar negeri. Pemilik akun Instagram @adipvtr itu juga sempat membuat heboh publik tanah air karena film pendeknya berjudul Adam diputar di Festival Film Internasional Cannes ke-65 tahun 2012 di Palais des Festival, Cannes, Prancis.
Film Green Religion dapat dilihat di https://www.indonesianfilmcenter.com/search/index/green%20religion?
Jan 20, 2025 0
Jan 20, 2025 0
Jan 20, 2025 0
Jan 16, 2025 0
Jan 20, 2025 0
Jan 20, 2025 0
Jan 16, 2025 0
Jan 16, 2025 0
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 08, 2024 Comments Off on KPI Gelar Anugerah KPI 2024: “Penyiaran Tumbuh, Indonesia Maju”
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...