Latest update October 10th, 2025 5:32 AM
May 28, 2025 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on Europe on Screen 2025: Rayakan 25 Tahun Nonton Bareng Film Eropa Festival Film Asing Terlama di Indonesia
Festival tahun ini menghadirkan 55 film pilihan dari 27 negara Eropa. Selain itu terdapat program retrospektif film Indonesia, yang semakin menegaskan komitmen festival ini terhadap dialog antarbudaya melalui film.
“Europe on Screen edisi ke-25 adalah tonggak penting – tidak hanya untuk Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya, tetapi juga bagi hubungan Uni Eropa dengan Indonesia,” kata Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.
“Kami bangga dapat menghadirkan film-film pilihan yang merayakan narasi Eropa yang beragam sekaligus menjernbatani hubungan sektor film Eropa dan Indonesia sehingga semakin kuat.”
Film Pembuka dan Penutup: Kisah-kisah yang Menggugah
Sebagai film pembuka, EoS menghadirkan Circusboy – Zirkuskind (Jerman. 2025. 85 menit), film doku-drama anak-anak yang kocak dan rnenyentuh, karya Julia Lemke dan Anna Koch. Film ini mengisahkan kehidupan Santino, seorang anak lelaki yang hidup bersama keluarganya dalam sebuah sirkus keliling dan petualangannya yang nornaden. Circusboy telah menerima Special Mention Prize for Best Film di kategori Generation Kplus di Berlin International Film Festival 2025, dan terpilih di Official Selection kategori World Showcase di Hot Docs 2025.
Sebagai film penutup, EoS memilih film drama yang sangat memilukan berjudul The Boy with Pink Pants – II Ragazzo dai Pantaloni Rosa (Italia, 2024, 114 menit), karya Margherita Ferri. Berdasarkan kisah nyata, film ini mengikuti kisah Andrea, remaja 15 tahun yang mengalami perundungan di sekolahnya. Film ini salah satu film terlaris di Italia tahun 2024 terpilih sebagai Official Selection di Tallinn Black Nights Film Festival 2024, serta mendapat nominasi Best Adapted Screenplay di David di Donatello Awards, penghargaan tertinggi perfilman Italia, pada tahun 2025.
Representasi Sinema yang Inklusif
EoS 2025 menyajikan film-film yang berani dan inklusif, dengan lebih dari 50, film yang ditayangkan disutradarai oleh perernpuan – dan sebagian besar merupakan film debut atau film pertama dari sutradaranya. Hal ini menggarisbawahi dukungan festival untuk suara-suara yang kurang terwakili.
“Tahun ini, EoS memberi platform yang dinamis bagi sineas perempuan,” kata Meninaputri Wismurti, Ko-Direktur Festival EoS 2025. “Sekitar 30 dari 55 film Eropa yang terseleksi di EoS 2025 disutradarai oleh perempuan. Hal ini mencerminkan keragaman dan dinamika sinema Eropa saat ini, sekaligus menjadi sebuah representasi penting dalam dunia perfilman global.”
Tambahan istimewa di festival ini adalah ‘From Locamo to Venice’, sebuah program retrospektif yang menampilkan lima film pendek karya sineas Indonesia yang telah mendapat pengakuan intemasional dengan pemutaran perdana — bahkan ada yang meraih penghargaan — di dua festival film bergengsi di Eropa, 1. Maryam karya Sidi Saleh (Venice Film Festival 2014. Penghargaan: Best Short Orizzonti Award); 2. Kado karya Aditya Ahmad (Venice Film Festival 2018. Penghargaan: Best Short Film, Orizzonti Award); 3. On the Origin of Fear karya Bayu Prihantoro Filemon (Venice Film Festival 2016); 4. Dear to Me karya Monika Vanesa Tedja (Locamo Film Festival 2021); dan 5. Dancing Colors karya Mohammad Reza Fahriyansyah (Locamo Film Festival 2022).
“Ketika Dear to Me ditayangkan di program Open Doors di Locamo Film Festival, tak hanya film ini bertemu dengan publik internasional, tapi juga memberikan saya kesempatan berjejaring dan berbagi pengalaman dengan filmmaker dari seluruh dunia,” kata Monlka Vanesa Tedja, yang juga merupakan peraih piala Citra untuk film My Therapist Said I Am Full of Sadness sebagai film pendek dokumenter terbaik di Festival Film Indonesia 2024.
Mendukung Talents Baru: Proyek Pitching Film Pendek
EoS E. 2025 kembali menggelar program Short Film Pitching Project (SFPP) — sebuah kompetisi pendanaan film pendek — untuk terus mendukung para sineas pemula.
“Tahun ini, jumlah pendaftar memecahkan rekor. meningkat 86% yaitu 373 pendaftar dibanding 197 pendaftar di tahun 2024. Tak hanya itu. sekitar 20% dari pendaftar tahun ini datang dari luar Indonesia. yang menunjukkan bahwa kehadiran program SFPP mulai diperhitungkan bagi pembuat film pemula secara global,” ungkap Nauval Yazid, Ko-Direktur Festival EoS 2025.
“Hal ini menunjukkan bahwa semangat berkarya untuk terns membuat film pendek dengan imajinasi yang tak terbatas dan cerita yang unik, terutama bagi pembuat film di Indonesia, semakin berkembang dan kompetitif.
Kesepuluh finalis SFPP EoS 2025 adalah: 1. Nina OTW Ngatta karya Rahmi Salsabila dan Nurul Ghaliyah Gunawan (Makassar); 2. Sang Penjaga (Echoes of The Universe) karya Sesarini dan Lyza Anggraheni (Yogyakarta); 3. Pool Party karya Aisyah Aulia dan Adrian Fauzl (Sumedang); 4. Ready, Set, Go karya Aaron Pratama dan Kathleen Tio (Jakarta); 5. Salem Maiyam karya Beny Kristia dan Fathur Syahnuron (Malang): 6. Kabar Berlaut karya Diva Bolan Satria dan Gabril Hamala Wahyan (Pekanbaru); 7. In The Name of Me karya Teresa Katarina dan Jonathan Gradiyan (Jakarta): 8. Waktu Indonesia Bagian Pasifik karya Dicky Karunia Abdi dan M. Ilham Mustain Murda (Jayapura); 9. Pejantan Tangguh karya M. Ghalib Firdaus dan Aditya R. Sulistyo (Surakarta); 10. Kala Pada Suatu Kala karya Ayara Bhanukusuma dan Ahmad Kamil (Jakarta).
Keistimewaan Lain EoS 2025
Untuk merayakan edisi ke-25, EoS menghadirkan beberapa elemen baru, yaitu:
Lokasi baru untuk pemutaran film di Jakarta yaitu Grand Sahid Jaya Hotel, tempat ikonik yang menawarkan suasana yang rarnah untuk menonton film.
Lokasi baru untuk pemutaran film di Surabaya, yaitu Universitas Airlangga, bekerja sama dengan EU Centre yang baru didirikan.
Untuk pertama kalinya sejak pandemi, Malam Pembukaan kembali diadakan di bioskop. menjanjikan perayaan sinematik yang megah pada hari Kamis, 12 Juni 2025.
Sejak Februari 2025. EoS telah melaksanakan berbagai kegiatan pra-festival melalui prograrn ‘Road to EoS 2025’. dengan serangkaian sesi Instagram Live yang menampilkan para pelaku industri perfilman Eropa dan Indonesia untuk berbagi pengalarnan di industri film seperti produksi film, manajemen festival, pendanaan dan distribusi, serta peran sinema dalam rnasyarakat. Program ini dilanjutkan dengan penayangan film-film dari edisi EoS terdahulu dan dilaksanakan di beberapa pusat-pusat kebudayaan dan universitas seperti UPI Bandung, ISI Yogyakarta. ISI Denpasar dan SAE Jakarta.
Festival ini gratis dan terbuka untuk umum.
Informasi lengkap tentang jadwal, lokasi, sinopsis film dan kegiatan lain dapat diakses melalui situs resmi viww.europeonscreen.org serta akun media sosial resmi EoS di X, Facebook dan YouTube.
Jun 13, 2025 Comments Off on Europe on Screen 2025 Resmi Digelar
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Oct 10, 2025 0
Sep 08, 2025 Comments Off on Tamee Irelly Menjadi Juri Open Casting Dua Film Terbaru Dynamic Story Pictures (DSP)
Bekasi, Broadcastmagz – Dalam upaya mencari talenta...Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jakarta, Broadcastmagz – Paulina, begitu...Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Jul 11, 2025 Comments Off on Sivitas Akademika STIAMI Dukung Revisi UU Penyiaran dan Siap Beri Masukan
Jul 11, 2025 Comments Off on Sempurnakan Instrumen Penelitian, KPI Bersiap Uji Coba Survey MKK di Daerah
Jul 11, 2025 Comments Off on Afirmasi Perempuan Harus Didukung Dalam Proses Seleksi KPID
Jul 11, 2025 Comments Off on Raker dengan Komisi I, KPI Usulkan Penyesuaian Anggaran
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...