Latest update December 10th, 2025 7:50 PM
Oct 28, 2020 broadcastmagz Film & Music, What's On Comments Off on Asosiasi Promotor Musik Indonesia: Babak Baru Industri Showbiz Indonesia

APMI lahir dari deklarasi tujuh promotor musik besar Indonesia, yakni Dewi Gontha (Java Jazz Festival, Java Festival Production), Dino Hamid (Berlian Entertainment), Emil Mahyudin (Nada
Promotama), David Karto (Synchronize Festival), Darshan Pridhnani (Hype Festival), Donny Junardy (Hammersonic Festival), dan Anas Syahrul Alimi (Prambanan Jazz, Rajawali Indonesia).
APMI yang sudah berbadan hukum ini mempunyai empat pilar utama yakni Idea, Network, Education dan Innovation.
Idea adalah yang berkaitan dengan kreatifitas untuk pertunjukan.
Network akan menitikberatkan pada pembentukan dan perawatan jaringan kerja seperti sponsor, agen artis, musisi, vendor acara, pekerja lepasan industri yang memiliki ketrampilan khusus dan juga bekerja sama dengan pemerintah terkait aturan dan kebiijakan yang terkait
dengan industri ini.
Education akan fokus pada diskusi dan pembelajaran bagi para promotor untuk bisa membuat sebuah pertujukan dan atau festival musik yang sesuai dengan standar
internasional.
Innovation yang akan jadi esensial karena pentingnya inovasi terbaru dalam festival atau pertunjukan musik yang bisa dipergunakan oleh semua pelaku industry untuk menciptakan tatanan kerja yang lebih bermanfaat dan efisien.
“Kami selaku pendiri bersepakat menciptakan visi dan misi yang sama untuk mengembangkan industri ini melalui program yang dapat menciptakan ide baru, edukasi, networking dan pengembangan lainnya guna mempersiapkan pelaku industri agar secara bersama-sama dapat berkembang dan bersaing secara internasional,” kata Emil Mahyudin, salah satu pendiri APMI yang juga bertindak selaku Sekretaris Umum APMI.
Dino Hamid, yang juga adalah salah satu pendiri APMI, telah secara bersama diangkat menjadi Ketua APMI untuk memastikan tujuan asoasiasi ini didirikan dan dijalankan sesuai visi dan misi awal dimana AMPI akan mengajak para promotor festival musik di Indonesia untuk bergabung dan bersama menggerakkan industri yang menjadi bagian hasil karya anak-anak Indonesia yang bisa memberikan kontribusi terhadap negara.
“Kehadiran APMI sebagai sebuah asosiasi formal promotor musik satu-satunya di Indonesia saat ini menjadi sangat penting, dengan adanya potensi yang cukup besarnya industri pertujunkkan dan festival musik di negeri ini. Kami ingin mencoba membangun ekosistem yang baik dan sustainable bagi pelakunya,” kata Dino Hamid.
APMI diharapkan bisa menjalankan fungsi sebagai asosiasi promotor musik secara
profesional. Besarnya bisnis industri live music namun belum ada satu wadah yang
menyatukan akan menjadi hal penting yang akan jadi perhatian APMI.
Apa yang dilakukan oleh APMI adalah satu lompatan penting dalam industri live music di Indonesia. Di banyak negara, sudah ada asosiasi promotor maupun penyelenggara pertunjukan musik, semisal Association of Independent Festival (AIF), Music Venue Trust (MVT), Association of Festival Organisers (AFO), All Japan Concert & Live Entertainment, bahkan Turki punya Tesder alias Turkish Promotor Association. Keberadaan asosiasi ini penting bagi negara-negara yang menjadikan sektor pertunjukan musik sebagai salah satu sumber pendapatan, seperti Britania Raya maupun Amerika Serikat.
Seperti umum diketahui, Britania Raya meraup 1,1 miliar Poundsterling dari sektor live music (2018), naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Sektor ini juga mempekerjakan lebih dari 30 ribu orang, naik 7 persen dari 2017.
Di Amerika Serikat, menurut data yang dirilis Nielsen Music (2018), sekitar 52 persen dari total populasi AS pergi menonton live music setiap tahunnya. Pendapatan promotor raksasa seperti Live Nation juga terus naik. Pada 2019 mereka meraup 9,4 miliar dolar, naik dari 8,7 miliar dolar dari 2018.
Upaya Pengembangan Industri Live Music Indonesia Setidaknya sejak sewindu terakhir, industri live music di Indonesia makin meriah. Festival-festival besar seperti Java Jazz, Prambanan Jazz, Djakarta Warehouse Project, We The Fest,
Hammersonic, Love Festival, hingga Synchronize Festival didatangi puluhan ribu penonton tiap tahun.
Selain itu, puluhan ribu tiket konser-konser skala internasional, yang mendatangkan kumpulan rocker seperti Scorpion atau Europe, musisi blues pop tenar John Mayer, hingga boyband Korea seperti Super Junior, selalu habis terjual dalam waktu cepat.
Hal-hal tersebut menunjukkan besarnya potensi industri ini dan berapa banyak impact yang bisa diberikan kembali kepada pekerja industrinya, pariwisata dan kontribusi terhadap pemasukan negara.
Sektor pertunjukan musik ini masih menyimpan beberapa masalah yang diharapkan bisa diselesaikan oleh APMI dengan cara bekerja dengan pihak laiinnya.
Pertama, terkait statistik. Hal ini mungkin terkesan tidak penting, namun hal tersebut akan sangat berguna untuk pendataan, pengembangan dan juga modal informasi yang bisa dipergunakkan negara maupun perusahaan asing yang ingin bekerjasama dengan pengusaha Indonesia terkait industri ini yang akan memberikan pengaruh terhadap diantaranya adalah musisi, vendor, pekerja tenaga ahli penyelenggaraan acara musik, pekerja kreatif dan lainnya.
Di Britania Raya, lembaga think tank musik seperti UK Music, rutin merilis laporan yang berkaitan dengan musik. Laporan seperti ini jadi penting karena, mengutip Nicky Morgan, mantan Sekretaris Bidang Digital, Kebudayaan, Media, dan Olahraga (2019-2020): bisa
membantu pemerintah membuat kebijakan untuk sektor live music.
Pemerintah Kota London juga bekerjasama dengan UK Music untuk mendata klub-klub dan bar yang memainkan live music. Data ini kemudian berguna ketika pandemi datang dan pemerintah butuh data klub dan bar mana saja yang seharusnya mendapat bantuan untuk
tetap bisa bertahan.
Hari ini, APMI ingin mengajak promotor-proomotor musik di Indonesia untuk bergabung menjadi anggota agar bersama sama menciptakan sebuah industri yang ideal dan bisa berguna bagi semua pesertanya.
Follow IG @apmi.id untuk informasi lebih lengkapnya.
“Kami berharap promotor-promotor musik di seluruh Indonesia bisa menjadi anggota APMI. Karena ini juga dilandasi untuk kepentingan bersama yang lebih besar di industri showbiz Indonesia,” kata Anas Alimi, salah satu pendiri APMI.
Dec 10, 2025 0
Dec 10, 2025 0
Dec 09, 2025 0
Dec 09, 2025 0
Dec 10, 2025 0
Dec 10, 2025 0
Dec 09, 2025 0
Dec 09, 2025 0


Sep 08, 2025 Comments Off on Tamee Irelly Menjadi Juri Open Casting Dua Film Terbaru Dynamic Story Pictures (DSP)
Bekasi, Broadcastmagz – Dalam upaya mencari talenta...
Feb 08, 2025 Comments Off on DJ Paulina, Si Cantik Jago Racik Musik Multi-genre
Jakarta, Broadcastmagz – Paulina, begitu...
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...
May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...
Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Nov 01, 2025 Comments Off on Diseminasi IKPSTV 2024: KPI dan UT Dorong Penguatan Mutu Siaran di Tengah Pembahasan RUU Penyiaran
Nov 01, 2025 Comments Off on Peluang Penguatan KPID dalam Proses Revisi UU Pemerintahan Daerah
Nov 01, 2025 Comments Off on Regulasi Penyiaran Dinilai Sudah Tertinggal
Nov 01, 2025 Comments Off on Generasi Muda Didorong Jadi Agen Literasi untuk Penyiaran yang Sehat dan Berkualitas
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...
Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...
Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...
Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...
Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...