Latest update September 13th, 2024 4:11 PM
Jan 02, 2024 broadcastmagz Campus, What's On Comments Off on Atasi Stunting dengan Memberi Telur kepada Balita
Balita mengalami stunting karena masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Balita yang mengalami stunting akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal ketika tumbuh dewasa.
Berdasarkan hasil data Riskesdas, prevalensi stunting pada balita dari 37,2% pada tahun 2013 turun menjadi 30,8% pada tahun 2018 dan 27,7% pada tahun 2019.
Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting mengalami penurunan sebesar 24,4%. Namun, angka ini masih dikategorikan tinggi meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya karena masih berada diatas cut-off (>20%) yang menjadikan stunting sebagai masalah kesehatan masyarakat.
Berdasarkan SSGI, prevalensi balita stunting di Jawa Barat mencapai 20,2 persen pada 2022. Angka tersebut menurun 4,3 poin dari tahun sebelumnya. Diketahui pula pada tahun 2022 prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6 persen.
Pencegahan stunting sangat perlu dilakukan dimana masih tingginya tingkat prevalensi stunting di Indonesia terhadap balita salah satunya dapat dilakukan dengan mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun.
Stunting dapat dicegah salah satunya dengan protein hewani, karena berperan sebagai zat gizi makro yang memiliki sumber asam amino esensial terbaik yang diperlukan tubuh untuk mengaktifkan berbagai enzim dan hormon pertumbuhan.
Salah satu sumber protein hewani yang mudah didapat dan sesuai dengan ekonomi masyarakat adalah telur. Kandungan gizi telur terdiri dari air 73,7%, protein 12,9 %, lemak 11,2% dan karbohidrat 0,9%.
Program pencegahan stunting dengan pemberian gizi tambahan telur pada balita dilakukan dengan koordinasi dari posyandu dan puskesmas. Pada program intervensi pemberian telur di posyandu telah berjalan di Indonesia.
Kegiatan ini dipantau secara berkala oleh kader kesehatan sehingga dapat efektif jika diimplementasikan dengan baik. Dari program yang sudah berjalan, umumnya Posyandu memberikan gizi tambahan telur dua kali dalam sebulan dan tiga bulan sekali.
Program ini harus disertai dengan edukasi kepada ibu atau pengasuh balita tentang pentingnya gizi seimbang.
Gizi seimbang sendiri tidak bisa dipenuhi hanya dengan ASI. Mulai usia 6-24 bulan, selain ASI anak juga membutuhkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) karena pada usia tersebut anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dan mulai aktif secara fisik. Pada rentang usia tersebut untuk mencapai gizi seimbang anak mulai dapat diberikan sayuran dan buah-buahan, karbohidrat (nasi, kentang, ubi, jagung, dll), dan protein baik hewani, maupun nabati (telur salah satunya). Pastikan bahwa keluarga di lingkungan Posyandu memiliki akses yang mudah ke telur.
Posyandu juga harus memiliki sistem pemantauan dan evaluasi yang efektif untuk memastikan bahwa balita mendapatkan gizi tambahan telur secara teratur, serta memastikan keluarga dengan anak balita dibimbing tenaga kesehatan Posyandu. (Norma Diantika, Rouli Felicia – Mahasiswi S1 Ekstensi FKM Universitas Indonesia)
Sep 13, 2024 0
Sep 12, 2024 0
Sep 12, 2024 0
Sep 12, 2024 0
Sep 13, 2024 0
Sep 12, 2024 0
Sep 12, 2024 0
Sep 12, 2024 0
Jun 20, 2024 Comments Off on Lebih Dekat Dengan Designer Indonesia Cynthia Tan
Jakarta, Broadcastmagz – Cynthia Tan, desainer fesyen...May 06, 2024 Comments Off on Punya Single Lagu Timur, Gunawan Enjoy Banget
Jaka, Broadcastmagz – Bernama lengkap Gunawan...Mar 23, 2024 Comments Off on Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI: Menjaga Eksistensi TVRI di Era Digital
Jakarta, Broadcastmagz – Hari Rabu, 15 November 2023...
Oct 25, 2023
Comments Off on
Rubi Roesli, Arsitek dan Founder dari Biroe Architecture & Interior Kembali Menata Interior
JFW2024
Jun 07, 2023 Comments Off on DJ Asto, Dari Musik ke Politik
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut...Aug 06, 2024 Comments Off on Implementasi AI (Artificial Intelligence) dalam Dunia Broadcasting Masa Kini dan Nanti
Feb 14, 2024 Comments Off on KPI Minta MNC Group Menghentikan Penayangan Konten Siaran Berunsur Kampanye pada Hari Pemungutan Suara
Jun 27, 2022 Comments Off on Gubernur Sulut Nilai Gerakan Literasi Tingkatkan Kualitas Isi Siaran
Jun 27, 2022 Comments Off on Media Penyiaran Hadapi Persaingan Tak Adil dari Media Berbasis Internet
Jun 27, 2022 Comments Off on Lembaga Penyiaran Harus Lakukan Riset Guna Bersaing dengan Media Baru
Feb 22, 2017 Comments Off on Jejak Langkah Televisi Indonesia
Jejak Langkah Televisi Indonesia Dari Era Analog ke...Oct 06, 2016 Comments Off on On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio
On Air To Online Pengantar Penyiaran Radio Industri siaran...Jul 10, 2014 Comments Off on Panduan Wawancara Televisi
Judul Buku: Panduan Wawancara Televisi Nama Pengarang:...Jul 10, 2014 Comments Off on Radio is Sound Only
Judul Buku: Radio Is Sound Only Pengantar & Prinsip...Jul 10, 2014 Comments Off on Kamus Istilah Penyiaran Digital
Judul Buku: Kamus Istilah Penyiaran Digital Nama Pengarang:...